Soppeng Media Duta,- Dua rumah warga di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), ambruk hingga jatuh ke Sungai Walanae. Penyebabnya, tanah tempat rumah dibangun terjadi erosi usai diterjang banjir.
"Iya, betul ada dua rumah yang jatuh ke Sungai Walanae. Rumah itu jatuh karena mengalami erosi setelah diterjang banjir," ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Soppeng Andi Nelli kepada detikSulsel, Sabtu (28/12/2024).
Peristiwa itu terjadi di perbatasan Dusun Watanlompulle dengan Dusun Kebo, Desa Kebo, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng. Rumah yang pertama jatuh milik Suhe pada Jumat (27/12) sekitar pukul 21.00 Wita, kemudian rumah yang kedua milik Jamaluddin pada Sabtu (28/12) sekitar pukul 08.30.
Andi Nelli mengatakan, kedua rumah itu sementara dibongkar karena pemiliknya sudah khawatir akan terjadi erosi. Sehingga hanya sebagian rumah yang hanyut terbawa arus.
"Tidak semua rumahnya terbawa arus karena cepat dibongkar, hanya sebagian yang ikut di longsoran tebing. Pemiliknya memang sudah khawatir akan terjadi erosi, jadi minta dibongkar," katanya.
Saat Desa Kebo banjir, kata Andi Nelli, pengikisan sudah mulai terjadi di Dusun Kebo dan membuat beberapa lokasi amblas. Namun, saat ini masih ada beberapa warga yang berada di bantaran Sungai Walanae meminta dievakuasi.
"Waktu banjir tidak terlalu, tapi setelah banjir surut mulai terjadi erosi, dan amblas. Banyak rumah penduduk dekat dengan bantaran sungai. Sudah ada rumah yang dibongkar untuk dievakuasi, dan beberapa warga juga minta dibongkar rumahnya," jelasnya. (ata/sar)
"Iya, betul ada dua rumah yang jatuh ke Sungai Walanae. Rumah itu jatuh karena mengalami erosi setelah diterjang banjir," ujar Ketua Fraksi Gerindra DPRD Soppeng Andi Nelli kepada detikSulsel, Sabtu (28/12/2024).
Peristiwa itu terjadi di perbatasan Dusun Watanlompulle dengan Dusun Kebo, Desa Kebo, Kecamatan Lilirilau, Kabupaten Soppeng. Rumah yang pertama jatuh milik Suhe pada Jumat (27/12) sekitar pukul 21.00 Wita, kemudian rumah yang kedua milik Jamaluddin pada Sabtu (28/12) sekitar pukul 08.30.
Andi Nelli mengatakan, kedua rumah itu sementara dibongkar karena pemiliknya sudah khawatir akan terjadi erosi. Sehingga hanya sebagian rumah yang hanyut terbawa arus.
"Tidak semua rumahnya terbawa arus karena cepat dibongkar, hanya sebagian yang ikut di longsoran tebing. Pemiliknya memang sudah khawatir akan terjadi erosi, jadi minta dibongkar," katanya.
Saat Desa Kebo banjir, kata Andi Nelli, pengikisan sudah mulai terjadi di Dusun Kebo dan membuat beberapa lokasi amblas. Namun, saat ini masih ada beberapa warga yang berada di bantaran Sungai Walanae meminta dievakuasi.
"Waktu banjir tidak terlalu, tapi setelah banjir surut mulai terjadi erosi, dan amblas. Banyak rumah penduduk dekat dengan bantaran sungai. Sudah ada rumah yang dibongkar untuk dievakuasi, dan beberapa warga juga minta dibongkar rumahnya," jelasnya. (ata/sar)
Posting Komentar untuk "Dua Rumah Ambruk-Jatuh ke Sungai Walanae Akibat Erosi"