Makassar Media Duta,- Gerakan Nasional Anti Narkoba (Ganas Annar) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel menggelar Forum Group Discussion (FGD) di Hotel Swiss Beliin Hotel Panakukang Makassar (15/02/2025) bertajuk "Kolaborasi Lintas Lembaga Menyelamatkan Umat dari Bahaya Narkoba."
FGD tersebut dihadiri oleh Pengurus Harian Ganas Annar Sulsel, sejumlah organisasi mitra, dan nara sumber dari Kesbangpol Sulsel, BNNP, Direktorat Narkoba Polda Sulsel.
Dr H Waspada Santing, M Sos I M HI, dalam sambutannya mengatakan FGD ini digelar secara rutin untuk mengevaluasi kegiatan 1 tahun sebelumnya dan untuk membuat program 1 tahun kedepan.
Waspada Santing menambahkan sejak berdirinya di Sulawesi Selatan, telah menjalin kemitraan dengan 12 organisasi/lembaga. Selama ini Ganas Annar MUI Sulsel telah melakukan dialog interaktif di RRI Makassar pada setiap Jumat dan harapan kita kedepannya dapat dilakukan di luar studio seperti di lembaga mitra, ujarnya.
Waspada Santing juga menyinggung tentang peredaran narkoba di Sulsel yang semakin luas dan semakin mengkhawatirkan.
Untuk menyelamatkan umat dari narkoba perlu kolaborasi lintas lembaga dan lintas agama, pungkasnya.
Kedepan perlu dilaksanakan refreshing dai anti narkoba untuk para muballigh/muballighat di Sulsel. Perlu juga dilakukan sosialisasi bahaya narkoba di sekolah-sekolah, ujarnya.
Dr. Hj. Titik Haryati, yang juga Ketua Umum Ganas Annar MUI menegaskan perlunya menyelamatkan umat dari bahaya narkoba. Saat pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 RI, Beliau mencanangkan perlunya Indonesia Bersinar (Bersih dari Narkoba), ujarnya.
Titik Haryati juga menegaskan tentang pentingnya kita mendukung Pemerintah untuk memberantas narkoba demi terwujudnya generasi unggul. Peredaran narkoba dengan berbagai jenis di masyarakat sudah sangat mengkhawatirkan dan sudah masuk kategori kejahatan luar biasa/ekstra ordinary crime, ujarnya.
Titik Haryati juga menyampaikan pentingnya upaya pencegahan, edukasi, dan informasi kepada masyarakat untuk melakukan suatu sinergi, yang dimulai dari tingkat RT.
Dalam penanggulangan kasus-kasus narkoba diperlukan penerapan 3M (Menggunakan masker, memcuci tangan dan menjaga jarak), ujarnya. Mari bersama-sama untuk menyelamatkan bangsa dan semoga dengan kehadiran Ganas Annar MUI Sulsel dapat mewujudkan Indonesia Bersinar (Bersih dari narkoba), harapnya.
Adapun nara sumber dalam FGD tersebut adalah: Bambang Wahyudin, SH M Kes dari BNNP Sulsel, Nur Rochsni, SH dari Direktorat Narkoba Polda Sulsel, M. Khaidir Dana Drajat S STP dari Kesbangpol Sulsel.
Kegiatan FGD Ganas Annar MUI Sulsel dimoderatori oleh Prof Dr Sukardi Weda, yang juga Wakil Ketua Ganas Annar MUI Sulsel dan MC oleh Dr Andi Elsa Fadhilah Sakti S S M Hum.
Nur Rochani, SH mengatakan dalam pemaparannya bahwa dulu narkoba hanya digunakan oleh orang - orang tertentu, berduit, tapi sekarang peredaran narkoba sudah memasuki semua lini, seperti siswa SD, SMP, petani, dan lain-lain. Peredaran narkoba dudah sangat massif, ujarnya.
Nur Rochani menambahkan Kejahatan Narkotika digolongkan sebagai Extra - ordinary International Organized Crime dengan jaringannya yang mengglobal.
Kejahatan narkotika terjadi menembus batas-batas yurisdiksi suatu negara, tidak mengenal batas negara (borderless) sehingga karenanya kejahatan ini juga digolongkan sebagai Transnational Crime. Itulah sebabnya perlunya "War on Narcotics," ujarnya.
Bambang Wahyudin, yang juga Kepala Seksi Penguatan Lembaga Rehabilitasi BNNP Sulsel, yang juga sebagai Konselor Adiksi mengatakan pentingnya intervensi berbasis masyarakat. Perlu penerapan masyarakat Bersinar (Bersih dari narkoba), ujarnya.
Selanjutnya, Dr Waspada Santing, mengatakan bahwa kerja-kerja pencegahan peredaran narkoba memerlukan berbagai upaya seperti kita perlu memodali diri kita, kita juga akan menyisikan waktu untuk berkolaborasi , terutama melalui dakwah sesuai objek kita masing - masing.
Literasi untuk bagaimana menimbulkan rasa takut masyarakat terhadap narkoba sehingga masyarakat dapat menjauh dari narkoba, ujarnya.
M Khaidir Dana Drajat dari Kesbangpol Sulsel menyampaikan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba di Sulawesi Selatan pada tahun 2024 ditangani sebanyak 3.578 tersangka kasus narkoba (BNNP Sulsel).
Menjadi Khaidir Dana Drajat menambahkan Pelaksanaan Program Sulsel Bersih Narkotika, Gerakan Cari Mantu Bebas Narkotika (SULSEL BERSINAR, GENCARKAN)
Program SULSEL BESINAR, GENCARKAN adalah salah satu program prioritas Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang bekerjasama dengan BNN Provinsi Sulsel dan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan.
Program ini melaksanakan Screening dan Tes Urine bagi Calon Pengantin (Catin) yang difasilitasi oleh Dinas Kesehatan Provinsi
melalui jaringan Puskesmas sebelum melaksanakan pernikahan pada Kantor Urusan Agama (KUA), dan hasilnya akan ditindak lanjuti oleh BNN Provinsi Sulsel. Pada tahun anggaran 2022 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan menyiapkan anggaran
2 Milyar Rupiah dan jumlah Catin yang mengakses program ini sebanyak 7.715 orang yang mengikuti Screening, dan terdapat 2.942 orang yang berlanjut ke pemeriksaan tes urine.
Untuk tahun anggaran 2023 Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melanjutkan program ini dengan menyiapkan anggaran sebesar 3 Milyar Rupiah.(*)
Posting Komentar untuk "Ganas Annar MUI Sulsel Gelar Forum Group Discussion "