Tiga Kecamatan di Sidrap Dikepung Banjir dan Longsor Yang Mengancam


Ilustrasi banjir di Sidrap Sulawesi Selatan. (Istockphoto/ Jaykayl)

Makassar, Media Duta,-Tiga kecamatan di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Sulawesi Selatan (Sulsel), terendam banjir dan longsor.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sidrap mencatat wilayah yang terdampak banjir dan longsor yakni Kecamatan Pitu Riase, Kecamatan Pitu Riawa dan Kecamatan Dua Pitue.

"Kondisi banjir yang ada di Sidrap, khususnya di Kecamatan Dua Pitue dan Pitu Riawa ini sudah berangsur-angsur normal. Tapi daerah-daerah irigasi itu dengan sungai-sungai besar ada beberapa sudah jebol," kata Kalaksa BPBD Sidrap, Sudarmin, Rabu (7/8).

Sudarmin menerangkan bahwa curah hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi yang terjadi secara terus-menerus menyebabkan banjir dan longsor di beberapa titik di Kabupaten Sidrap.

"Yang parah itu di titik Tanpale dimana debit air sungai sudah naik beberapa meter dengan beberapa pemukiman warga, sarana-prasarana dan persawahan itu sudah tenggelam," ungkapnya.

 Imbas Luapan 2 Sungai di Wajo Sulsel
Titik bencana di Kecamatan Pitu Riase, tepatnya di Desa Tana Toro terdapat lima dusun mengalami longsor dan jalan amblas. 

Selain itu, di Desa Bola Bulu kurang lebih 275 rumah terendam yang berdampak pada 280 kepala keluarga (KK) atau 1.500 jiwa.

Kemudian di Kecamatan Dua Pitue yang berada di Kelurahan Tanrutedong ada 53 rumah terendam yang dihuni sekitar 58 KK atau 142 jiwa. Lalu Desa Kampale ada 34 rumah terendam yang dihuni 358 KK atau 1.047 jiwa.

Desa Salobukka ada 167 rumah yang dihuni 174 KK atau 413 jiwa. Desa Kalosi terdapat 89 rumah yang dihuni 97 KK atau 328 jiwa, Desa Taccimpo 133 rumah terdampak yang dihuni 140 KK atau 414 jiwa dan dua bangunan SMP terendam banjir

"Tiga rumah rusak dan satu rumah berat (hanyut) dan tiga sarana pendidikan terendam banjir, seperti SD 4, SD 11 dan SD 14 Salobukkang. Jalan penghubung antara dusun di Desa Salobukkang terputus dan 142 area persawahan terendam," terangnya.

Sementara di Kecamatan Pitu Riawa banjir terjadi di Desa Dongi mengepung sekitar 40 rumah yang dihuni 45 KK atau 109 jiwa yang terdampak.

"Kalau kita lihat dari dasar sungai yang berada di Tanrutendong (air) itu sudah sampai lima meter, tetapi masih normal. Kita pantau tadi bendungan Pitue Riawa airnya sudah normal (sudah surut)," jelasnya.

BPBD Sidrap, kata Sudarmin terus memantau dan asesmen di daerah terdampak banjir sambil menyiapkan peralatan untuk membantu masyarakat yang membutuhkan evakuasi ke tempat yang lebih aman.

"Meski saat ini belum ada warga yang mengungsi, karena kalau dilihat hasil pemantau tadi kondisinya masih aman-aman saja," katanya.(mir/DAL)

Posting Komentar untuk "Tiga Kecamatan di Sidrap Dikepung Banjir dan Longsor Yang Mengancam"