Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi saat silaturahmi dengan tokoh masyarakat Bone di Aula Latea Riduni, komplek Rumah Jabatan Bupati Bone, Watampone, Kabupaten Bone, Sulsel, Jumat (2/8/2024) malam.
Bone Media Duta ,-Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, serukan semangat persatuan saat kunjungan silaturahmi dengan tokoh masyarakat Bone.
Pertemuan silaturahmi itu, berlangsung di Aula Latea Riduni, komplek Rumah Jabatan Bupati Bone, Watampone, Kabupaten Bone, Sulsel, Jumat (2/8/2024) malam.
Dihadiri Pj Bupati Bone Andi Islamuddin, Danrem 141/Toddopuli Bone, Brigjen TNI Sugeng Hartono, Ketua Lembaga Adat Bone H Andi Baso Hamid yang diwakili H Andi Yaushan Tenri Tappu, serta beberapa tokoh masyarakat dan komunitas budaya Bone.
Dalam pertemuan itu, dilakukan pembacaan hasil penelusuran silsilah Andi Abdul Djabbar Petta Jala oleh Andi Baso Bone Mappasissi dan hubungannya dengan Andi Rian R Djajadi.
"Penelitian ini di inisiasi oleh Pak Prof Dr Zakir Sabara. Kami melakukan penelitian dan penelusuran (silsilah) ini Pak, kurang lebih dua bulan, mulai 29 Mei sampai 30 Juli kemarin," kata Andi Baso Bone.
Dalam paparan Andi Baso Bone, Andi Rian rupanya memiliki garis keturunan dari Raja Bone ke-13 La Maddaremmeng Sultan Muhammad Shaleh.
"Puatta La Maddaremmeng inilah yang mula-mula menerapkan syariat Islam di Arajeng Bone," kata Andi Baso.
Garis keturunan La Maddaremmeng, juga tersambung ke Raja Bone ke-15 La Tenritatta Arung Palakka.
Begitu juga sosok La Patau Matanna Tikka, yang merupakan Mangkua (raja) Bone XVI.
Dari paparan Andi Baso Bone, dijelaskan sosok kakek buyut Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, yaitu Andi Abdul Djabbar Petta Jala.
Andi Abdul Djabbar diketahui merupakan sosok Kapiteng (Kapten) Watangpone, yaitu osok penanggung jawab keamanan di wilayah Watangpone pada masanya.
"Alhamdulillah, cucu beliau bisa mengikuti jejaknya dengan juga menjadi penanggung jawab keamanan di Sulawesi Selatan," ucap Andi Baso Bone.
Sementara itu, Irjen Pol Andi Rian dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas penelusuran dan penelitian silsilah keluarganya.
Menurutnya penelusuran silsilah tersebut bagian dari pelestarian budaya yang harus tetap terjaga.
Pada kesempatan itu, jebolan Akpol 1991 ini, menyerukan semangat persatuan.
Terlebih dalam momentum jelang Pilkada serentak 2024.
"Beberapa waktu lalu, kita semua sudah melewati agenda nasional berupa pemilihan presiden dan pemilihan legislatif," ujar Andi Rian.
"Dan Alhamdulillah, kekuatan persatuan dan kesatuan telah membuktikan bahwa pelaksanaan agenda nasional ini bisa kita lewati dengan baik tanpa ada riak yang berarti," sambungnya.
Lebih lanjut Andi Rian menjelaskan, terjadi fenomena pengkotak-kotakan di Bone jelang Pilkada serentak.
Fenomena itu, kata dia, diamatinya saat awal mula ditugasi sebagai Kapolda Sulsel.
"Sebenarnya kita ini satu rumpun. Tidak ada itu yang namanya Wija Arung Pone, tidak ada itu yang namanya Wija La Patau, nah dia-dia tonji. Kita-kita semuaji yang ada ini," jelasnya.
Olehnya itu, mantan Dirtipidum Mabes Polri ini kembali menekankan kepada masyarakat Bone, agar tidak terpecah belah dengan adanya pengelompokan-pengelompokan yang ada.
"Ayo, untuk apa kita berkotak-kotak, mari kita bersatu untuk sama-sama bergandengan tangan kita menjaga situasi di Bone ini, yang tentu kita berharap berkontribusi keamanan di Sulawesi Selatan," imbuhnya.
Pada kesempatan itu, juga dilakukan penyerahan benda pusaka Parewa Bessi dari ketua lembaga Parewa Bessi.(*)
Posting Komentar untuk "Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi Ternyata Kakek Buyut Kapiteng Watangpone"