Foto: Kades Bulutanah Kajuara Rusli terpilih sebagai Ketua Apdesi Bone. (Agung Pramono/detikSulsel).
Bone Media Duta,- Dualisme kepengurusan terjadi di Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Kedua kubu saling mengklaim memiliki legalitas yang sah di mata hukum terkait kepengurusan di organisasi tersebut.
Terbaru, 244 kepala desa (kades) menyepakati memilih Rusli sebagai ketua yang baru dalam Musyawarah Cabang Apdesi Bone Periode 2024-2029 yang digelar di Ballroom Novena Hotel pada Rabu (10/7). Sementara kepengurusan Apdes Bone dari kubu Andi Mappakaya Amir sedang mempersiapkan muscab.
"Rusli Kepala Desa Bulu Tanah, Kecamatan Kajuara terpilih sebagai Ketua Apdesi Bone secara aklamasi. Para peserta muscab lebih 200 kades (244) menyepakati Rusli," ujar Ketua Steering Komite, Saipullah Latif Manyala kepada detikSulsel, Kamis (11/7/2024).
Saipullah menjelaskan, muscab tersebut dihadiri 244 kades dari total 328 desa di Bone. Steering Komite Muscab dipimpin langsung oleh Ketua Saipullah Latif, Sekretaris Andi Muh Salam, dan Andi Irwandi Natsir.
"Kemarin itu kami buka pendaftaran untuk semua peserta, dan yang mendaftar hanya Rusli. Kemudian kami jeda sekitar setengah jam untuk menunggu pendaftar," tuturnya.
"Bahkan kami kasih kelonggaran dengan menyampaikan yang mau maju silakan, biar berkasnya belakangan, tetapi juga tidak ada yang maju, makanya Rusli terpilih secara aklamasi," sambung Saipullah.
Ketua Apdesi Bone terpilih Rusli mengaku akan menjaga penuh amanah yang telah diberikan dan segera membentuk struktur kepengurusan. Dia juga segera mempersiapkan pelantikan dan rapat kerja (raker).
"Kita memiliki 24 DPK (Dewan Pimpinan Kecamatan) dan semuanya akan dilibatkan nantinya dalam pengambilan keputusan. Langkah awal kami buat struktur Apdesi, baru kami jadwalkan pelantikan dirangkaikan dengan raker," ucap Rusli.
Rusli mengaku, semua program kerja yang akan dijalankan melibatkan semua pihak. Dia menegaskan siap mendukung program pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah.
"Semua akan kami libatkan ke depan. Karena kami berkomitmen untuk memajukan dan membangun Kabupaten Bone ini mulai dari Desa," bebernya.
Sementara itu, Ketua Apdesi Bone Andi Mappakaya Amir tidak mempermasalahkan muscab dari kubu Rusli. Kepengurusannya sendiri mengagendakan muscab pada akhir Juli ini.
"Kita juga sudah koordinasi dengan kepala desa di Bone yang berjumlah ratusan dan sekaligus pembentukan panitia. Akhir Juli kita pelaksanaan muscab," ungkap Andi Kaya.
Andi Kaya mengaku dukungan dari kepala desa tidak akan terbelah di tengah dualisme kepengurusan Apdesi Bone. Apalagi Apdesi Bone kubu Andi Kaya dan kubu Rusli sama sah secara hukum.
"Jadi Apdesi ini memang ada dua, kalau dikubu kami yakni Assosiasi yang di sebelah Asosiasi dan semuanya sah tapi akronim yang sama yakni Apdesi. Semuanya sah secara hukum," bebernya.
"Namun keduanya disahkan secara hukum, masing-masing SK diterbitkan Kemendagri dan Kemenkumham, Apdesi yang jabat oleh Plt Andi Rasdi itu SK dari Kemendagri sementara Apdesi kami SK dari Kemenkumham," ucap Andi Kaya.
Dia mengklaim dualisme kepengurusan ini juga tidak mengganggu agenda pemerintah desa apalagi sampai membuat kades terpecah belah. Andi Kaya menegaskan, organisasi hanya dijadikan wadah sebagai berkoordinasi.
