Foto: Tim hukum Danny-Azhar usai melapor ke Polrestabes Makassar. (Sahrul Alim)Makassar Media Duta, - Pasangan calon nomor urut 1, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto-Azhar Arsyad (DIA) melaporkan dugaan pemalsuan tanda tangan pemilih saat pencoblosan di Pilkada Sulawesi Selatan (Sulsel).
Tim hukum Danny-Azhar mensinyalir dugaan pemalsuan tandatangan pemilih ini masif terjadi di TPS di Sulsel yang dilakukan kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS).
Tim hukum Danny-Azhar resmi melaporkan dugaan pemalsuan tandatangan pemilih tersebut di Polrestabes Makassar, Senin (9/12/2024). Pemalsuan tandatangan ini dinilai masuk kategori pidana umum.
"Kami sudah sampaikan bahwa bukti-bukti yang kami dapatkan dan intinya pelaporan kami itu masalah tindak pidana umum yaitu pemalsuan surat.
"Kami sudah sampaikan bahwa bukti-bukti yang kami dapatkan dan intinya pelaporan kami itu masalah tindak pidana umum yaitu pemalsuan surat.
Sebagaimana yang diamankan dalam pasal 263 kitab UU hukum pidana bahwa pemalsuan surat termasuk pidana umum," ujar Kuasa Hukum Danny-Azhar kepada wartawan Muchtar Juma di Polrestabes Makassar.
Dalam laporannya, mereka melampirkan bukti dokumen pemalsuan berupa absen daftar hadir pemilih di salah satu TPS di Makassar.
"(KPPS) Diduga melakukan paraf atau pun tanda tangan, padahal di dalam lembaran di absen itu tanda tangan, bukan paraf, yang kami temukan di lapangan itu," katanya.
Pihaknya sudah menyiapkan saksi-saksi yang tanda tangannya diduga dipalsukan. Saksi yang disiapkan, kata Muchtar, mengaku memang datang mencoblos tapi tidak bertanda tangan di lembar daftar hadir pemilih.
"Ada salah satu kami lampirkan di dalam sebagai contoh kasus. Kami sudah menghubungi yang bersangkutan (saksi) bahwa memang dia hadir di TPS memilih tapi dia tidak bertanda tangan, tapi nyatanya di absen ada tandatangannya yang diduga dipalsukan," jelasnya.
Salah satu TPS yang dijadikan sampel yakni TPS 013 Kelurahan Maradekaya, Kecamatan Makassar. Muchtar menyebut pihak yang dilaporkan yakni Anggota KPPS yang diduga melakukan pemalsuan tanda tangan pemilih tersebut.
"KPPS yang memalsukan tanda tangan pemilih tersebut. Sebenarnya temuan kami ada beberapa TPS di kelurahan-kelurahan, tapi untuk sampel kali ini salah satu TPS di Makassar," katanya.
Tak hanya TPS di Makassar, pihaknya saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti dugaan serupa di sejumlah TPS di daerah lainnya. Dia menduga kejadian pemalsuan tanda tangan pemilih ini masif terjadi di daerah lainnya.
"Yang jelas akan (ditelusuri) secara menyeluruh di 24 kabupaten/kota. Yang kami temukan hampir seluruh TPS di Makassar bahkan se-Sulsel," pungkasnya. (sar/asm)
Dalam laporannya, mereka melampirkan bukti dokumen pemalsuan berupa absen daftar hadir pemilih di salah satu TPS di Makassar.
"(KPPS) Diduga melakukan paraf atau pun tanda tangan, padahal di dalam lembaran di absen itu tanda tangan, bukan paraf, yang kami temukan di lapangan itu," katanya.
Pihaknya sudah menyiapkan saksi-saksi yang tanda tangannya diduga dipalsukan. Saksi yang disiapkan, kata Muchtar, mengaku memang datang mencoblos tapi tidak bertanda tangan di lembar daftar hadir pemilih.
"Ada salah satu kami lampirkan di dalam sebagai contoh kasus. Kami sudah menghubungi yang bersangkutan (saksi) bahwa memang dia hadir di TPS memilih tapi dia tidak bertanda tangan, tapi nyatanya di absen ada tandatangannya yang diduga dipalsukan," jelasnya.
Salah satu TPS yang dijadikan sampel yakni TPS 013 Kelurahan Maradekaya, Kecamatan Makassar. Muchtar menyebut pihak yang dilaporkan yakni Anggota KPPS yang diduga melakukan pemalsuan tanda tangan pemilih tersebut.
"KPPS yang memalsukan tanda tangan pemilih tersebut. Sebenarnya temuan kami ada beberapa TPS di kelurahan-kelurahan, tapi untuk sampel kali ini salah satu TPS di Makassar," katanya.
Tak hanya TPS di Makassar, pihaknya saat ini masih mengumpulkan bukti-bukti dugaan serupa di sejumlah TPS di daerah lainnya. Dia menduga kejadian pemalsuan tanda tangan pemilih ini masif terjadi di daerah lainnya.
"Yang jelas akan (ditelusuri) secara menyeluruh di 24 kabupaten/kota. Yang kami temukan hampir seluruh TPS di Makassar bahkan se-Sulsel," pungkasnya. (sar/asm)
Posting Komentar untuk "Pilkada Tim DIA Polisikan KPPS Diduga Palsukan Tanda Tangan Pemilih"