Laut Sering Diibaratkan Gambaran Keindahan Dan Kekuatan

Foto Ibu Hj. Nurzyamrah yang sering disapa ibu Zusi Anggota Komunitas grup  berendam  Tanjung Bayang, yang sedang mengangkat kedua tangan sepertinya berdoa memohon sesuatu yang diinginkan  belum terkabul.

Dalam kehidupan, laut  sering diibaratkan sebagai gambaran keindahan dan kekuatan. 

Laut juga sering diibaratkan sebagai kesepian dan kesendirian yang tak berujung.

Perangilah dunia untuk diriku. Bertarunglah melawan musuh-musuhmu. Arungi samudera, taklukkan binatang-binatang buas yang ada di lautan.

Untuk menemukan mutiara di lautan kehidupan, kamu harus menjelajah jauh melewati pantai.

“Pantai ini menyaksikan cinta kita, seiring ombak yang tak henti-hentinya datang dan pergi.

 Kemudian datanglah kepadaku. Aku akan menjadi pendamping hidupmu hingga akhir hayatku.

Hakikat cinta adalah rintihan panjang yang dikeluhkan oleh lautan perasaan kasih sayang.

 Ia adalah cucuran air mata kesedihan langit pikiran. Ia adalah senyuman ceria kebun-kebun bunga cinta.

 Perahu layar dibuat bukan untuk diikat di pantai, tapi untuk mengarungi ganasnya ombak di tengah lautan.

Seseorang tidak bisa disebut pelaut jika dia hanya berdiri di tepi pantai sambil memandangi lautan.  

Pantai ini, kita menemukan cinta yang abadi dalam setiap butiran pasir dan riak ombak.”Sementara lautan luas yang tidak diketahui terbentang di hadapan kami.”(*)

 


Posting Komentar untuk "Laut Sering Diibaratkan Gambaran Keindahan Dan Kekuatan"