Jakarta Media Duta,- Ahli epidemiologi sekaligus pegiat media sosial, Tifauzia Tyassuma, kembali mengeluarkan pendapat tajamnya tentang mantan Presiden Jokowi melalui kritiknya terhadap sosok Mulyono.
"Penjara sosial sudah terjadi pada seorang Mulyono," ujar Tifa di X @DokterTifa (15/3/2025).
Ia menilai, keberanian Mulyono kini hanya tampak saat melakukan perjalanan Solo, Jakarta, Solo dengan dalih menengok cucu.
"Kalau anda perhatikan, keberanian dia saat ini hanya melakukan perjalanan Solo, Jakarta, Solo, dengan dalih menengok cucu," ucapnya.
Tifa juga mengaitkan kondisi tersebut dengan penangkapan Presiden Duterte oleh ICC, lalu mempertanyakan apakah Mulyono akan berani bepergian ke luar negeri.
"Apakah setelah Duterte ditangkap ICC dari perjalanan Hongkong - Manila, apakah Mulyono berani ke luar negeri? Kita lihat saja," tukasnya.
Ia menambahkan bahwa jika Mulyono harus dipenjara, hal itu akan menjadi tantangan tersendiri karena kecerdikannya telah membuat banyak pihak terseret dalam skandal mega korupsi.
"Dipenjarakan mungkin susah dan sulit, karena kelicinan dan kelicikan dia membuat semua pihak terseret skandal mega korupsi," Tifa menuturkan.
Kata Tifa, jaringan korupsi yang melibatkan pejabat dari pucuk pimpinan hingga tingkat desa berfungsi sebagai tameng, sehingga hukum tidak bisa bekerja secara efektif.
"Semua Koruptor dari pucuk paling atas hingga Kepala Desa, menjadi tameng yang membuat hukum tak berkutik melawan dia," tambahnya.
Sebagai solusi, ia mengusulkan penerapan penjara sosial yang dianggapnya akan membuat Mulyono tak mampu lagi berkelit dari tanggung jawab.
"Ada satu Penjara yang sangat efektif, yang membuat dia tak akan mampu berkelit, Penjara Sosial," tandasnya.
Tifa kemudian mengungkapkan keprihatinannya atas sisa hidup Mulyono jika ia terus menerus terlibat dalam praktik korupsi.
"Berapa memelasnya sisa hidupnya sejak sekarang dan ke depan," imbuhnya.
Ia menambahkan, bahwa seiring dengan terungkapnya satu demi satu kasus korupsi selama 10 tahun, tak ada satupun yang tidak terseret dalam skandal tersebut.
"Ketika satu demi satu korupsi 10 tahun dibongkar, tak ada satupun yang tidak menyeret namanya," jelasnya.
Lebih jauh, Tifa menyoroti kondisi negara yang terpuruk akibat timbunan utang, di mana anggaran negara dipangkas hanya untuk membayar utang.
"Ketika negara jatuh tersungkur karena timbunan utang yang mengerikan, Anggaran-anggaran dipangkas hanya untuk bayar utang, Maka doa-doa buruk diucapkan rakyat dari pagi sampai malam terus menerus oleh rakyat yang menderita hidupnya," bebernya.
Tifa bilang, gambaran suram tentang kondisi kehidupan rakyat harus bergelut dengan kesulitan sehari-hari Jokowi.
"Ngga bisa dibayangkan hidup tidak enak makan tidak enak tidur gelisah terus sepanjang hidupnya," kuncinya.
Sebelumnya, Jokowi masuk dalam nominasi pejabat terkorup versi OCCRP yang merupakan singkatan dari Organized Crime and Corruption Reporting Project. Organisasi jurnalis anti korupsi terbesar di dunia.
Organisasi itu merilus daftar finalis "Person of the Year 2024" untuk kategori kejahatan organisasi dan korupsi.
Dalam daftar tersebut, Jokowi masuk sebagai salah satu nama yang disebut sebagai pemimpin dunia paling korup.
Menanggapi itu Jokowi menegaskan bahwa saat ini banyak fitnah dan framing jahat yang beredar tanpa didukung oleh bukti yang jelas.
Baginya, tuduhan semacam itu hanyalah upaya untuk merusak reputasinya melalui berbagai kendaraan politik atau organisasi.
"Ya sekarang banyak sekali fitnah, banyak sekali framing jahat, banyak sekali tuduhan-tuduhan tanpa ada bukti," kata Jokowi.
"Orang bisa memakai kendaraan apapun lah, bisa pakai NGO, bisa pakai partai, bisa pakai ormas untuk menuduh, membuat framing jahat," tambahnya. (Muhsin)
Posting Komentar untuk "Dokter Tifa: Jokowi Tak Akan Tenang Sepanjang Hidupnya"