Berlama-lama di Masjid mungkin merupakan aktivitas yang baik. Berzikir dan bermunajad, tidak ada yang menyangkal aktivitas itu mengandung banyak faedah.
Tetapi, haruskah aktivitas itu dilakukan sepanjang hari? Sampai menghabiskan waktu untuk mendapat penghasilan?
Kisah tentang Khalifah Umar bin Khattab RA dan sekelompok anak muda di masjid ini patut kita jadikan renungan.
Suatu hari, Khalifah Umar sedang melihat keadaan rakyat. Di perjalanan keliling kota, Khalifah Umar melewati sebuah masjid yang di dalamnya ada sekelompok anak muda.
Hai, anak muda, keluarlah dari masjid dan bekerjalah! Jangan kalian menjadi pembohong. Harus kalian tahu, Allah tidak menghujankan emas dari langit," ucap Khalifah Umar dengan lantang.
Ucapan Khalifah Umar itu membuat sekelompok anak muda itu terkejut. Mereka sebelumnya berharap pujian dari Khalifah Umar.
"Wahai, Amirul Mukminin. Bukankah Allah memberik kecukupan kepada orang yang berserah diri dan Dia pulalah yang berjanji untuk memberikan jaminan rizki kepada makhluk-Nya," kata salah satu pemuda.
Tetapi, jawaban Khalifah Umar justru membuat mata para pemuda itu terbelalak.
Khalifah Umar melanjutkan ucapannya, "Hai umat manusia carilah rezeki di muka bumi, jangan kalian menjadi beban orang lain.
Bekerjalah secara baik dan benar karena bekerja dengan seperti itu banyak dibutuhkan. Bila di antara kalian yang pandai berdagang, maka jadilah pedagang yang handal.
Janganlah ada di antara kalian orang yang duduk bermalasan sambil berdoa, 'Ya Allah, berikanlah aku rezeki yang halal, yang banyak yang membawa berkah.' Ingatlah, Allah tidak akan menurunkan hujan emas dari langit. Allah memberikan rezeki kepada umat manusia
dengan disertai usaha, tidak datang begitu saja. Sesuai dengan usahanyalah seseorang akan memperoleh rezeki."
Bacaan dan Arti Surat Al Insyirah Ayat 1-8:
أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ
Arab-Latin: a lam nasyraḥ laka ṣadrak
Artinya: 1. Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?,
وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ
wa waḍa'nā 'angka wizrak
2. dan Kami telah menghilangkan daripadamu bebanmu,
ٱلَّذِىٓ أَنقَضَ ظَهْرَكَ
allażī angqaḍa ẓahrak
3. yang memberatkan punggungmu?
وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ
wa rafa'nā laka żikrak
4. Dan Kami tinggikan bagimu sebutan (nama)mu,
فَإِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
fa inna ma'al-'usri yusrā
5. Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
إِنَّ مَعَ ٱلْعُسْرِ يُسْرًا
inna ma'al-'usri yusrā
6. sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
فَإِذَا فَرَغْتَ فَٱنصَبْ
fa iżā faragta fanṣab
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain,
وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَٱرْغَب
wa ilā rabbika fargab
8. dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.
Posting Komentar untuk "Teguran Khalifah Umar pada Anak Muda Berlama-lama di Masjid"