Gisela Lulus Unair d Dengan Gelar Ganda dan IPK 3,97

Perjalanan Gisela raih predikat wisudawan terbaik di Universitas Airlangga. Foto: dok. Universitas Airlangga

Jakarta Media Duta,- Perkenalkan ini Gisela Keyla Mathea, mahasiswa dengan predikat wisudawan terbaik dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Airlangga. Predikat ini didapatkannya bukan tanpa sebab.

Gisela panggilan akrabnya berhasil menyelesaikan studi di jurusan Ilmu Hukum Unair dengan indeks prestasi kumulatif (IPK) nyaris sempurna yakni 3,97. Tidak hanya itu, ia juga berhasil meraih gelar ganda dari Unair dan Maastricht University, Belanda.

Dikutip dari rilis di laman resmi Unair, Minggu (11/8/2204) begini perjalanan studi Gisela selengkapnya.

ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalani Dua Sistem Pendidikan yang Berbeda
Kuliah di dua tempat berbeda tentu menimbulkan tantangan yang berarti bagi Gisela. Terutama dua kampus yang dijalaninya berada di dua negara berbeda.

Sehingga sistem pendidikan yang digunakan juga berbeda dan membuatnya harus beradaptasi dengan cepat. Untuk mengatasi tantangan ini, Gisela aktif dalam grup belajar antara mahasiswa hukum Indonesia.

Dengan demikian, ia tidak merasa tertinggal lantaran memiliki orang-orang yang mampu membantunya dalam perbedaan sistem studi ini. Hal ini adalah satu hal yang sangat Gisela syukuri.

"Karena sistem pendidikan yang sangat berbeda, aku bergabung dengan grup studi bersama mahasiswa hukum Indonesia yang juga menempuh belajar di sana. Having a support system where i could study together, has really helped me get used to the different study methods," ujar Gisela.

Selama berkuliah di Belanda, Gisela juga mendapatkan pengalaman baru yang tidak terlupakan. Menurutnya, orang lokal Belanda sangat terbuka dan cenderung blak-blakan.

Meskipun berasal dari Surabaya yang masyarakatnya juga blak-blakan, budaya Negeri Kincir Angin itu sangat berbeda. Masyarakat Indonesia masih menjunjung unggah-ungguh atau sopan santun, tata krama, serta tidak berbicara kasar.

"Sebagian dari warga lokal di sini itu terbiasa untuk straight-forward dalam berbicara dan sedikit harsh (kasar). Berbeda halnya dengan budaya lokal di Indonesia, meskipun blak-blakan seperti budaya Surabaya namun masih menjunjung unggah-ungguh," tambahnya.

Selain sistem pendidikan dan perbedaan budaya tidak ada lagi kesulitan berarti yang dihadapi Gisela. Terutama masalah bahasa.

Diceritakannya, ia adalah sosok yang tumbuh di keluarga yang memperkenalkan bahasa asing sejak kecil. Ia juga menempuh pendidikan di sekolah internasional dan membiasakan bilingual untuk berkomunikasi sehari-hari.

"Memang sejak kecil saya telah belajar di sekolah yang menggunakan International Baccalaureate (IB) yang mengharuskan mengerti bahasa asing lebih awal. Saat di rumah pun juga kami kadang mix indo-english untuk berbicara setiap harinya," kata Gisela.

Kini ia telah berhasil lulus dari Unair dan Maastricht University, meski berat Gisela sangat menikmati masa perkuliahan. Selama menempuh studi, ia tidak berpatokan pada nilai atau angka tertentu.

Namun, ia terus berusaha melakukan yang terbaik tiap semesternya. Sehingga ia dapat menikmati masa kuliah, meraih IPK memuaskan dan bonus mendapat predikat wisudawan terbaik FH Unair. Selamat Gisela!
(det/nwy)

Posting Komentar untuk "Gisela Lulus Unair d Dengan Gelar Ganda dan IPK 3,97"