Jakarta, Media Duta, - Menjelang pelantikan Prabowo Subianto sebagai Presiden RI pada 20 Oktober mendatang, kursi Menteri nampaknya menarik minat banyak orang. Namun, hal ini tidak berlaku bagi tiga orang ini.
Diketahui, Prabowo ini akan menggantikan kepemimpinan Joko Widodo (Jokowi) yang sudah berlangsung selama 10 tahun. Dengan begitu, akan ada pembentukan kabinet menteri baru yang akan membantu masa kepemimpinan Prabowo-Gibran.
Meski memiliki hubungan darah dengan Prabowo, adik kandung Prabowo sekaligus Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo menegaskan tak akan menjadi menteri di pemerintahan kakaknya tersebut.
Hashim mengaku sempat ditawari posisi menteri oleh Prabowo. Namun, tawaran itu dia tolak.
"Saya ditawarkan tapi saya menolak, saya kira lebih baik saya di luar," kata Hashim di Hutan Kota by Plataran, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta pada akhir Agustus 2024, dikutip dari CNN Indonesia, Minggu (6/10/2024).
Selain Hashim, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan juga menolak permintaan Prabowo untuk membantunya sebagai menteri. Namun, Luhut mengaku siap membantu dalam ranahnya sebagai penasihat.
"Saya sudah sampaikan, beliau sudah minta. Saya sampaikan kalau untuk jadi menteri, saya tidak, tapi saya siap membantu sesuai permintaan beliau sebagai penasihat kalau itu masih diminta," kata Luhut.
Usai masa jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi berakhir, Luhut memilih untuk menikmati masa pensiun.
Terakhir, Khofifah Indar Parawansa yang kembali maju sebagai calon gubernur Jawa Timur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 juga mengaku menolak tawaran kursi menteri.
Ia memilih untuk fokus berkompetisi di Pilkasa Jatim dengan pasangannya Emil Dardak. Diketahui, Khofifah-Emil akan berhadapan dengan Tri Rismaharini-Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) dan Luluk Nur Hamidah-Lukmanul Khakim.(mkh/mkh)
Posting Komentar untuk "Tiga Orang Yang Menolak Jadi Menteri Prabowo"