Jakarta Media Duta,- Gagal bukan berarti kalah. Sama halnya dengan Regina Anugerahanni Rosari. Ia dua kali tak lolos seleksi masuk Akademi Kepolisian (Akpol). Namun, Regina enggan berputus asa dan mencoba lagi untuk tembus Akpol.
Introspeksi diri, berbuat baik ke semua orang, hingga semangat dari keluarga dan lingkungan membuatnya kembali mengikuti seleksi Calon Taruna Akpol tahun 2024 ini. Berangkat dari semangatnya itu, Regina yang dua kali gagal tes Akpol kini malah berhasil lolos.
Bahkan, ia menjadi satu-satunya Calon Taruni Akpol dari Lampung yang ikut seleksi tingkat pusat. Di tingkat Polda Lampung, Regina berhasil meraih ranking 1.
Sebelumnya berturut-turut, dia ikut tes tahun 2022 dan 2023, tetapi gagal. Seleksi tahun ini, Regina berharap bisa lolos sebab merupakan tahun kesempatan terakhirnya mengikuti seleksi Akpol.
"Tahun pertama saya gugur di perankingan awal, ranking tiga. Tahun kedua, saya gugur di pantukhir (pemantauan akhir) daerah, ranking dua. Tahun ini Puji Tuhan, saya ranking satu.
Karena Lampung, tiap tahun cuma ngirim taruninya (calon taruni) cuma satu,” kata Regina saat diwawancara usai CAT Akademik di Kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Kota Semarang, Minggu (14/7/2024), dilansir dari laman Humas Polri.
Regina berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya mantan satpam, kini bekerja swasta. Ibunya sampai hari ini berdagang sembako. Baca berita tanpa iklan.
Gabung Kompas.com+ Dia juga kerap berinteraksi dengan masyarakat di lingkungan. Melihat fenomena yang terjadi. hal itu yang menjadi pendorong Regina mengejar cita-cita untuk lolos jadi Taruni Akpol.
Polisi yang Lulus Cumlaude 3 Kali dan Raih IPK 4 "Saya ingin mengabdi ke masyarakat, mereka yang membutuhkan uluran tangan secara langsung.
Kehadiran sebagai penegak hukum dan selalu ada buat orang-orang kecil karena juga berasal dari orang-orang kecil," lanjutnya. Regina merupakan anak kedua dari dua bersaudara.
Kakaknya masuk bintara Polri dan sudah berdinas dari tahun 2020 di Polres Tulang Bawang, Lampung. Regina sejak kecil bersekolah di Lampung, mulai TK–SD di Fransiskus, SMP di Xaverius, hingga SMA kembali ke Fransiskus.
Semuanya di Bandar Lampung. "Swasta Katolik semua," sambung gadis kelahiran Bandar Lampung, 19 Oktober 2003, itu. Selama menjalani rangkaian tes, ayah dan ibu selalu menemaninya.
Namun, kemarin ayahnya sudah kembali ke Lampung karena harus kembali bekerja. Pada hari Minggu ini, ibunya menemani Regina menjalani tes. "Tapi saya enggak bisa ketemu juga, kemarin sempet lihat-lihatan aja gitu," lanjutnya.
Regina juga menyebut keinginannya masuk Akpol karena beberapa alasan. Pertama, belum ada keluarganya yang masuk Akpol.
Selain itu, dia ingin pekerjaan dengan karier yang jelas sekaligus ada pengabdian ke masyarakat. "Persiapannya, lebih banyak les, belajarnya lebih giat, juga intropseksi diri ternyata ada banyak aspek yang perlu diperhatikan di luar belajar.
Latihan, sikap kita ke orang gimana. Bahwa, kita enggak tahu doa siapa yang bakal terkabul. Jadi kita mesti berbuat baik ke orang lain," tandasnya.
Regina adalah satu di antara 492 Calon Taruna Taruni Akpol yang saat ini sedang mengikuti serangkaian tes tingkat pusat. Mereka telah mengikuti Computer Assisted Test (CAT) Akademik dan Asesmen Mental Ideologi.(*)
Posting Komentar untuk "Anak Satpam 2 Kali Gagal Masuk Akpol, Kini Berhasil Ranking 1 "