ibu-ibu menggerebek rumah kepsek di wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor
Jakarta Media Duta,- Rumah kepala sekolah di wilayah Parungpanjang, Kabupaten Bogor, ramai digeruduk rombongan ibu-ibu.
Ibu-ibu tersebut diketahui menyatroni rumah kepsek untuk meminta kejelasan mengenai program Kartu Indonesia Pintar atau KIP.
Aksi para ibu-ibu orang tua siswa itu pun viral di media sosial.Dalam video yang dilihat dari akun media sosial Instagram @bogor.terkini, nampak ibu-ibu datang berbondong-bondong untuk melakukan aksi unjuk rasa di kediaman kepala sekolah.
Diketahui, rombongan ibu-ibu ini merupakan orang tua siswa yang anaknya sekolah di salah satu SD negeri di Parungpanjang.
Mereka terlibat cekcok dengan sosok yang diduga kepala sekolah.Nampak pula seorang ibu-ibu yang diketahui bernama Neneng Fadilah berbicara secara gamblang mengenai pokok permasalahan yang ada.
Rupanya, orang tua siswa mendatangi rumah kepala sekolah tersebut lantaran ada indikasi penggelapan dana.
Disebutkan jika, kepala sekolah tersebut diduga telah menyelewengkan uang Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Hal itu yang membuat Neneng secara tegas menuntut pengembalian dana Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Diduga uang KIP telah diselewengkan oleh kepala sekolah selama empat tahun berturut-turut, mulai dari tahun 2021 hingga 2024.
Tadi saya sudah bertanya, tapi bapak diam saja, ternyata duit sudah tiga tahun dipakai," ucapnya, seperti dikutip dari TribunnewsBogor.com.
Pada Selasa (31/12/2024) siang, kepala sekolah akhirnya memberikan klarifikasi terkait dugaan penggelapan dana program pemerintah tersebut.
Bendahara SDN yang terindikasi menyelewengkan dana KIP, Surya Syarif, mengakui kesalahan atas penggunaan dana KIP selama empat tahun terakhir.
Namun hingga kini, sejumlah orang tua siswa terus berdatangan untuk mengambil dana KIP yang belum diterima.
Orang tua siswa lainnya, Elli, mengungkapkan kekecewaannya.
Selama tiga tahun, ia belum menerima dana KIP senilai Rp450 ribu per bulan.
Hal ini membuatnya sangat kecewa terhadap pihak sekolah yang telah menggunakan dana tersebut secara tidak semestinya.
Para wali murid kini berharap agar dana program Kartu Indonesia Pintar segera dicairkan pihak sekolah.
Mereka mengancam akan melaporkan kejadian ini ke Polres Bogor jika tuntutan mereka tidak dipenuhi.
Kasus lain di tempat berbeda, seorang kepala sekolah yang mewajibkan wali murid untuk membeli kotak nasi seharga Rp60 ribu jadi sorotan.
Bahkan admin media sosial Partai Gerindra ikut bereaksi soal kotak nasi untuk makan bergizi gratis di sekolah.
Rencana kepala sekolah yang mewajibkan wali murid membeli kotak nasi tersebut dinilai tak masuk akal.
Ya, pembelian kotak nasi ini dinilai memberatkan, terutama bila keluarga memiliki dua orang anak.Pasalnya biaya yang dikeluarkan bisa menjadi Rp120 ribu.
Video saat kepala sekolah mewajibkan wali murid untuk membeli kotak nasi ini diunggah pertama kali oleh akun TikTok @Ahmad Lehan.
Dalam video yang diunggah tersebut, admin Gerindra turut memberi komentar.
"Itu yang ngomong begitu siapa, Pak?" tulis akun TikTok @gerindra.
"Itu kepala sekolahnya," jawab pengunggah.
Sontak saja video tersebut langsung mendapatkan atensi luar biasa dari masyarakat luas.
Usai admin Gerindra berkomentar, netizen lainnya juga turut memberikan respons.
"kepala sekolah panik wkwk, udah dikomen admin gerindra," tulis akun @fl*****.
Posting Komentar untuk "Geruduk Rumah Kepsek, Orang Tua Murid Kecewa 3 Tahun Tak Dapat Uang KIP "