Foto: Suasana rumah Annar Salahuddin Sampetoding alias ASS di Jalan Sunu 3, Makassar. (Nur Hidayat Said)
Makassar Media Duta, - Annar Salahuddin Sampetoding alias ASS menyita perhatian usai namanya dikaitkan dengan kasus sindikat uang palsu yang beroperasi di UIN Alauddin Makassar. Sosok pengusaha ini memiliki rumah di Jalan Sunu 3, Kelurahan Suangga, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Pantauan di lokasi, Rabu (25/12/2024) sekitar pukul 20.30 Wita, rumah 2 lantai itu tampak sepi. Bangunan rumah bercat krem dengan kombinasi cokelat pada pintu dan kusen jendela.
Foto: Suasana rumah Annar Salahuddin Sampetoding alias ASS di Jalan Sunu 3, Makassar. (Nur Hidayat Said)
Rumah dikelilingi pagar tembok dan besi setinggi sekitar 3 meter yang hampir selalu tertutup rapat. Salah seorang warga sekitar bernama Suardi (57) mengatakan, tidak ada perubahan mencolok pada aktivitas di rumah itu setelah kasus uang palsu.
"Tidak ada. Begini-begini terus ji rumahnya. Tidak ada (perubahan)," ujarnya. "Iya. Begitu-begitu terus modelnya. Ada pi orang mau keluar baru terbuka (pagar rumah)," tambahnya.
Suardi mengatakan, Annar dikenal jarang berada di rumah karena sering ke luar kota. Menurutnya, Annar hanya 1-2 hari berada di rumahnya setelah itu kembali beraktivitas di daerah lain.
"Paling 2 hari ji pergi lagi Jakarta. Kadang 1 hari ji. Dia mondar-mandir Jakarta dia," katanya.
Suardi juga mengaku sempat melihat kehadiran polisi di rumah Annar. Dia bahkan pernah mendengar Annar mengungkapkan kekesalannya terkait kasus yang menyeret namanya.
"Dia bilang, 'Kurang ajarnya itu anak-anak, dia anu di situ uang (palsu)'. Sempat saya dengar itu ucapannya itu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Annar alias ASS disebut-sebut turut terlibat dalam kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Annar sendiri mangkir dari panggilan penyidik Polres Gowa.
"Pak ASS itu kita panggil, namun tidak datang," ujar Kapolres Gowa AKBP Rheonald T Simanjuntak kepada detikSulsel, Rabu (25/12).
Penyidik melayangkan surat panggilan kepada Annar untuk menjalani pemeriksaan di Polres Gowa pada Senin (23/12) lalu. Namun dia tidak hadir pada waktu pemeriksaan yang telah dijadwalkan.
"Pada hari Senin yang bersangkutan tidak hadir. Berarti kita layangkan lagi panggilan kedua," katanya.
Untuk diketahui, polisi telah menetapkan 17 orang tersangka terkait kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Tersangka masih bisa bertambah sebab polisi masih memburu sejumlah nama yang masuk daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus ini.
"Tersangka kita tangkap ada 17 orang. Ini masih bisa bertambah," kata Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan saat konferensi pers di Mapolres Gowa, Kamis (19/12).
Ke-17 tersangka dijerat Pasal 36 ayat 1, ayat 2, ayat 3 dan Pasal 37 ayat 1 dan 2 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Para tersangka terancam pidana paling lama 10 tahun hingga seumur hidup. (ata/ata)
Pantauan di lokasi, Rabu (25/12/2024) sekitar pukul 20.30 Wita, rumah 2 lantai itu tampak sepi. Bangunan rumah bercat krem dengan kombinasi cokelat pada pintu dan kusen jendela.
Foto: Suasana rumah Annar Salahuddin Sampetoding alias ASS di Jalan Sunu 3, Makassar. (Nur Hidayat Said)
Rumah dikelilingi pagar tembok dan besi setinggi sekitar 3 meter yang hampir selalu tertutup rapat. Salah seorang warga sekitar bernama Suardi (57) mengatakan, tidak ada perubahan mencolok pada aktivitas di rumah itu setelah kasus uang palsu.
"Tidak ada. Begini-begini terus ji rumahnya. Tidak ada (perubahan)," ujarnya. "Iya. Begitu-begitu terus modelnya. Ada pi orang mau keluar baru terbuka (pagar rumah)," tambahnya.
Suardi mengatakan, Annar dikenal jarang berada di rumah karena sering ke luar kota. Menurutnya, Annar hanya 1-2 hari berada di rumahnya setelah itu kembali beraktivitas di daerah lain.
"Paling 2 hari ji pergi lagi Jakarta. Kadang 1 hari ji. Dia mondar-mandir Jakarta dia," katanya.
Suardi juga mengaku sempat melihat kehadiran polisi di rumah Annar. Dia bahkan pernah mendengar Annar mengungkapkan kekesalannya terkait kasus yang menyeret namanya.
"Dia bilang, 'Kurang ajarnya itu anak-anak, dia anu di situ uang (palsu)'. Sempat saya dengar itu ucapannya itu," ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, Annar alias ASS disebut-sebut turut terlibat dalam kasus sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Annar sendiri mangkir dari panggilan penyidik Polres Gowa.
"Pak ASS itu kita panggil, namun tidak datang," ujar Kapolres Gowa AKBP Rheonald T Simanjuntak kepada detikSulsel, Rabu (25/12).
Penyidik melayangkan surat panggilan kepada Annar untuk menjalani pemeriksaan di Polres Gowa pada Senin (23/12) lalu. Namun dia tidak hadir pada waktu pemeriksaan yang telah dijadwalkan.
"Pada hari Senin yang bersangkutan tidak hadir. Berarti kita layangkan lagi panggilan kedua," katanya.
Untuk diketahui, polisi telah menetapkan 17 orang tersangka terkait kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar. Tersangka masih bisa bertambah sebab polisi masih memburu sejumlah nama yang masuk daftar pencarian orang (DPO) terkait kasus ini.
"Tersangka kita tangkap ada 17 orang. Ini masih bisa bertambah," kata Kapolda Sulsel Irjen Yudhiawan saat konferensi pers di Mapolres Gowa, Kamis (19/12).
Ke-17 tersangka dijerat Pasal 36 ayat 1, ayat 2, ayat 3 dan Pasal 37 ayat 1 dan 2 UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Para tersangka terancam pidana paling lama 10 tahun hingga seumur hidup. (ata/ata)
Posting Komentar untuk "Suasana Rumah Annar Sampetoding Yang Disebut Terkait Pabrik Uang Palsu UIN "