Gemparkan Dunia, Semua Guru Perlu Catat, P5 Resmi Dihapus

Jakarta Media Duta,-  Revolusi pendidikan kembali bergulir dengan kebijakan terbaru dari Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (MendikdasmenAbdul Muti.

Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), yang selama ini menjadi bagian integral dalam Kurikulum Merdeka, resmi dihapus dan digantikan dengan konsep baru yang lebih menekankan pada Pembelajaran Mendalam (Deep Learning).

Pergantian ini tentu menuai beragam tanggapan, baik dari kalangan pendidik, peserta didik, maupun orang tua. Namun, apakah perubahan ini benar-benar menjawab tantangan pendidikan di abad ke-21?

Kritik terhadap Penghapusan P5

Sejak diperkenalkan dalam Kurikulum Merdeka, P5 bertujuan membentuk karakter pelajar yang beriman, mandiri, gotong royong, berwawasan global, bernalar kritis, dan kreatif.

Model ini sejalan dengan kebutuhan kompetensi masa depan, terutama dalam membangun karakter bangsa.

Penghapusan P5 tanpa kajian yang mendalam bisa berisiko menghilangkan upaya sistematis dalam membangun nilai-nilai tersebut.

Selain itu, para guru yang telah terbiasa menerapkan P5 harus beradaptasi kembali dengan sistem baru, yang bisa menyebabkan kebingungan dan ketidakefektifan dalam proses transisi.

Profil Lulusan: Apa yang Berubah?

Sebagai pengganti P5, Mendikdasmen memperkenalkan Profil Lulusan dengan delapan dimensi baru:

  1. Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
  2. Kewargaan
  3. Penalaran kritis
  4. Kreativitas
  5. Kolaborasi
  6. Kemandirian
  7. Kesehatan
  8. Komunikasi

Secara umum, perubahan ini membawa beberapa perbedaan mencolok. Dimensi “Berkebhinekaan Global” yang sebelumnya ada dalam P5 diganti dengan “Kewargaan,” yang berfokus pada peran individu dalam masyarakat.

Dimensi “Kesehatan” juga ditambahkan sebagai respon terhadap kebutuhan generasi yang lebih sadar akan kesejahteraan fisik dan mental.

Namun, pertanyaan kritis muncul: Apakah penggantian ini hanya perubahan istilah, atau benar-benar membawa dampak positif bagi dunia pendidikan?

Solusi bagi Guru dan Institusi Pendidikan

Agar kebijakan ini tidak sekadar menjadi pergantian nama tanpa substansi, ada beberapa langkah yang harus diperhatikan oleh para guru dan pemangku kebijakan:

  1. Pelatihan Intensif untuk Guru. Transisi dari P5 ke Profil Lulusan membutuhkan pemahaman mendalam dari tenaga pendidik. Pemerintah harus menyediakan pelatihan dan pedoman implementasi yang jelas.
  2. Fleksibilitas dalam Kurikulum. Penghapusan P5 seharusnya tidak menghilangkan nilai-nilai karakter yang telah tertanam. Guru perlu diberikan kebebasan dalam mengadaptasi model pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
  3. Evaluasi Berkala. Kebijakan ini harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan efektivitasnya dalam membentuk lulusan yang sesuai dengan tantangan zaman.

Perubahan dalam sistem pendidikan adalah hal yang wajar dalam menghadapi dinamika zaman. Namun, penghapusan P5 dan penggantinya dengan Profil Lulusan menimbulkan pertanyaan tentang efektivitas dan kesiapan implementasi.

Jika tidak didukung dengan strategi yang matang, perubahan ini bisa menjadi beban baru bagi para guru dan peserta didik. Oleh karena itu, keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah, guru, hingga masyarakat, sangat diperlukan agar kebijakan ini benar-benar memberikan manfaat bagi pendidikan Indonesia.***

Posting Komentar untuk "Gemparkan Dunia, Semua Guru Perlu Catat, P5 Resmi Dihapus"