"Korban sudah ditemukan. Jarak penemuan dari lokasi pertama kali hanyut kurang lebih 10 kilometer," ujar Koordinator Tim 3 TRC BPBD Bone Muh Akbar kepada detikSulsel, Senin (23/12/2024).
Korban ditemukan setelah dilakukan penyisiran di Sungai Pangisoreng hingga Sungai Batu Sianre, Desa Turu Cinnae, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone pada Senin (23/12) sekitar pukul 15.40 Wita. Pencarian dilakukan oleh Tim SAR gabungan antara TRC BPBD, Polsek Lamuru, dan Satpol PP Bone.
Akbar mengatakan, Tim SAR melakukan pencarian sejak pagi pukul 09.00 Wita mulai Dusun Ajangale, Desa Turu Cinnae. Pencarian kemudian dilanjutkan dengan menyusuri sepanjang sungai.
"Sejak pagi kita start melakukan pencarian menggunakan teknik body rafting menyusuri Sungai Pangisoreng. Korban akhirnya ditemukan di Sungai Batu Sianre tersangkut di pohon," katanya.
Dia menerangkan, pohon yang ditempati korban tersangkut harus dipotong untuk bisa dilakukan evakuasi. Tubuh korban saat ditemukan sudah membengkak.
"Dipotong-potong pi itu pohonnya baru bisa dievakuasi, karena kakinya tersangkut di pohon," jelasnya.
Sementara itu, Kapolsek Lamuru AKP Nurhayati menambahkan, korban ketika dievakuasi langsung diserahkan ke pihak keluarga. Korban langsung dikebumikan.
"Korban diserahkan kepada pihak keluarga untuk langsung dikebumikan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Peristiwa itu terjadi di Dusun Ajangale, Desa Turu Cinnae, Kecamatan Lamuru, Kabupaten Bone pada Sabtu (21/12). Korban sempat meninggalkan rumah untuk pergi ke kebunnya sekitar pukul 08.00 Wita.
"Korban diperkirakan hanyut di sungai, mengingat debit air sungai yang sering dilalui korban dalam kondisi banjir," ujar Nurhayati, Minggu (22/12).
(sar/hsr)
Posting Komentar untuk "Baharuddin Ditemukan Tewas Terseret Banjir Sejauh 10 Km dari TKP"