1. Pada usia 58 - 60-an, unit kerja akan "mengeluarkan" kita. Tidak peduli seberapa sukses atau kuatnya kita selama berkarier, kita akan kembali menjadi orang biasa.
Jadi, jangan melekat pada pola pikir dan rasa superioritas dari pekerjaan kita sebelumnya, lepaskan ego kita, atau kita bisa kehilangan rasa nyaman!
2. Pada usia 70-an, masyarakat perlahan-lahan "menyingkirkan" kita. Teman dan kolega yang biasa kita temui dan bersosialisasi menjadi lebih sedikit, dan hampir tidak ada orang yang mengenali kita di tempat kerja sebelumnya.
Jangan katakan, “Saya dulu…” atau “Saya dulu…” karena generasi muda tidak akan mengenal kita dan kita tidak boleh merasa tidak nyaman karenanya!
3. Pada usia 80-an, keluarga perlahan-lahan "menyingkirkan" kita. Meskipun kita memiliki banyak anak dan cucu, sebagian besar waktu kita akan tinggal bersama pasangan atau sendirian.
Ketika anak-anak kita berkunjung sesekali, itu merupakan ekspresi kasih sayang, jadi jangan salahkan mereka karena mereka jarang datang, karena mereka sibuk dengan kehidupannya sendiri!
4. Pada usia 90-an, Bumi ingin "melenyapkan kita." Beberapa orang yang kita kenal telah pergi selamanya.
Pada titik ini, jangan sedih atau berduka, karena ini adalah jalan hidup, dan semua orang pada akhirnya akan mengikuti jalan ini!
Ingat.
1. Satu-satunya yang tidak akan melenyapkan kita selamanya adalah Allah karena di akhir perjalanan kita di bumi ini kita semua akan kembali kepada-Nya dengan pertanggungjawaban bagaimana kita menjalani hidup kita.
2. Jadi, lebih seringlah bertemu dengan-Nya.
3. Lebih banyak berkomunikasi dengan-Nya.
4. Mentaati perintah-Nya.
5. Pertahankan kehadiran kita bersama-Nya
Maka dari itu, selagi tubuh kita masih mampu, jalani hidup dengan maksimal.
Semoga bermanfaat.
Posting Komentar untuk "Kisah Usia Yang Sudah Mapan..❤️"