Jakarta Media Duta,- Pemerintah tak main-main dalam berinvestasi pengembangan Aplikasi Coretax, duit yang digelontorkan capai Rp1,3 triliun. Tapi hasilnya mengecewakan.
Sempat digadang-gadang bakal jadi terobosan dalam sistem administrasi pajak, aplikasi ini justru menuai kritik tajam karena terkesan belum siap digunakan.
Ekonom sekaligus Direktur Ekonomi Digital of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda menilai peluncuran aplikasi yang diinisiasi oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan terkesan terburu-buru, tanpa adanya pengujian yang memadai.
"Tidak ada tes secara proper yang dilakukan oleh konsultan, baik quaility assesment dan programer-nya. Yang penting dikumpulkan terlebih dahulu. Ini yang akhirnya merugikan negara karena aplikasi belum siap digunakan hingga saat ini," kata Huda Jakarta, Sabtu (11/1/2025).
Huda menegaskan, masalah ini telah menjadi persoalan yang sangat fatal, mulai dari perencanaan hingga peluncuran. Ia menyarankan agar DJP tidak hanya sekadar meminta maaf, melainkan mengambil tanggung jawab penuh atas kelalaian ini.
Kalau perlu, kata Huda, Suryo Utomo, Direktur Jenderal Pajak, sebaiknya mempertimbangkan untuk mundur dari jabatannya jika masih memiliki rasa malu terkait persoalan yang terjadi.
"Dirjen Pajak sudah sepatutnya juga mundur apabila masih memiliki rasa malu dan rasa bertanggung jawab terhadap problem ini.
Meskipun masyarakat dipastikan tidak didenda namun secara kerugian negara ada dampaknya ketika aplikasi yang sudah dibangun tidak dapat dimaksimalkan oleh masyarakat," kata Huda.(*)
Posting Komentar untuk "Buang-buang Duit Rp1,3 Trilun Untuk Buat Aplikasi Murahan"