Siswa-siswi SD Pajjaiang Kini Ribuan Mengungsi Buntut Sekolah di Eksekusi


Makassar Media Duta,- Polemik lahan di kompleks SD Pajjaiang Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih belum menemui titik terang. Sebanyak 1.000 siswa dari tiga SD tersebut kini terpaksa mengungsi ke sekolah-sekolah terdekat.

Keputusan mengungsikan siswa tersebut diambil setelah Dinas Pendidikan (Disdik) Makassar menggelar rapat koordinasi pada Selasa (22/7).

 Keputusan ini juga menindaklanjuti arahan Kejari Makassar yang meminta Disdik tetap memfasilitasi siswa agar tetap menjalankan proses belajar mengajar di sekolah.

"Terkait SDI Pajjaiang, SDN Pajjaiang, SDI Inpres Sudiang, dan menindaklanjuti arahan Bapak Kajari Makassar bahwa sambil proses sengketa berjalan kami diminta mencari solusi/alternatif terhadap 1.000 siswa agar proses belajar mengajar tetap berjalan," kata Kadisdik Makassar Muhyiddin Mustakim dalam keterangannya, Rabu (24/7/2024).

Muhyiddin menerangkan bahwa pihaknya sudah menunjuk dua sekolah terdekat untuk menampung para siswa. Disdik juga sudah berkoordinasi dengan kepala sekolah terkait untuk membantu persiapan pindah siswa.

"SD Inpres Pajjaiang kami tempatkan proses belajar mengajar di SD Inpres Kalang Tubung 1, Jalan Gowa Ria, dengan menggunakan 10 ruang kelas. Proses belajar mengajar siang," sebut Muhyiddin.

Selanjutnya siswa SDN Pajjaiang dan SDI Sudiang, akan diungsikan sementara di SMPN 16 Makassar. Lokasi SMPN 16 Makassar juga tidak jauh dari SDI Kalang Tubung 1, yakni di Jalan Gowa Ria.

"Jumlah ruang kelas yang digunakan (di SMPN 16 Makassar) 11 ruangan, dengan proses belajar mengajar pagi dan siang," imbuhnya.

Kendati demikian, Muhyiddin belum memastikan kapan kegiatan belajar mengajar di sekolah sementara itu akan dimulai. Dia mengaku akan lebih dulu melakukan proses pemindahan barang.

"Kami sudah koordinasi dengan Kapolsek Biringkanaya terkait hal ini, termasuk kami sudah minta pengawalan setelah kami mengambil sarana prasarana sekolah untuk diangkut ke lokasi masing-masing," terangnya.

Diketahui, kompleks SD Pajjaiang Makassar disegel warga yang mengaku ahli waris sejak Selasa (16/7). Disdik Makassar dan aparat kepolisian sempat turun ke lokasi membuka segel dan mencabut spanduk tuntutan pihak ahli waris.

Namun keesokan harinya, Rabu (17/7), pihak ahli waris kembali melakukan penyegelan. Sekolah disegel dengan memasang seng dan spanduk di dua pintu gerbang sekolah, hingga akhirnya para siswa diminta untuk pulang.

"Untuk hari ini tidak belajar, pulang," kata Kepala SD Inpres Pajjaiang, Bustam kepada detikSulsel, Rabu (17/7).

Disdik lalu memutuskan untuk melibatkan aktivitas belajar mengajar di sekolah selama 3 hari, sejak Kamis (18/7) hingga Sabtu (20/7). Disdik berharap proses belajar mengajar siswa sudah kembali normal pada Senin (22/7).

"Tadi saya sudah sampaikan ke ahli waris bahwa untuk tiga hari kami berkesimpulan untuk melakukan proses pembelajaran di rumah dulu. Kemudian insyaallah hari Senin kami minta untuk ada proses pembelajaran di sekolah," kata Muhyiddin kepada wartawan, Rabu (17/7).

Selanjutnya pada Senin (22/7) hingga saat ini, pihak ahli waris rupanya masih melakukan penyegelan sekolah. Ahli waris mengaku menunggu iktikad baik Disdik Makassar untuk duduk bersama membahas ganti rugi lahan di sekolah tersebut.

"Kita tutup ini karena menunggu iktikad baik dari Kadis Pendidikan untuk duduk bersama kembali selama tiga hari libur, ujung-ujung tidak menghubungi ahli waris, jadi kita lanjut (segel)," kata Firman saat dikonfirmasi detikSulsel, Senin (22/7).

Danny ungkap bukti SD Pajjaiang milik pemerintah di halaman selanjutnya.

Danny Ungkap Bukti Baru SD Pajjaiang Milik Pemerintah
Belakangan, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengungkap bukti baru alias novum yang menjadi alasan mengajukan peninjauan kembali (PK) atas lahan SD Pajjaiang Makassar ke Mahkamah Agung (MA). Danny menyebut SD Pajjaiang masuk dalam kawasan lahan GOR Sudiang.

"Sekarang dilihat, ternyata ada peta Gelora (GOR) Sudiang, masuk itu tanah, saya dapat informasi begitu," kata Danny kepada wartawan, Selasa (23/7).

Menurut Danny, bukti baru tersebut menjadi alasan Pemkot Makassar mengajukan PK untuk mempertahankan lahan di SD Pajjaiang. Dia mengaku sudah mendapatkan dokumen terkait lahan SD Pajjaiang tersebut.

"Makanya saya bilang di-fight (dikuatkan) saja di situ, ada dokumen didapat, artinya ini ada novum baru. Sudah dapat novum baru, makanya PK," bebernya.

Lebih lanjut, Danny menegaskan pembelian aset dalam pemerintahan tidak hanya berdasarkan putusan MA. Dia menegaskan pihak ahli waris juga mesti memiliki bukti alas hak atas lahan yang diklaim tersebut.

"Dalam persoalan politik aset di pemerintahan, kita tidak boleh membeli aset cuma berdasarkan hasil putusan MA. Harus sertifikat, makanya kita bilang sertifikatkan dulu itu baru kita ganti rugi," terangnya.

Di sisi lain, Danny juga menyayangkan siswa dan guru tidak bisa melakukan aktivitas belajar mengajar di sekolah lantaran disegel pihak ahli waris. Dia mengaku sementara mencari cara agar para siswa bisa tetap belajar.

"Ini sementara dipikirkan dulu untuk sekolahnya anak-anak di situ," ucapnya. (asm/hsr)

Posting Komentar untuk "Siswa-siswi SD Pajjaiang Kini Ribuan Mengungsi Buntut Sekolah di Eksekusi"