"Dengan adanya dua kubu Apdesi di Kabupaten Bone selama organisasi tidak bertentangan dengan undang-undang tidak masalah, yang membedakan hanya AD/RT," sambung Andi Kaya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Penjelasan Apdesi Sulsel
Ketua Apdesi Sulsel Andi Sri Rahayu Usmi menjelaskan, dualisme kepengurusan di Apdesi Bone terjadi sejak 2022. Momennya ditandai saat Apdesi Sulsel meminta Apdesi Bone menggelar muscab menyusul masa kepengurusan Andi Kaya telah berakhir.
Belakangan, muscab itu tidak kunjung terselenggara hingga Apdesi Sulsel menunjuk Andi Rasdi sebagai Plt Ketua Apdesi Bone menggantikan Andi Kaya. Namun Andi Ayu tidak menjelaskan lebih jauh alasan sehingga Andi Kaya enggan menggelar muscab hingga belakangan membentuk kepengurusan tersendiri.
"Andi Kaya (Andi Mappakaya Amir) itu saya lantik 2017, masa jabatannya berakhir 2022, dan sebelum berakhir harus melaksanakan muscab namun tidak dilaksanakan. Makanya saya menunjuk pelaksana tugas (Plt) Andi Rasdi Sumange," kata Andi Ayu yang dikonfirmasi terpisah.
Dia tidak menampik kepengurusan Andi Kaya dan Rusli sama-sama memiliki legalitas. Kedua organisasi di masing-masing kubu itu disebut terdaftar di kementerian yang berbeda.
"Kalau Andi Kaya menurut Kemenkumham, kalau kami dari Mendagri. Kami memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Kemendagri dengan Nomor: 1000-00-00/052/1/2022," ungkapnya.
Terkait kubu Andi Kaya yang baru menyusul menggelar muscab, Andi Ayu enggan menanggapi lebih jauh. Dia menyinggung kepengurusan Andi Kaya yang belum menyetor laporan pertanggungjawabannya selama periode kepemimpinannya.
"Itu terserah dia (kubu Andi Kaya menggelar muscab), pilihan dia untuk melaksanakan itu. Yang saya sangat sayangkan di Andi Kaya dia harus mempertanggungjawabkan periodenya selama 5 tahun,"jelasnya.
(sar/ata)
"Rusli Kepala Desa Bulu Tanah, Kecamatan Kajuara terpilih sebagai Ketua Apdesi Bone secara aklamasi. Para peserta muscab lebih 200 kades (244) menyepakati Rusli," ujar Ketua Steering Komite, Saipullah Latif Manyala kepada detikSulsel, Kamis (11/7/2024).
Saipullah menjelaskan, muscab tersebut dihadiri 244 kades dari total 328 desa di Bone. Steering Komite Muscab dipimpin langsung oleh Ketua Saipullah Latif, Sekretaris Andi Muh Salam, dan Andi Irwandi Natsir.
"Kemarin itu kami buka pendaftaran untuk semua peserta, dan yang mendaftar hanya Rusli. Kemudian kami jeda sekitar setengah jam untuk menunggu pendaftar," tuturnya.
"Bahkan kami kasih kelonggaran dengan menyampaikan yang mau maju silakan, biar berkasnya belakangan, tetapi juga tidak ada yang maju, makanya Rusli terpilih secara aklamasi," sambung Saipullah.
Ketua Apdesi Bone terpilih Rusli mengaku akan menjaga penuh amanah yang telah diberikan dan segera membentuk struktur kepengurusan. Dia juga segera mempersiapkan pelantikan dan rapat kerja (raker).
"Kita memiliki 24 DPK (Dewan Pimpinan Kecamatan) dan semuanya akan dilibatkan nantinya dalam pengambilan keputusan. Langkah awal kami buat struktur Apdesi, baru kami jadwalkan pelantikan dirangkaikan dengan raker," ucap Rusli.
Rusli mengaku, semua program kerja yang akan dijalankan melibatkan semua pihak. Dia menegaskan siap mendukung program pemerintah pusat, provinsi, maupun daerah.
