Marsekal TNI Mohamad Tonny Dirikan 'Pengintai' Pesawat Perang di Takalar

Marsekal TNI Mohamad Tonny  Harjono Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU). Mohamad Tonny  Harjono meletakkan batu pertama pembangunan radar Ground Control Intercept (GCI) Bontoparang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar

Takalar Media Duta, - Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU).

Mohamad Tonny  Harjono meletakkan batu pertama pembangunan radar Ground Control Intercept (GCI) Bontoparang, Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulsel, Jumat (10/1/2024).

Jarak Makassar ke Kecamatan  Mangarabombang sekitar 43,9 Km atau bisa ditempuh kendaraan roda empat 1 jam 24 menit.

GCI adalah sistem radar yang digunakan untuk mendeteksi, melacak, dan mengidentifikasi pesawat terbang, drone, dan rudal.

Radar ini berfungsi sebagai "mata" pertahanan udara Indonesia.Takalar dipilih karena posisinya strategis berhadapan dengan selat Makassar yang merupakan pusat lalu lintas perdagangan global dan pergerakan kapal militer.

Marsekal TNI Tonny Harjono datang menggunakan helikopter Super Puma. Dia datang bersama Pejabat Utama TNI Angkatan Udara.

Marsekal TNI Tonny Harjono mengatakan pembangunan radar ini dalam rangka memodernisasi alutsista pertahanan udara Indonesia.

"Dengan adanya 25 radar ini diharapkan tidak ada lagi daerah blind spot (daerah yang tidak terpantau radar) di Indonesia," Ungkap Marsekal Tonny Harjono.

Radar GCI berfungsi untuk mendeteksi, mengukur, dan mengidentifikasi pesawat yang terbang dalam jangkauan radar.

Radar juga memberikan informasi dan pengarahan kepada pesawat tempur.

Selain itu, radar GCI juga berfungsi membantu melancarkan lalu lintas udara penerbangan sipil.

Radar GCI adalah radar buatan perusahaan Prancis yang dalam diproduksinya bekerjasama dengan BUMN PT Len. Radar ini memiliki daya jangkau sampai radius 400 KM lebih.

Pembangunan radar diharapkan rampung pada akhir tahun 2025 dan mulai beroperasi pada awal tahun 2026.

Radar dibangun di area seluas 9 hektar. Di bagi tiga ring, radar berada di ring 1. Radar GCI nantinya akan ditempatkan di atas tower.

Profil Marsekal TNI Mohamad Tonny  Harjono

Marsekal TNI Tonny Harjono lahir di Jakarta pada 4 Oktober 1971.

Marsekal TNI Tonny Harjono telah memiliki istri yang bernama Isa Frilasari dan telah dikaruniai tiga buah hati.

Pendidikan

Marsekal TNI Tonny Harjono merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) TNI tahun 1993.

Marsekal TNI Tonny Harjono juga tercatat pernah mengikuti berbagai pendidikan di Sekolah Penerbangan Angkatan ke-50 tahun 1996, Konversi F-16 tahun 1997, Sekolah Kesatuan Komando Angkatan Udara Angkatan ke-71 tahun 2002.

Kemudian Sekolah Instruktur Penerbang Angkatan ke-50 tahun 2004, Konversi KT-1 tahun 2005, Konversi Sukoi tahun 2006.

Selanjutnya Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara Angkatan 45 tahun 2008, PPRA Lemhanas Angkatan ke-61 tahun 2020.

Marsekal TNI Tonny Harjono tercatat pernah menduduki posisi strategis, seperti Kepala Ruang Operasi Lanud Hasanuddin tahun 2008, Komandan Skadron Udara 11 Wing 5 tahun 2009.

Berikutnya Pabandya Sops Kas Koopsau II tahun 2011, Komandan Lanud Johanis Kapiyau tahun 2013, Kadisops Lanud Hasanuddin tahun 2014. 

Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Lanud Adi Sumarmo tahun 2016, Komandan Lanud Halim Perdanakusuma tahun 2018.

Selain itu, Marsekal Tonny Harjono juga pernah mengemban jabatan sebagai Sesmilpres Kemsetneg tahun 2020, Dankodiklatau tahun 2022, Panglima Koopsudnas tahun 2022, Panglima Kogabwilhan II tahun 2023.

Puncaknya, ia ditunjuk menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara (KSAU) dan mulai menjabat sejak 5 April 2024.(*)

Posting Komentar untuk "Marsekal TNI Mohamad Tonny Dirikan 'Pengintai' Pesawat Perang di Takalar"