Media Duta, - Dua tokoh Sulsel berpeluang mengisi jabatan Wakil Menteri dan Kepala Badan kabinet Prabowo Subianto.
Keduanya Anies Matta dan Zulfikar A Tawalla.
Anies Matta berasal dari Kabupaten Bone, sementara Zulfikar A Tawalla berasal dari Kabupaten Gowa.
Keduanya telah dipanggil Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, pada sore ini, Selasa (15/10/2024).Anis Matta kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Gelora.
Sementara Zulfikar A Tawalla menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat atau PP Pemuda Muhammadiyah.
Profil Anis Matta dan Zulfikar A Tawalla
Anies Matta
Anis Matta duhulu dikenal sebagai politikus dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat DPR pada 2009 sampai 2013.
Dikutip dari situs resmi, Anis Matta lahir di Welado, Bone, Sulawesi Selatan, pada 7 Desember 1968.
Anis menghabiskan masa kecil dan remaja di beberapa daerah di Indonesia Timur.
Dia menempuh sekolah dasar di SD Katolik Mathias I di Tual, Maluku Tenggara, lalu kembali ke Bone dan lulus dari SD Inpres Welado, Bone.Setelah lulus SD, Anis lalu masuk pondok pesantren pada usia SMP-SMA di Pesantren Darul Arqam, Gombara, Makassar.
Anis kemudian melanjutkan pendidikan setelah mendapat beasiswa di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), Jakarta.
Ia merampungkan sarjana jurusan syariah pada 1992.
Sambil kuliah, Anis mengikuti kursus bahasa Inggris di bilangan Salemba, Jakarta Pusat.
Selesai kuliah, Anis sempat menjadi dosen agama Islam di Program Ekstension Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Depok.
Salah satu aktivitas yang ditekuni Anis adalah berdakwah di masjid-masjid perkantoran di Jakarta.
Ia juga menekuni profesi sebagai pembicara dan konsultan pengembangan organisasi dan manajemen sumber daya manusia.
Anis kemudian terjun ke dunia politik pada 1998. Dia adalah salah satu pendiri Partai Keadilan (PK) yang dideklarasikan di Jakarta pada 20 Juli 1998.
Setelah pemilihan umum 1999, PK berganti nama menjadi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada 2 Juli 2003.
Anis menjadi sekretaris jenderal sejak partai berdiri hingga diangkat oleh Majelis Syuro PKS menjadi presiden partai pada 1 Februari 2013 sampai 10 Agustus 2015.
Anis terpilih menjadi anggota DPR periode 2004-2009 dan 2009-2014 dari daerah pemilihan Sulawesi Selatan I (Kota Makassar, Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng, dan Kepulauan Selayar).
Pada periode keduanya di Senayan, Anis terpilih menjadi Wakil Ketua DPR RI hingga memutuskan mengundurkan diri pada saat diangkat menjadi Presiden PKS.
Anis diangkat menjadi presiden dalam situasi sulit. Pada 2013 Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dalam kasus suap kuota impor daging sapi.
Selain itu, pada saat itu juga terdapat perselisihan di kalangan dalam PKS yakni antara mantan Ketua Majelis Syuro Hilmi Aminuddin dengan sejumlah tokoh senior PKS.
Ketika kasus itu menerpa PKS, Anis kemudian menggalang konsolidasi internal. Dia lantas mengubah jargon partai menjadi “Cinta. Kerja. Harmoni.”
Saat itu banyak pihak khawatir PKS tak bakal selamat di pemilihan umum (Pemilu) 2014. Namun, ternyata mereka masih bisa lolos ke parlemen.
Walaupun jumlah kursi turun karena dinamika sistem pemilu, tetapi angka suara pemilih naik sekitar 3,3 persen menjadi 8,48 juta suara.
Akan tetapi, karena konflik internal membuat PKS memutuskan memecat Anis dan salah satu sahabatnya, Fahri Hamzah.
Alhasil keduanya bekerja sama membangun Partai Gelora bersama dengan sejumlah mantan kader PKS yang memilih hengkang.
Dzulfikar Ahmad Tawalla putra Sulawesi Selatan pertama menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat atau PP Pemuda Muhammadiyah.
Pria kelahiran Sungguminasa 28 April 1987 itu terpilih dalam Muktamar Ke-18 Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan pada 21-23 Februari 2023.
