Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
Ketiganya diduga terlibat dalam praktek penyimpangan anggaran yang diawali dengan praktek percaloan dengan meminta uang kepada para pengusaha hingga mencapai Rp 10 miliar.
Uang sebanyak itu terkumpul dari beberapa pengusaha dan dibayarkan secara bertahap atas kasus suap proyek atau biasa disebut sebagai uang fee. Namun setelah dilakukan pemeriksaan klarifikasi, praktek yang dimaksud mengarah pada potensi KKN.
Saat ini laporan ketiganya masih dalam proses di kepolisian. Mentan Amran berjanji dirinya akan menelusuri kemungkinan adanya praktek serupa di lingkup Kementan serta memberantasnya sampai ke akar apalagi sampai merugikan kepentingan petani yang tengah berproduksi.
“Selama saya masih disini (Kementan) jangan harap praktek kotor seperti KKN, korupsi dan tindak pidana lainnya bisa lolos dan berkeliaran,” katanya melalui keterangan tertulis, dikutip pada Senin (28/10/2024).
Melalui akun X nya @mohmahfudmd, Mahfud mengunggah cuplikan video wawancara Amran soal sanksi kepada PNS Kementan tersebut.
"Bagus. Harus begitu, Pak Menteri. Di institusi Pemerintah harus tegas, tidak boleh ada paranoid solidarity (solidaritas kalap)," pesan mantan Menko Polhukam yang diunggah pada Sabtu (26/10/2024).
Dijelaskan, solidaritas kalap adalah sikap selalu ingin melindungi teman sejawat agar institusi tak tercemar. Sehingga banyak kasus ditutup-tutupi.
Karenanya, langkah Amran dinilai sangat tepat. "Lanjut, Pak Mentan," dukung eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) kepada menteri asal Sulawesi Selatan itu. (Pram/fajar)
Posting Komentar untuk "Mentan Amran Copot Anak Buah Yang Diduga Terima Suap Rp 10 Miliar"