Presiden RI Prabowo Subianto
Danantara akan mengelola aset-aset negara untuk membiayai proyek-proyek berkelanjutan di berbagai sektor strategis, termasuk energi terbarukan, pengembangan industri manufaktur, hilirisasi sumber daya alam, dan ketahanan pangan.
Pada tahap awal, Danantara akan mengelola aset senilai 600 miliar dolar AS atau sekitar Rp 9.480 triliun, yang mencakup tujuh BUMN besar.
Lembaga ini juga akan menjadi wadah bagi Indonesia Investment Authority (INA), menjadikannya SWF keempat terbesar di dunia.
Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa Danantara adalah instrumen pembangunan nasional yang akan mengubah cara pengelolaan kekayaan bangsa.
Dengan total aset lebih dari 900 miliar dolar AS, Danantara akan berperan dalam mendanai lebih dari 20 proyek strategis nasional, termasuk hilirisasi nikel, bauksit, tembaga, pembangunan pusat data kecerdasan buatan, petrokimia, energi terbarukan, serta produksi pangan dan protein.
Pembentukan Danantara juga diyakini akan memperkuat investasi hilirisasi dan industrialisasi nasional, sejalan dengan transformasi BUMN dalam mengoptimalkan aset negara.
Ekonom menilai bahwa Danantara memiliki potensi besar untuk menjadi pilar penting dalam pengelolaan investasi di Indonesia, menuju investasi nasional yang transparan.
Dengan peluncuran Danantara, pemerintah berharap dapat mewujudkan visi para pendiri bangsa dalam mengelola kekayaan negara secara optimal, demi kesejahteraan rakyat dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.(*)
Posting Komentar untuk "Danantara Resmi Diluncurkan Sebagai Pengelola Aset Negara Capai 900 Milyar Dollar AS"