Dzulfikar Ahmad Tawalla memimpin PP Pemuda Muhamamdiyah masa bakti tiga tahun ke depan.
Ia terpilih dalam rapat formatur yang beranggotakan 13 orang.
13 formatur menyepakati memilih Dzul Fikar Ahmad Tawalla jadi ketua umum.
Awalnya Dzulfikar Ahmad Tawalla meraih suara terbanyak ketiga dalam pemilihan 13 Anggota PP Pemuda Muhammadiyah.
Dzulfikar Ahmad mengumpulkan 622 suara, di bawah Machendra Setyo Atmaja 643, dan Dedi
Irawan 642 suara.
Namun dalam rapat 13 formatur, Machendra Setyo Atmaja dan Dedi Irawan tidak bersedia dipilih.
Formatur pun menetapkan Dzul Fikar Ahmad Tawalla sebagai Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Periode 2023-2027.
Dzulfikar Ahmad Tawalla adalah jebolan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Ia menyelesaikan pendidikan sarjana pada prodi Pendidikan Matematika FKIP Unismuh Makassar.
Berikut profilnya
NAMA: DZUL FIKAR AHMAD
LAHIR : SUNGGUMINASA, 28 APRIL 1987
PENDIDIKAN
1. SD Negeri Romang Rappoa 1999
2. MTS Pondok Pesantren Sultan Hasanuddin 2002
3. SMA Muhammdiyah Limbung 2005
4. S1 Pendidikan Matematika, Universitas Muhammadiyah Makassar 2013
5. S2 : Megister Komunikasi, STIKOM Interstudi Jakarta 2021
PENGALAMAN ORGANISASI
1. 2008-2010 Ketua Umum Ikatan Pelajar Muhammadiyah Sulawesi Selatan
2. 2010-2012 Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah
3. 2012-2016 Ketua Bidang Pemuda Perhimpunan Nelayan Tradisional Indonesia
4. 2018-2022 Sekretaris Jendral Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah
5. 2021-2026 Wabendum Dewan Pimpinan Pusat Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI)
6. 2022-2025 Wakil Ketua Umum I DPP Komite Nasional Pemuda Indonesia
PENGALAMAN KERJA
1. Direktur Pemasaran PT. Anak Ibu Sejahterah, 2008
2. Direktur Utama PT. Anak Bumi Pertiwi, 2012
3. Tenaga Ahli Komisi VI DPR RI 2014-2019
4. Direktur Utama PT. Jati Energi Bersinar,2022
PRESTASI
1. Juara I Organisasi Kepemudaan Terbaik Nasional 2011 Kemenpora RI
2. ASEAN TAYO AWARD 2012
3. Juara I Pidato Hari Kartini “Pemuda & Emansipasi” Se Sulawesi Selatan
4. Juara Umum I Lomba Bina Terampil Pramuka Penggalang Se Sulawesi Selatan 2002
5. Juara I Pidato dalam rangka HUT Republik Indonesia 2004 Se Kab. Gowa
Berikut daftar calon wakil menteri dan kepala badan yang dipanggil Prabowo:
1. Anis Matta2. Viva Yoga Mauladi
3. Bima Arya
4. Christiana Aryani
5. Anis Matta
6. Fahri Hamzah
7. Isyana Bagoes Oka
8. Budiman Sudjatmiko
9. Zulfikar A. Tawalla
10. Aminuddin Maruf
11. Immanuel Ebenezer
12. Kartika Wirjoatmodjo
13. Yuliot Tanjung
14. Angga Raka Prabowo
14. Dony Oskaria
15. Arramanatha Nasir
17. Todotua Pasaribu
18. Atib Latipulhayat
19. Agus Jabo
20. Silmi Karim
21. Diaz Hendropriyono
22. Otto Hasibuan
23. Afriansyah Noor
24. Komjen Purn Purwadi Arianto
25. Giring Ganesha
26. Fazar Riza Ulhaq
27. Budi Arie Setiadi
28. Faisol Riza
29. Taufik Hidayat
30. Ferry Juliantoro
31. Riza Patria
32. Juri Ardiantoro
33. Laksdya (Purn) Didit Herdiawan
Posting Komentar untuk "Tokoh Sulsel Yang Dapat Jabatan Wakil Menteri Kabinet Prabowo"