Tangkal Banjir di Makassar, Telah Dibangun Bendungan Dianggarkan Rp 4,1 Triliun


Makassar Media Duta,- 
Kementerian PUPR memulai pembangunan Bendungan Jeneleta di Kabupaten Gowa. Bendungan ini dibangun untuk mengoptimalkan pengendalian banjir di Kota Makassar.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memulai pembangunan Bendungan Jeneleta di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). 
Bendungan dibangun untuk mengoptimalkan pengendalian banjir di Kota Makassar yang selama ini mengandalkan Bendungan Bili-Bili berkapasitas 375 juta meter kubik (m3) yang selesai dibangun pada 1997.  

Pengerjaan konstruksi bendungan dilakukan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) Bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, dengan KSO CAMC Engineering Co., Ltd dari China dengan nilai kontrak pembangunan sebesar Rp 4,1 triliun.   

Pendananan bersumber dari dana pinjaman (loan) Pemerintah China dan dana Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN). 

Konstruksi telah dilaksanakan sejak Oktober 2023 dan direncanakan rampung pada 2028 mendatang dengan progres pekerjaan saat ini galian tubuh bendungan (main dam) dan area pelimpah (spillway).   

Dalam keterangan resmi, Jumat (19/7/2024), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan bendungan dan embung berguna sebagai tampungan air di berbagai wilayah Indonesia untuk mengatasi ancaman perubahan iklim (climate change) terutama menghadapi cuaca ekstrim.

 Bendungan juga berguna agar cadangan air tersedia saat musim kemarau. Sementara saat musim hujan, bendungan berfungsi menjadi tampungan yang efektif untuk menahan debit banjir.   

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWSPJ) Suryadarma Hasyim mengatakan bendungan terbesar di Sulsel yakni Bendungan Bili-Bili sudah tidak memadai untuk menampung air sebagai pengendalian banjir ketika curah hujan besar.   

Seperti pada 2019 lalu ketika banjir bandang berdampak Makassar. Karenanya, Suryadarman menjelaskan Bendungan Jenelata juga akan dimanfaatkan untuk menahan luapan air Sungai Jenelata yang berhilir ke Sungai Jeneberang.

Sehingga dapat membantu Bendungan Bili-Bili yang juga membendung hulu Sungai Jeneberang.  Selain sebagai pengendali banjir, Bendungan Jenelata pun berfungsi sebagai sumber air irigasi .

Untuk lahan pertanian seluas 26.773 ha yakni di Daerah Irigasi (D.I) Bili-bili 2.400 Ha, D.I. Bissua 13.916 Ha, dan D.I. Kampili 10.457 ha. 

Bendungan Jelenata berfungsi sebagai sumber penyediaan air baku berkapasitas 6,05 m3/dt untuk Bili-Bili, Jenelata, kebutuhan air pabrik gula dan lahan tebu di Takalar, dan Intake Sungguminasa.

 Selain itu, Bendungan Jenelata dengan tampungan berkapasitas 223,6 juta m3 juga mempunyai potensi pembangkit listrik tenaga hidro sebesar 7 MW, serta pariwisata air dan kuliner.  (*)


Posting Komentar untuk "Tangkal Banjir di Makassar, Telah Dibangun Bendungan Dianggarkan Rp 4,1 Triliun "