Foto: Tiga desa di Sulsel meraih penghargaan dalam Lomba Desa Wisata Nusantara 2024. (Dok. Istimewa)
Makassar Media Duta,- Tiga desa di Sulawesi Selatan (Sulsel) meraih penghargaan dalam Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes dan PDTT).
Penghargaan itu diberikan terkait pengembangan program pembangunan di tiga desa tersebut.
Salah satu desa peraih penghargaan adalah Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng pada peringkat 10 untuk kategori desa sangat tertinggal/tertinggal.
Salah satu desa peraih penghargaan adalah Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng pada peringkat 10 untuk kategori desa sangat tertinggal/tertinggal.
Pada kategori desa maju/mandiri peringkat 10, yaitu Desa Tompobulu, Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep. Sementara Desa Tukamasea Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros berada di peringkat 12.
Penghargaan itu diserahkan Menteri Kemendes dan PDTT Abdul Halim Iskandar di Renaissance Resort Nusa Dua Bali, Sabtu (28/9). Kepala daerah dari Soppeng, Maros, dan Pangkep hadir dalam penganugerahan Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 itu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulsel Andi Akbar menegaskan, Pemprov Sulsel berkomitmen mendukung pengembangan desa wisata di wilayahnya. Hal ini sesuai dengan arahan Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh.
"Keberhasilan tiga desa dari Sulawesi Selatan ini, sesuai arahan Penjabat Gubernur, Prof Zudan Arif Fakrulloh agar menjadi momentum penting untuk memperkuat program pembangunan berbasis pariwisata di seluruh kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan," kata Akbar dalam keterangannya dikutip, Selasa (1/9/2024).
Akbar menjelaskan, pemerintah akan meningkatkan pendampingan kepada desa-desa lainnya, baik melalui pelatihan sumber daya manusia, peningkatan infrastruktur, hingga penguatan promosi wisata. Program-program inovatif akan terus digalakkan guna mendorong lahirnya desa wisata percontohan baru.
Menurut dia, keberhasilan tiga desa dari Sulsel dalam meraih prestasi di Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh desa-desa di Sulsel. Penghargaan ini diharap menjadi motivasi bagi desa lain.
"Dengan potensi dan komitmen yang kuat, Provinsi Sulawesi Selatan optimis mampu terus berkontribusi dalam pengembangan sektor pariwisata nasional yang berbasis desa, dan menjadikan pariwisata sebagai pilar penting dalam pembangunan daerah," paparnya.
Diketahui, Desa Mattabulu di Kabupaten Soppeng dikenal unggul dalam pengelolaan wisata budaya dan alam, memadukan keindahan alam dengan warisan budaya yang kaya.
Penghargaan itu diserahkan Menteri Kemendes dan PDTT Abdul Halim Iskandar di Renaissance Resort Nusa Dua Bali, Sabtu (28/9). Kepala daerah dari Soppeng, Maros, dan Pangkep hadir dalam penganugerahan Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 itu.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Sulsel Andi Akbar menegaskan, Pemprov Sulsel berkomitmen mendukung pengembangan desa wisata di wilayahnya. Hal ini sesuai dengan arahan Pj Gubernur Sulsel Zudan Arif Fakrulloh.
"Keberhasilan tiga desa dari Sulawesi Selatan ini, sesuai arahan Penjabat Gubernur, Prof Zudan Arif Fakrulloh agar menjadi momentum penting untuk memperkuat program pembangunan berbasis pariwisata di seluruh kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan," kata Akbar dalam keterangannya dikutip, Selasa (1/9/2024).
Akbar menjelaskan, pemerintah akan meningkatkan pendampingan kepada desa-desa lainnya, baik melalui pelatihan sumber daya manusia, peningkatan infrastruktur, hingga penguatan promosi wisata. Program-program inovatif akan terus digalakkan guna mendorong lahirnya desa wisata percontohan baru.
