Foto: Pj Gubernur Sulsel Fadjry Djufry bersama Sekda Sulsel Jufri Rahman. (dok Humas Pemprov Sulsel)
Makassar Media Duta,- Pj Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Prof Fadjry Djufry diperhadapkan dengan sejumlah tugas dan program yang menanti untuk dijalankan, termasuk mengatasi banjir hingga mengurusi persoalan pangan. Hal tersebut menjadi tantangan bagi Fadjry lantaran masa jabatannya hanya sekitar 3 bulan.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut Fadjry harus memastikan keberlanjutan program pembangunan dari Presiden Prabowo Subianto. Sebagai Pj Gubernur Sulsel yang baru dilantik, Fadjry dituntut bekerja cepat sampai gubernur terpilih hasil Pilgub Sulsel 2024 dilantik.
"Jadi mungkin 3 bulan bapak (Fadjry) akan di sana sebagai penjabat. Silakan diturunkan hal-hal yang penting, di samping hal-hal yang rutin," ungkap Tito usai melantik Fadjry di Sasana Bhakti Praja Gedung C Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2025).
Tito menyadari Sulsel memiliki banyak permasalahan yang menjadi tugas kepala daerah. Fadjry diimbau segera mengatasi permasalahan yang ada dengan berkoordinasi bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda).
"Saya tahu bahwa beberapa waktu lalu juga ada bencana banjir di sana yang perlu bapak juga untuk atasi bersama-sama dengan rekan-rekan forkopimda, dan juga program-program bahwa bapak Presiden yang perlu mendapat perhatian para kepala daerah termasuk Sulawesi Selatan," tuturnya.
Menurut Tito, Fadjry ditunjuk menjadi Pj Gubernur Sulsel merupakan bentuk kepercayaan dari Presiden Prabowo Subianto. Fadjry dinilai berkompeten untuk melaksanakan program strategis nasional termasuk mendorong swasembada pangan.
"Itu salah satu pertimbangan bapak dipilih, karena memang Sulawesi Selatan salah satu lumbung pangan Indonesia.
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebut Fadjry harus memastikan keberlanjutan program pembangunan dari Presiden Prabowo Subianto. Sebagai Pj Gubernur Sulsel yang baru dilantik, Fadjry dituntut bekerja cepat sampai gubernur terpilih hasil Pilgub Sulsel 2024 dilantik.
"Jadi mungkin 3 bulan bapak (Fadjry) akan di sana sebagai penjabat. Silakan diturunkan hal-hal yang penting, di samping hal-hal yang rutin," ungkap Tito usai melantik Fadjry di Sasana Bhakti Praja Gedung C Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2025).
Tito menyadari Sulsel memiliki banyak permasalahan yang menjadi tugas kepala daerah. Fadjry diimbau segera mengatasi permasalahan yang ada dengan berkoordinasi bersama unsur forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda).
"Saya tahu bahwa beberapa waktu lalu juga ada bencana banjir di sana yang perlu bapak juga untuk atasi bersama-sama dengan rekan-rekan forkopimda, dan juga program-program bahwa bapak Presiden yang perlu mendapat perhatian para kepala daerah termasuk Sulawesi Selatan," tuturnya.
Menurut Tito, Fadjry ditunjuk menjadi Pj Gubernur Sulsel merupakan bentuk kepercayaan dari Presiden Prabowo Subianto. Fadjry dinilai berkompeten untuk melaksanakan program strategis nasional termasuk mendorong swasembada pangan.
"Itu salah satu pertimbangan bapak dipilih, karena memang Sulawesi Selatan salah satu lumbung pangan Indonesia.
Pengalaman bapak dan kemampuan bapak di bidang pertanian, kita harapkan bisa mempercepat program-program untuk swasembada pangan menunjang pangan Indonesia," ujar Tito.
Program lain yang menjadi atensi untuk diselesaikan adalah masalah stunting atau kekurangan gizi. Fadjry juga harus mengawal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai diujicobakan di awal tahun ini.
"Kemudian juga ada program hilirisasi itu yang perlu mendapat perhatian dari semua kepala daerah termasuk penjabat gubernur Sulawesi Selatan yang menjadi atensi dari bapak Presiden," paparnya.
