Menteri Pertanian Amran Sulaiman (kanan) bersama Direktur Utama Perum Bulog Mayjen Novi Helmy Prasetya (kiri) tiba di Gedung A Kementerian Pertanian, Jakarta, 9 Februari 2025. Antara/Asprilla Dwi Adha
Jakarta Media Duta, - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkap adanya tambahan anggaran sebesar Rp 16,6 triliun untuk Perum Bulog menyerap gabah sebanyak 3 juta ton hingga April 2025.
Amran mengatakan tambahan anggaran itu berasal dari inisiatif Presiden Prabowo Subianto.
Dari target penyerapan 3 juta ton itu, Bulog baru menyerap gabah petani sebanyak 45 ribu ton.
Oleh karena itu Amran merumuskan strategi utama untuk mempercepat penyerapan gabah ialah lewat kolaborasi antar kementerian maupun lembaga.
Amran menyebut target penyerapan gabah bukan saja tanggung jawab Bulog dan Pimpinan Wilayah Bulog, tetapi juga Kementerian Pertanian termasuk di level bawah seperti Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL).
Di tingkatan akar rumput lain, Amran juga menyebut akan mengajak Bintara Pembina Desa (Babinsa) serta Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) untuk mengawal penyerapan gabah petani.
"Jadi ini insya Allah tidak terlalu sulit, karena yang terpenting adalah kami kolaborasi. Kali ini bergerak bersama, insya Allah kami bisa capai," ucap Amran bertekad.
Strategi selanjutnya, kata Amran, adalah dengan penyiapan gudang yang memadai untuk menampung serapan gabah petani dengan harga pembelian pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram.
Sebelumnya pemerintah menghentikan sementara bantuan beras dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang sedianya disalurkan ke masyarakat pada Januari dan Februari 2025.
Anggaran bantuan sosial sebesar Rp 16,6 triliun itu dialihkan kepada Perum Bulog untuk menyerap beras sebanyak 3 juta ton hingga April 2025.
“Cash-nya dipindah ke sana (penyerapan gabah Bulog) oleh Bendahara Umum Negara (BUN) supaya bisa beli gabahnya Rp 6.500 per kilogram,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi kepada Tempo, Jumat, 7 Februari 2025.(*)
Posting Komentar untuk "Anggaran Rp 16,6 Triliun Buat Penyerapan Gabah Cair Minggu Depan"