Kapolda Sulsel Ikut Prihatin, Yuddin Berangkat Sekolah Jam 03 Subuh Jalan Kaki Membawa Parang

Suasana Sekolah Dasar (SD) Inpres 5/81 Tapong, di Dusun Lerang, Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, Minggu (7/7/2024) sore. 

Makassar Media Duta,- Ada sosok bintang dua Polri dibalik berdirinya Sekolah Dasar (SD) Inpres 5/81 Tapong, di pedalaman Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.

Tepatnya di Dusun Lerang, Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Kabupaten Bone. Kapolda berkesempatan melihat langsung kondisi sekolah SD di desa berpenduduk 1.700 jiwa itu, pada Minggu (7/7/2024).

Desa dikelilingi pegunungan hutan lindung ini, tergolong desa sangat terpencil di pedalaman kabupaten seluas 4.559 kilometer persegi.

Untuk menuju desa ini dari Kota Makassar, dapat dicapai dengan akses jalan darat harus melewati Kabupaten Barru.

Tepatnya dari perempatan Pekkae Poros Makassar-Parepare, menuju Kecamatan Pujananting Barru, berjarak sekitar 19 kilometer.

Setibanya di ibu kota Kecamatan Pujananting, perjalanan darat menuju Desa Tapong, Kecamatan Tellu Limpoe, Bone, masih harus memakan waktu tempuh sekitar 3 jam.

Jaraknya dari Kecamatan Pujananting, memang hanya sekitar 16 kilometer.

Hanya saja, akses jalan tanah dan rusak, berkelok, curam hingga menanjak dan bebatuan membuat jarak 16 kilometer ini, harus dicapai dengan waktu tempuh 2 jam lebih.

Itu pun, harus menggunakan kendaraan berspesifikasi off-road atau 4x4, untuk mencapai desa yang baru teraliri listrik pada 2018 lalu ini.

Setelah menempuh perjalanan  lebih kurang 7 jam dari Kota Makassar, akhirnya keberadaan SD Inpres kelas jauh Desa Tapong, dapat disaksikan langsung.

Sekolah ini tampak berdiri kokoh di atas bukit yang berhadapan dengan lembah dan dikelilingi pegunungan hutan lindung.Pembangunannya rampung dan diresmikan pada 14 November 2023.

Sekolah kelas jauh dengan fasilitas tiga ruang kelas belajar dan satu ruang guru ini, menampung 45 murid.Mereka berasal dari tiga dusun di Desa Tapong.

Yaitu dusun Lerang, Dusun Rea dan Dusun Laniti.Bangunan dan atapnya masih tampak kinclong.Begitu juga dengan fasilitas kursi dan papan tulis yang ada di dalam ruang belajar.

Keberadaan sekolah kelas jauh di desa yang baru teraliri listrik pada 2018 lalu ini, bukan tanpa sebab.Ada sosok murid yang menggugah hati jenderal bintang dua Polri yang untuk membangunnya.

Sosok itu adalah Yuddin, murid SD Inpres 5/81 Desa Tapong yang sempat viral pada Juni 2022 lalu.

Bocah dari lereng Gunung Camara, Kecamatan Tellu Limpoe itu, viral lantaran berangkat ke sekolah pada jam 3 Subuh.

Ia berangkat ke sekolah sambil membawa parang untuk berjaga-jaga dari ancaman binatang buas seperti ular dan babi.

Lebih kurang tujuh jam waktu tempuh perjalanan kaki yang harus dilalui Yuddin.Pasalnya, bocah yang kini berusia 14 tahun itu, berjalan di belantara hutan dan melintasi sungai.

Perjuangan Yuddin itu, pun viral di media sosial dan sejumlah portal media online.

Viralnya perjuangan Yuddin, sampai di telinga Irjen Pol Andi Rian R Djajadi yang kala itu menjabat Dirtipidum Mabes Polri.

Jenderal bintang dua ini, pun tergugah dan segera menghubungi Kapolres Bone untuk meninjau langsung lokasi.

Akhirnya disimpulkan agar dibangun sekolah SD kelas jauh untuk mendekatkan akses pendidikan Yuddin dan teman-temannya.

"Berangkat dari kondisi itu, akhirnya saya menginisiasi pendirian bangunan kelas 1 s/d 3 SD di Desa Tapong," kata Irjen Pol Andi Rian.Alhasil, Yuddin dan puluhan murid lainnya tidak perlu lagi berangkat jam 3 Subuh.

Pasalnya, jarak waktu tempuh dari sebelumnya tujuh jam, kini hanya ditempuh dengan jalan kaki selama tiga jam.

Memang, sebelum ada ini sekolah, puluhan anak-anak dari lereng gunung, berangkat jam tiga subuh dengan berjalan kaki selama tujuh jam baru tiba di sekolah," kata Kepala Desa Tapong, Ridwan."

Alhamdulillah sekarang, sudah bisa berangkat habis subuh karena perjalanan kaki hanya sisa tiga jam," sambungnya.

SD kelas jauh dengan tiga ruang belajar serta ruang guru ini, dilengkapi kursi dan toilet untuk murid dan guru.

Sekolah itu mulai dioperasikan pada 14 November 2023 setelah diresmikan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi, yang saat itu masih menjabat sebagai Kapolda Kalimantan Selatan.

Setelah membangun sekolah di pelosok kampung halaman leluhurnya, perhatian Irjen Pol Andi Rian R Djajadi untuk Desa Tapong, rupanya usai.

Dibuktikan dengan kebijakannya untuk mendata dan melakukan penjaringan untuk generasi calon Bintara Polri.

Irjen Pol Andi Rian, meminta jajaran Bro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sulsel, untuk mensosialisasikan rekrutmen Bintara Polri di daerah pelosok, yang salah satunya di Desa Tapong.

Benar saja, dari hasil sosialisasi itu, seorang pemuda Desa Tapong, bernama Rahmad Daniel lulus menjadi siswa Bintara Polri.

Nama Rahmad Daniel lulus bersama 493 siswa lainnya dari total pendaftar 4.672 dan 1.319 calon siswa Bintara.

Anak buruh tani dan pekerja bangunan pasangan Hasanuddin dan Nurmiah ini, dinyatakan lulus untuk mengikuti pendidikan di SPN Batua, pada 22 Juli mendatang.

Lulusnya Rahmad Daniel yang saat SMA nyambi menjadi buruh atau kuli angkut gula aren, menjadi sejarah di Desa Tapong.

Sebab, setelah Indonesia merdeka 75 tahun silam, Rahmad Daniel adalah sosok pemuda pertama yang lolos menjadi anggota Polri."

Sekali lagi, kami warga Desa Tapong, sangat berterima kasih atas perhatian bapak Kapolda (Irjen Pol Andi Rian) kepada warga kami di Desa Tapong," ucap Kepala Desa Tapong, Ridwan."

Semoga ke depannya, desa kami tetap menjadi perhatian dari bapak Kapolda," tuturnya.(*)


Posting Komentar untuk "Kapolda Sulsel Ikut Prihatin, Yuddin Berangkat Sekolah Jam 03 Subuh Jalan Kaki Membawa Parang"