Rocky Gerung Kritik Rektor UIN Makassar Skors Mahasiswa


Makassar Media Duta,
 - Rocky Gerung turut merespons keputusan Rektor UIN Alauddin Makassar Hamdan Juhannis menskors mahasiswa karena melakukan unjuk rasa.

 Dia menilai Hamdan Juhannis gagal paham dengan posisi rektor dan mahasiswa sama-sama bagian dari sivitas akademika.

Kritik itu disampaikan oleh Rocky Gerung saat Dialog Kebangsaan dengan tema Temu Wacana-Rembuk Gagasan:

 Pemuda, Ide dan Aksi di Gedung Ammangngappa, Universitas Negeri Makassar (UNM), Kamis (29/8). Dialog tersebut digelar oleh BEM Universitas Muslim Indonesia (UMI) dan HMI Komisariat Hukum UMI.

Dalam dialog tersebut, Rocky Gerung awalnya ditanya oleh salah satu peserta soal tanggapannya mengenai problematika yang sedang terjadi di UIN Alauddin.

 Rektor UIN tersebut mengeluarkan surat edaran terkait penyampaian aspirasi mahasiswa.

Surat tersebut menyatakan mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi, harus mendapatkan izin terlebih dulu.

 Dia menganggap keputusan rektor itu membatasi ruang ekspresi mahasiswa. Selain itu, dia juga menyampaikan ada 18 mahasiswa yang diskors.

"Rektor yang paling lucu dan paling otoriter hari ini rektor UIN Makassar," ucap peserta tersebut.

Rocky kemudian menanggapi isu tersebut. Rocky menekankan mahasiswa dan rektor sama-sama berstatus civitas akademika.

"Dua-duanya (rektor-mahasiswa) sivitas akademika, punya hak yang sama, hak akademis yang sama untuk mengucapkan pikiran, itu dasarnya," kata Rocky.

"Jadi rektor ini tidak tahu apa yang disebut sivitas akademika, akademika artinya berpikir, sivitas artinya menghidupkan pikiran, itu namanya sivitas akademika. Jadi itu, rektor itu justru dia membatalkan kader dia sendiri dengan menskors mahasiswa, kan tolol itu," sambungnya.

Rocky mengatakan mahasiswa seharusnya disanksi drop out (DO) apabila mahasiswa itu bodoh. Mahasiswa aktivis tidak seharusnya diberi sanksi.

"Memecat mahasiswa, mengskorsing, kapan mahasiswa boleh di-DO? Kalau dia bodoh, kalau dia tolol, kalau dia dungu, bukan karena dia aktivis, bukan karena dia demo, nggak ada prinsipnya di seluruh dunia.

 Kapasitas rektor menuntun perdebatan rasional, bukan mengeluarkan surat, dibuang aja, robek aja," lanjutnya.

Rektor UIN Alauddin Makassar saat dihubungi wartawan Hamdan Juhannis terkait pernyataan Rocky. Namun pihak rektor menyebut belum ada tanggapan terhadap pernyataan Rocky tersebut.

Rektor Sempat Didemo gegara SE Kontroversial

Mahasiswa UIN Alauddin Makassar sebelumnya menolak Surat Edaran rektor mengenai aturan menyampaikan aspirasi. Aksi tersebut berujung ricuh antara massa dengan sekuriti.

Mahasiswa dari berbagai fakultas dan lembaga kemahasiswaan ikut dalam aksi yang berlangsung pada Rabu (31/7) sekitar pukul 12.00 Wita.

 Massa memprotes isi surat edaran yang pada salah satu poin menekankan penyampaian aspirasi harus mendapatkan izin.

"Aksi terkait soal surat edaran dari rektorat. Kan, di surat edaran itu, mekanisme untuk menyampaikan aspirasi, tapi teman-teman menilai ada kejanggalan dari surat itu," ujar Ketua Dema Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar, Muh Ikhsan, Rabu (31/7).

"Itu membuat lembaga kemahasiswaan menganggap bahwa untuk menyampaikan aspirasi sebenarnya tidak perlu surat izin, tetapi surat pemberitahuan saja.

 Di Buku Saku Mahasiswa, di undang-undang, juga jelas bahwa setiap orang itu berhak untuk menyampaikan pendapatnya, kebebasan berpendapat," katanya.
(hmw/asm)

Posting Komentar untuk "Rocky Gerung Kritik Rektor UIN Makassar Skors Mahasiswa"