Menurut dia, keberhasilan tiga desa dari Sulsel dalam meraih prestasi di Lomba Desa Wisata Nusantara 2024 menunjukkan potensi besar yang dimiliki oleh desa-desa di Sulsel. Penghargaan ini diharap menjadi motivasi bagi desa lain.
"Dengan potensi dan komitmen yang kuat, Provinsi Sulawesi Selatan optimis mampu terus berkontribusi dalam pengembangan sektor pariwisata nasional yang berbasis desa, dan menjadikan pariwisata sebagai pilar penting dalam pembangunan daerah," paparnya.
Diketahui, Desa Mattabulu di Kabupaten Soppeng dikenal unggul dalam pengelolaan wisata budaya dan alam, memadukan keindahan alam dengan warisan budaya yang kaya.
Fokus pengelolaannya adalah pada pelestarian budaya dan pengembangan destinasi berbasis masyarakat.
Festival kebudayaan rutin digelar di desa ini dengan menampilkan kesenian lokal dan melibatkan pemerintah desa serta tokoh masyarakat untuk menjaga warisan budaya sebagai daya tarik utama.
Festival kebudayaan rutin digelar di desa ini dengan menampilkan kesenian lokal dan melibatkan pemerintah desa serta tokoh masyarakat untuk menjaga warisan budaya sebagai daya tarik utama.
Di sisi lain, potensi wisata juga dikelola dengan baik sehingga mampu berkontribusi pada pendapatan daerah.
Sementara Desa Tukamasea di Maros memiliki potensi besar dalam pengelolaan wisata budaya dan ekowisata.
Sementara Desa Tukamasea di Maros memiliki potensi besar dalam pengelolaan wisata budaya dan ekowisata.
Pelestarian budaya lokal yang kuat dan dikelola dengan baik menjadi daya tarik utama, di mana situs bersejarah berfungsi sebagai destinasi wisata edukatif.
Kerja sama antara pemerintah desa dan tetua adat menjaga relevansi situs ini sambil mengadakan festival kebudayaan tahunan yang menampilkan tarian tradisional dan kerajinan tangan.
Kerja sama antara pemerintah desa dan tetua adat menjaga relevansi situs ini sambil mengadakan festival kebudayaan tahunan yang menampilkan tarian tradisional dan kerajinan tangan.
Ekowisata hutan mangrove di Tukamasea merupakan contoh kolaborasi sukses antara pemerintah desa dan komunitas lokal.
Sementara di Desa Tompo Bulu di Pangkep terkenal dengan pesona alamnya, termasuk air terjun dan pegunungan yang menarik wisatawan.
Sementara di Desa Tompo Bulu di Pangkep terkenal dengan pesona alamnya, termasuk air terjun dan pegunungan yang menarik wisatawan.
Pengelolaan ekowisata di desa ini menggabungkan kearifan lokal dengan pariwisata berkelanjutan, meningkatkan pendapatan asli desa dan keterlibatan masyarakat.
Ekowisata Gunung Bulusaraung, destinasi favorit para pendaki, dikelola bersama Lembaga Masyarakat lingkungan untuk menjaga ekosistem dan menggunakan hasil tiket masuk untuk konservasi serta infrastruktur desa.
Air Terjun Tompo Bulu dikelola oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang menjaga kebersihan dan menyediakan fasilitas dasar bagi pengunjung.
Ekowisata Gunung Bulusaraung, destinasi favorit para pendaki, dikelola bersama Lembaga Masyarakat lingkungan untuk menjaga ekosistem dan menggunakan hasil tiket masuk untuk konservasi serta infrastruktur desa.
Air Terjun Tompo Bulu dikelola oleh kelompok sadar wisata (pokdarwis) yang menjaga kebersihan dan menyediakan fasilitas dasar bagi pengunjung.
Selain keindahan alam, desa ini juga menawarkan pengalaman wisata berbasis adat lokal melalui upacara sebagai penghormatan kepada alam dan leluhur. (sar/ata)
Posting Komentar untuk "Tiga Desa di Sulsel Raih Penghargaan Desa Wisata Nusantara "