Menhan Syafrie Syamsoeddin Pulang Kampung Disambut Gubernur Sulsel


Menhan Sjafrie Sjamsoeddin pulang kampung disambut Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Jumat (4/4/2025). 

Makassar Media Duta,–  Menteri Pertahanan (Menhan) Republik Indonesia, Sjafrie Sjamsoeddin pulang kampung.

Gubernur Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman menyambut kedatangan Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin di Pangkalan Udara (Lanud) Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Jumat (4/4/2025). 

Kedatangan Menhan RI tersebut turut disambut sejumlah pejabat penting di lingkup Provinsi Sulawesi Selatan.

Termasuk Kapolda Sulsel Irjen Pol Rusdi Hartono dan Danlanud Sultan Hasanuddin Marsma TNI Arifaini Nur Dwiyanto.

Dalam suasana yang tampak hangat dan penuh keakraban, Gubernur Andi Sudirman terlihat berbincang santai dengan Menteri Pertahanan. 

Obrolan keduanya berlangsung dalam suasana yang cair.

"Kami membahas berbagai kerjasama Kemenhan dan Pemprov Sulsel terkhusus dibidang pendidikan pertahanan regional Sulsel dan lainnya," jelas Andi Sudirman.

Andi Sudirman pun berharap terjalin sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.

Sjafrie Sjamsoeddin adalah Jenderal Asal Makassar sekaligus sahabat kecil Prabowo.

Mereka sama-sama lulusan Akademi Militer 1974.

Sjafrie Sjamsoeddin muda pernah jadi ajudan Presiden Soeharto.

Pada akhir pemerintahan Soeharto, Sjafrie Sjamsoeddin menjabat Pangdam Jaya.

Pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, Sjafrie Sjamsoeddin dipercaya menjabat Wakil Menteri Pertahanan.

Kini Prabowo Subianto mempercayakan Sjafrie Sjamsoeddin menjabat Menteri Pertahanan Kabinet Merah Putih.

Sjafrie Sjamsoeddin purnawirawan jenderal bintang tiga TNI AD.

Sejak muda hingga sekarang, Sjafrie dan Prabowo terlihat sering berfoto bersama.

Saking dekatnya, Sjafrie diangkat menjadi penasihat khusus di Kementerian Pertahanan, saat Prabowo menjadi Menteri Pertahanan.

Di masa Orde Baru, dia pernah menjabat Komandan Grup A Paspampres Presiden Soeharto.

Pria kelahiran 30 Oktober 1952 di Makassar, Sulsel itu memiliki segudang pengalaman berharga. 

Tak hanya di militer, perjalanan karier Sjafrie di dunia pemerintahan juga terbilang cemerlang.

Dalam buku berjudul "Warisan (daripada) Soeharto" yang diterbitkan oleh Kompas pada tahun 2008, Sjafrie mengisahkan salah satu pengalaman menegangkan saat bertugas sebagai Paspampres Soeharto.

Ia pernah hampir terlibat baku tembak dengan pengawal pribadi Perdana Menteri Israel ketika Soeharto melakukan kunjungan ke New York, Amerika Serikat.

Pada 22 Oktober 1995, Soeharto menginap di hotel Waldorf Towers lantai 41 di kamar presidential suite untuk menghadiri acara PBB di sana.

Saat itu, Soeharto menjabat sebagai ketua Organisasi Kerjasama Islam (OKI), merupakan posisi yang sangat berpengaruh bagi anggota-anggotanya yang mayoritas negara Timur Tengah.

Karena alasan itulah Perdana Menteri (PM) Israel saat itu, Yitzak Rabin ingin menemui Soeharto di hotel tempatnya menginap.

Rabin dengan 4 pengawalnya yang berasal dari Mossad (Pasukan Khusus Israel) kemudian datang untuk menyampaikan kemauannya bertemu Soeharto.

Namun, cara mereka bertindak tidak mematuhi protokol keamanan serta terkesan arogan.

Sehingga Yitzak Rabin beserta 4 pengawalnya dicegat oleh Paspampres Soeharto sebelum masuk lift.

Terlebih saat itu Soeharto sedang menerima kunjungan presiden Sri Lanka.Salah satu personel Paspampres yang terlibat saat itu adalah Letnan Jenderal TNI Sjafrie Sjamsoeddin.

Setelah mengutarakan niatnya, Rabin beserta para personel Mossad itu dikawal oleh Sjafrie menemui Soeharto. 

Saat hendak memasuki tangga elevator (lift) terjadilah 'insiden kecil' yang cukup menegangkan.

Para pengawal Rabin tidak mau satu lift dengan jenderal kelahiran Makassar, 30 Oktober 1952 dan para personel Paspampres lainnya.

Karena para pengawal Perdana menteri Israel itu menaruh kecurigaan pada Paspampres, sehingga mereka menolak satu lift bersama Sjafrie beserta dua personel Paspampres lain.

Padahal, Sjafrie dan personel Paspampres lainnya sudah dikenalkan dalam protokol Perutusan Tetap Republik Indonesia (PTRI) PBB yang artinya mereka memang personel resmi pengamanan presiden Soeharto.

Terjadi adu mulut antara Sjafrie dengan kepala pengawal Perdana Menteri Israel yang notabene jebolan Mossad itu, karena dianggap melanggar protokol keamanan Paspampres.

Dengan gerakan refleks sangat cepat, pengawal Rabin tiba-tiba sudah mengeluarkan senapan otomatis Uzi dari balik jasnya.

Ia hendak menempelkan moncong senapan mungil tapi mematikan itu ke perut Sjafrie dan leher Sjafrie juga dicengkeram dengan keras.

Namun, Sjafrie tak kalah gesit dan sudah menempelkan terlebih dahulu pistol Barretanya ke perut pengawal itu.

Kejadian menegangkan itu bahkan membuat Yitzak Rabin cemas lantaran dua personel Paspampres lainnya juga sudah siap dengan senjatanya masing-masing.

"Sorry I understand it," kata itu kemudian terlontar dari mulut pengawal Rabin mengakui kesalahan dan arogansinya.(Faqih Imtiyaaz)

Posting Komentar untuk "Menhan Syafrie Syamsoeddin Pulang Kampung Disambut Gubernur Sulsel"