
Selat Malaka yang terletak di antara Semenanjung Malaysia dan Pulau Sumatera di Indonesia yang keamanannya jadi tangung jawab 3 negara berfungsi sebagai jalur pelayaran utama antara Samudra Pasifik dan Hindia.
Dalam menghubungkan seluruh perekonomian besar di Asia, selat Malaka yang berada di tengah-tengah Indonesia, Malaysia dan Singapura berfungsi sebagai jalur air tersibuk kedua di dunia (di belakang Selat Inggris).
Dan setiap hari, sekitar 16 juta barel minyak mengalir melalui selat Malaka yang menghubungkan Indonesia, Malaysia dan Singapura tersebut.
Bahkan, dikutip Zonajakarta.com dari 19fortyfive.com edisi 4 November 2023, media Amerika Serikat itu memprediksi selat Malaka yang dijaga Indonesia, Malaysia dan Singapura sebagai titik terjadinya perang dunia III.
"Dalam beberapa dekade mendatang, titik konflik geopolitik paling signifikan di dunia mungkin bukan di Ukraina, Kashmir, atau Paralel ke-38.
Sebaliknya, hamparan perairan yang sempit—singkat, dangkal, dan berwarna biru muda—berpotensi menjadi sudut bumi yang paling berpengaruh.
Selat Malaka adalah tempat meningkatnya ketegangan antara India dan Tiongkok," jelas 19fortyfive.com.
Tak heran jika Indonesia terus memantau keamanan di sekitar Selat Malaka.
TNI AL bahkan tak segan mengerahkan kapal perang dari Koarmada I untuk memantau keamanan Selat Malaka.

Kesiapsiagaan dan kemampuan TNI AL dalam mengamankan perairan Indonesia kembali terlihat kala unsur BKO Guskamla Koarmada I, KRI Sultan Thaha Syaifuddin (STS)-376 yang dikomandani oleh Letkol Laut (P) Tomosa Uskarlind Larosa berhasil melaksanakan penangkapan terhadap kapal ikan asing berbendera Malaysia SLFA 4498 di Perairan Selat Malaka Grey Area, Indonesia. Selasa (4/3/2025).(Zulaika Rizkia)
Posting Komentar untuk "Kapal Malaysia Berawak Myanmar Sudah Dikasih Tembakan Peringatan TNI AL Indonesia"