"Semua akan kami libatkan ke depan. Karena kami berkomitmen untuk memajukan dan membangun Kabupaten Bone ini mulai dari Desa," bebernya.
Sementara itu, Ketua Apdesi Bone Andi Mappakaya Amir tidak mempermasalahkan muscab dari kubu Rusli. Kepengurusannya sendiri mengagendakan muscab pada akhir Juli ini.
"Kita juga sudah koordinasi dengan kepala desa di Bone yang berjumlah ratusan dan sekaligus pembentukan panitia. Akhir Juli kita pelaksanaan muscab," ungkap Andi Kaya.
Andi Kaya mengaku dukungan dari kepala desa tidak akan terbelah di tengah dualisme kepengurusan Apdesi Bone. Apalagi Apdesi Bone kubu Andi Kaya dan kubu Rusli sama sah secara hukum.
"Jadi Apdesi ini memang ada dua, kalau dikubu kami yakni Assosiasi yang di sebelah Asosiasi dan semuanya sah tapi akronim yang sama yakni Apdesi. Semuanya sah secara hukum," bebernya.
"Namun keduanya disahkan secara hukum, masing-masing SK diterbitkan Kemendagri dan Kemenkumham, Apdesi yang jabat oleh Plt Andi Rasdi itu SK dari Kemendagri sementara Apdesi kami SK dari Kemenkumham," ucap Andi Kaya.
Dia mengklaim dualisme kepengurusan ini juga tidak mengganggu agenda pemerintah desa apalagi sampai membuat kades terpecah belah. Andi Kaya menegaskan, organisasi hanya dijadikan wadah sebagai berkoordinasi.
"Dengan adanya dua kubu Apdesi di Kabupaten Bone selama organisasi tidak bertentangan dengan undang-undang tidak masalah, yang membedakan hanya AD/RT," sambung Andi Kaya.
Simak selengkapnya di halaman berikutnya...
Penjelasan Apdesi Sulsel
Ketua Apdesi Sulsel Andi Sri Rahayu Usmi menjelaskan, dualisme kepengurusan di Apdesi Bone terjadi sejak 2022. Momennya ditandai saat Apdesi Sulsel meminta Apdesi Bone menggelar muscab menyusul masa kepengurusan Andi Kaya telah berakhir.
Belakangan, muscab itu tidak kunjung terselenggara hingga Apdesi Sulsel menunjuk Andi Rasdi sebagai Plt Ketua Apdesi Bone menggantikan Andi Kaya. Namun Andi Ayu tidak menjelaskan lebih jauh alasan sehingga Andi Kaya enggan menggelar muscab hingga belakangan membentuk kepengurusan tersendiri.
"Andi Kaya (Andi Mappakaya Amir) itu saya lantik 2017, masa jabatannya berakhir 2022, dan sebelum berakhir harus melaksanakan muscab namun tidak dilaksanakan. Makanya saya menunjuk pelaksana tugas (Plt) Andi Rasdi Sumange," kata Andi Ayu yang dikonfirmasi terpisah.
Dia tidak menampik kepengurusan Andi Kaya dan Rusli sama-sama memiliki legalitas. Kedua organisasi di masing-masing kubu itu disebut terdaftar di kementerian yang berbeda.
"Kalau Andi Kaya menurut Kemenkumham, kalau kami dari Mendagri. Kami memiliki Surat Keterangan Terdaftar (SKT) Kemendagri dengan Nomor: 1000-00-00/052/1/2022," ungkapnya.
Terkait kubu Andi Kaya yang baru menyusul menggelar muscab, Andi Ayu enggan menanggapi lebih jauh. Dia menyinggung kepengurusan Andi Kaya yang belum menyetor laporan pertanggungjawabannya selama periode kepemimpinannya.
"Itu terserah dia (kubu Andi Kaya menggelar muscab), pilihan dia untuk melaksanakan itu. Yang saya sangat sayangkan di Andi Kaya dia harus mempertanggungjawabkan periodenya selama 5 tahun,"jelasnya.
(sar/ata)
Posting Komentar untuk "Apdesi Bone, 244 Kepala Desa Memilih Rusli Jadi Ketua "