Tito mengaku sejumlah tugas tersebut tidak bisa dijalankan oleh Fadjry sendiri. Fadjry diharapkan bisa membangun komunikasi yang baik dengan DPRD, TNI, Polri, kejaksaan, dan instansi atau lembaga terkait lainnya.
"Karena putra dari Soppeng, putra dari Sulawesi Selatan, saya yakin bapak akan cepat untuk bangun hubungan-hubungan tersebut. Harapan saya sekali lagi, bapak dapat melaksanakan tugas," imbuhnya.
Baca juga:
Profil Fadjry Djufry yang Kini Jabat Pj Gubernur Sulsel: Profesor-Kepala BSIP Kementan
Tito juga mengajak masyarakat Sulsel mendukung Fadjry. Dia berharap Fadjry sebagai pemimpin Sulsel bisa diterima kehadirannya sampai ada kepala daerah definitif.
"Semua masyarakat Sulawesi Selatan tolong diterima kehadiran pemimpin baru meskipun masa transisi singkat menuju pelantikan (gubernur) definitif nanti, sambil menjembatani untuk mulusnya pelantikan gubernur terpilih," beber Tito.
Tito turut berharap gugatan sengketa pilkada yang berproses di Mahkamah Konstitusi (MK) pun tetap perlu dikawal. Sengketa hasil pilkada di sejumlah daerah termasuk di Sulsel, menjadi pertimbangan untuk menentukan jadwal pelantikan kepala daerah.
"Mungkin Februari atau Maret nanti akan pelantikan kepala daerah yang terpilih, gubernur terpilih. Memang sedang melakukan diskusi dengan KPU, MK dan juga arahan bapak Presiden mengenai penentuan waktu pelantikan untuk para kepala daerah terutama yang tidak ada sengketa di MK," jelasnya.(*)
Program lain yang menjadi atensi untuk diselesaikan adalah masalah stunting atau kekurangan gizi. Fadjry juga harus mengawal program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mulai diujicobakan di awal tahun ini.
"Kemudian juga ada program hilirisasi itu yang perlu mendapat perhatian dari semua kepala daerah termasuk penjabat gubernur Sulawesi Selatan yang menjadi atensi dari bapak Presiden," paparnya.
Tito mengaku sejumlah tugas tersebut tidak bisa dijalankan oleh Fadjry sendiri. Fadjry diharapkan bisa membangun komunikasi yang baik dengan DPRD, TNI, Polri, kejaksaan, dan instansi atau lembaga terkait lainnya.
"Karena putra dari Soppeng, putra dari Sulawesi Selatan, saya yakin bapak akan cepat untuk bangun hubungan-hubungan tersebut. Harapan saya sekali lagi, bapak dapat melaksanakan tugas," imbuhnya.
Baca juga:
Profil Fadjry Djufry yang Kini Jabat Pj Gubernur Sulsel: Profesor-Kepala BSIP Kementan
Tito juga mengajak masyarakat Sulsel mendukung Fadjry. Dia berharap Fadjry sebagai pemimpin Sulsel bisa diterima kehadirannya sampai ada kepala daerah definitif.
"Semua masyarakat Sulawesi Selatan tolong diterima kehadiran pemimpin baru meskipun masa transisi singkat menuju pelantikan (gubernur) definitif nanti, sambil menjembatani untuk mulusnya pelantikan gubernur terpilih," beber Tito.
Tito turut berharap gugatan sengketa pilkada yang berproses di Mahkamah Konstitusi (MK) pun tetap perlu dikawal. Sengketa hasil pilkada di sejumlah daerah termasuk di Sulsel, menjadi pertimbangan untuk menentukan jadwal pelantikan kepala daerah.
"Mungkin Februari atau Maret nanti akan pelantikan kepala daerah yang terpilih, gubernur terpilih. Memang sedang melakukan diskusi dengan KPU, MK dan juga arahan bapak Presiden mengenai penentuan waktu pelantikan untuk para kepala daerah terutama yang tidak ada sengketa di MK," jelasnya.(*)
Posting Komentar untuk "Tantangan Pj Gubernur Sulsel Fadjry Djufry Selama Tiga Bulan"