TEMPO DAN KEPALA BABI

Oleh Ramli S. Nawi

Saya termasuk pembaca setia Majalah mingguan TEMPO yang cukup lama. Sejak saya terjun menjadi wartawan di tahun 80 an sejak itu juga setiap TEMPO terbit saya pasti beli di gardu pengecer di jalan Ahmad Yani Makassar. 

Majalah TEMPO adalah sebuah majalah Berita mingguan yang enak dibaca. " TEMPO enak dibaca dan perlu" itulah tagline TEMPO, yang menjadi pilihan bagi pembaca kritis. 

Bahkan ada yang pernah menulis bahwa TEMPO, duplikat dari Majalah TIME yang bermarkas di Amerika. Karena cintanya saya sama Majalah TEMPO sampai - sampai saya membundel yang terdiri beberapa bandel dan sampai saat ini masih tersimpan rapi dalam rak buku saya.

 Seperempat abad lalu TEMPO ditutup penguasa Orde Baru. Penguasa waktu itu menilai Pers bebas mengganggu stabilitas sosial dan politik Indonesia. 

Kisah kebangkitan TEMPO dari jeratan bridel menjadi salah satu media paling berpengaruh ditanah air saat ini. 

21 Juni 1994 wartawan TEMPO menggugat Departemen Penerangan di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara, Jakarta Timur.

 Hakim yang menyidangkan gugatan Majalah  TEMPO adalah Benyamin Mangkoedilaga dan putusannya memenangkan Majalah TEMPO waktu itu. Bukan Majalah TEMPO kalau beritanya tidak menohok dan kritis.

Wartawan yang ada di majalah TEMPO semua hebat. Makanya liputan untuk laporan utamanya selalu isu - isu yang aktual dan beritanya kritis dan menohok ibarat sebuah ledakan mengagetkan.

 Laporan investigasnya juga selalu dinanti para pembaca TEMPO. Salah satu halaman yang juga selalu dinanti nanti para pembaca adalah catatan pinggir yang ditulis oleh Goenawan Muhamad, yang tidak lain adalah pendiri TEMPO.

SUDAH TERBIASA DITEROR

Paket yang dikirim ke kantor majalah Tempo yang berisi kepala Babi mungkin teror yang sudah sekian kalinya yang dialami majalah berita mingguan yang didirikan Goenawan Muhamad ini dengan teman temannya puluhan tahun lampau.

 Walaupun ada teror semacam itu saya kira TEMPO tidak gentar, sebab teror semacam itu adalah bagian dari resiko pekerjaan jurnalistik. 

Justru yang heboh adalah orang luar yang ada rasa simpati kemajalah yang sangat berpengaruh saat ini. Disinilah kehebatan mereka yang ada di TEMPO, setiap pemberitaan selalu membawa dampak kepublik sehingga mendapat tanggapan beragam.

 Isu - isu yang selalu ditampilkan adalah sebuah kecerdasan yang selalu mendapat tanggapan yang membuat majalah Tempo selalu tampil beda dengan media - media lainnya.

 Bayangkan kasus kepala babi yang membuat heboh terus ditanggapi dengan dan ada perkataan, " masak saja." 

Dengan kata - kata tersebut terus ditanggapi banyak pihak yang terus menggelinding. Inilah majalah Tempo yang sangat piawi mengolah isu - isu yang mampu memancing emosi pembacanya. 

Pada kasus demonstran mahasiswa anti helm di Makassar tahun 1984 ahir - ahir runtuhnya kekuasaan Orde Baru, menjadikan liputan foto saya di muat majah Tempo dalam laporan utama. 

Saya sangat berbangga sebagai wartawan saat itu foto - foto liputan saya dalam kasus demonstran anti helm dimuat majalah yang sangat berpengaruh saat itu dengan bayaran yang cukup memuaskan.

 Adapun paket kepala babi yang dikirim kekantor TEMPO, terlepas dari duagaan ancaman, hal itu merupakan salah satu bentuk kasus yang membuat majalah TEMPO selalu ada dan diingat. ***

Posting Komentar untuk "TEMPO DAN KEPALA BABI"