BNN Bantah Pemanggilan Suhartini Bohari Sarat Politik


Maros Media Duta- Wakil Bupati Maros Suhartina Bohari mangkir dari panggilan Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulawesi Selatan (Sulsel) untuk menjalani asesmen terkait keputusan rehabilitasi narkoba. 

Suhartina mengakui tidak memenuhi undangan BNN dengan dalih sudah mengutus kuasa hukumnya.


Diketahui, undangan BNN Sulsel itu imbas hasil tes kesehatan Suhartina yang dinyatakan positif metamfetamin atau sabu.

Hasil pemeriksaan narkoba itu sebelumnya membuat Suhartina tidak memenuhi syarat (TMS) tes kesehatan untuk maju Pilkada Maros pada September 2024 lalu.

BNN Sulsel lantas merekomendasikan Suhartina menjalani program rehabilitasi, namun tidak mendapat respons. Terakhir, Suhartina diundang untuk mengikuti asesmen di BNN Sulsel pada Senin (25/11).

"Pengacara sudah klarifikasi dan sudah membalas suratnya (BNN Sulsel) secara lisan. Jadi sudah selesai," kata Suhartina kepada wartawan usai mencoblos di TPS pada Rabu (27/11/2024).

Suhartina tidak hanya membalas surat secara lisan. Dia juga mengutus pengacaranya memenuhi undangan proses asesmen terkait hasil tes kesehatannya yang membuatnya gagal maju sebagai calon wakil bupati Maros.

"Itu surat sebagai bentuk respons BNN terhadap TMS (sebagai calon wakil bupati Maros) itu, tapi hasilnya sudah saya balas dengan mengutus pengacara saya," tuturnya.

Ketua DPD II Golkar Maros itu menganggap kehadirannya secara langsung memenuhi undangan BNN Sulsel tidak bersifat wajib. Dia kembali menegaskan bahwa sudah memenuhi kemauan BNN lewat kuasa hukumnya.

"Ini tindak lanjut saya dan BNN ada perhatian katanya. Namun itu surat mau saya hadir atau tidak itu tidak masalah," imbuh Suhartina.

Suhartina pun ingin fokus menjalankan sisa masa jabatannya sebagai wakil bupati Maros. Dia mengaku kegagalannya maju di Pilkada Maros sudah diterima dengan lapang dada.

"Semua harus dilalui dan diterima dengan ikhlas. Saya percaya bahwa rencana Tuhan adalah yang terbaik untuk saya dan orang-orang di sekitar saya," jelasnya.

Dia menyadari hasil tes kesehatannya yang terindikasi positif narkoba sempat berpolemik di tengah masyarakat. Namun Suhartina menganggap ada hikmah dan berkah di balik situasi yang dialaminya.

"Bagi saya ini adalah anugerah. Kondisi ini justru mempersatukan keluarga, masyarakat Kabupaten Maros, sahabat, dan teman-teman," imbuh Suhartina.

Sementara itu, Koordinator Rehabilitasi BNNP Sulsel, Sudaryanto menjelaskan pihaknya sudah mengimbau Suhartina untuk menjalani rehabilitasi. Kebijakan ini sudah menjadi mekanisme di BNN untuk proses pemulihan bagi orang yang terindikasi positif narkoba.

"Jadi pihak BNNP Sulawesi Selatan itu sebenarnya sudah menindaklanjuti dari awal September 2024 itu. Kita sudah imbau melalui media sosial supaya yang bersangkutan mengikuti program rehabilitasi," ucap Sudaryanto dalam tayangan YouTube resmi BNN Sulsel, Selasa (26/11).

Sudaryanto mengaku imbauan itu tidak mendapat respons positif dari Suhartina. Terakhir, BNN Sulsel pun kembali menyurati Suhartina untuk mengikuti asesmen rehabilitasi.

"Kita undang pada hari Senin, 25 November 2024 supaya ikut ke BNN untuk diasesmen. Karena hasil asesmennya itu yang akan menentukan metode atau program rehabilitasi yang akan diterapkan kepada yang bersangkutan," paparnya.

Namun surat undangan BNN tidak diindahkan Suhartina. Pihaknya justru heran lantaran asesmen yang seharusnya dihadiri yang bersangkutan ternyata diwakili oleh orang lain.

"Tetapi kemarin itu hanya diutus kuasa hukum. Jadi ini berbeda sebenarnya, jadi inikan bukan soal hukum, harus yang bersangkutan yang diasesmen. Jadi sesuai dengan hasil tesnya kemarin," jelas Sudaryanto.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
BNN Sulsel Bantah Dugaan Politisasi
Sudaryanto menyadari adanya kemunculan spekulasi masyarakat yang mempertanyakan tindakan BNN dalam menindaklanjuti hasil tes narkoba Suhartina. 

Bahkan tindakan BNN yang kembali memanggil Suhartina agar direhabilitasi dikait-kaitkan dengan politik di pilkada.

"Dari awal September sudah kita imbau bahwa sebaiknya mengikuti program rehabilitasi. Nah kemarin ini masa kampanye kan, jadi kita hindari itu. Jangan kita dikait-kaitkan dengan politik," tutur Sudaryanto.

"Setelah selesai program kampanye politik, kita kirim surat (ke Suhartina) supaya datang untuk diasesmen untuk upaya rehabilitasi. Karena untuk mengikuti program rehabilitasi itu harus diasesmen supaya tahu permasalahannya dimana," sambungnya.

Sudaryanto menegaskan BNN Sulsel dalam posisi netral dan tidak ada hubungan dengan politik. Dia menuturkan, BNN berupaya fokus memberikan program pemulihan dan bukan bermaksud untuk memproses dugaan tindak pidananya.

"Jadi tidak ada dikait-kaitkan seperti di media sosial yang disampaikan oleh yang bersangkutan bahwa dipolitisasi dan lain sebagainya. Tidak ada itu bermain-main hasil (tes narkoba)," tegas Sudaryanto.

Dia lantas menyinggung bahwa hasil tes narkoba Suhartina sudah melalui uji laboratorium yang diproses satuan kerja (satker) BNN. Sudaryanto menegaskan, hasil pemeriksaan BNN tidak bisa diragukan lagi.

"Nah itu di sana hasilnya sangat valid karena diuji melalui mesin. Saya kira kalau hasil itu tinggal Tuhan di atasnya kalau di dunia ini tidak ada yang bisa bantah itu," pungkasnya.(sar/hsr)

Posting Komentar untuk "BNN Bantah Pemanggilan Suhartini Bohari Sarat Politik"