Kondisi antrean jemaah di Toilet Maktab 76 Mina (Mei Amelia)
Jakarta Media Duta,- Kondisi jemaah haji Indonesia di Mina, Arab Saudi, memprihatinkan. Timwas Haji DPR RI menyoroti kondisi tenda jemaah haji yang berdesakan hingga toilet yang antre berjam-jam.
Tenda Sempit
Kondisi tenda sempit ini mulanya disoroti oleh Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR sekaligus Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dia menyayangkan tenda sempit yang menyebabkan ruang gerak jemaah tak lebih dari 1 meter.
"Tadi kita menemukan fakta jumlah jemaah dengan kapasitas tenda yang tidak sesuai," kata Cak Imin saat mengunjungi Maktab 44 di Mina, Arab Saudi, Senin (17/6) pukul 22.00 waktu setempat.
Cak Imin ditemani anggota Timwas, John Kenedy Azis (anggota Komisi VIII DPR Fraksi Golkar), dan Ecky Awal Mucharam (anggota Komisi VIII DPR Fraksi Partai Keadilan Rakyat).
Cak Imin mengatakan tenda dengan pengguna berlebih ini mengakibatkan banyak jemaah yang tidak kebagian tempat tidur di dalam tenda.
"Satu orang cuma 0,8 meter, artinya 1 meter nggak nyampe, akhirnya tidur di lorong. Ini tidak boleh terulang," katanya.
Di sisi lain, Cak Imin juga mendapatkan informasi adanya tenda lain yang justru lebih luas. Menurutnya, hal ini tidak adil. Dia pun mengusulkan ke depannya agar tenda harus sama ukurannya setiap nama seperti di hotel.
"Lalu yang kedua, ada tenda yang berlebihan, leluasa. Ini nggak adil, cara pembagian yang salah," imbuhnya.
"Ke depan, tiap tenda harus ukuran per orang per nama, kayak di hotel," imbuhnya.
Simak keluhan lainnya di halaman berikutnya.
Toilet Antre Berjam-jam
Tak cuma tenda, kondisi toilet juga jadi keluhan jemaah RI. Salah satu jemaah bahkan menyampaikan ini di depan Timwas Haji DPR.
Jemaah kloter JKS10 Kabupaten Bandung Barat (KBN) di Maktab 72 Mina, Arab Saudi, mengeluhkan kapasitas toilet yang tidak memadai. Jemaah antre di toilet berjam-jam hingga terpaksa buang air kecil di samping tenda.
Hal ini disampaikan oleh seorang jemaah saat anggota Timwas Haji DPR, sekaligus Wakil Ketua Komisi VIII DPR Fraksi Golkar, Ace Hasan Sadzily, mengunjungi tenda jemaah pada Senin (17/6) pukul 22.30 waktu Arab Saudi. Kang Ace ditemani anggota Timwas lain, Arteria Dahlan (anggota Komisi III DPR).
"Di kamar mandi, jumlah kapasitas jemaah yang banyak dengan kamar mandi yang sedikit, sampai di belakang pun dijadiin (untuk) buang air kecil sama ibu-ibu," kata seorang jemaah.
Jemaah tersebut juga menyampaikan kondisi tenda bagi jemaah yang menurutnya tidak ramah lansia. Jemaah lansia harus naik turun tangga di tenda tersebut.
"Yang lansia harus naik turun tangga, ke bawah," ucapnya. "Tapi intinya kamar mandi. Kamar mandi ngantre," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Kloter JKS10 Oma Firdaosi mengungkap persoalan tenda yang melebihi kapasitas. Pihaknya sampai berselisih dengan kloter lain karena persoalan tenda sempit ini.
"Daya tampung, kemarin kami mengalami sedikit berselisih dengan kloter yang lain. Dengan pembagian itu harus disesuaikan dengan jumlah jemaah," katanya.
Kloter JKS10 ini memiliki jumlah jemaah 440 orang. "Dengan daya tampung yang tidak memadai, ditaruh di sini. Kita 440 (orang) sehingga kemarin kekurangan 100. Jadi 50 sekarang di sana, dekat dapur," kata Oma.
"Harusnya daya tampung 440, tapi 50 ditampung di tempat lain setelah meminta kepada maktab untuk ditempatkan di tempat lain," tanya Ace kepada Oma.
Menanggapi keluhan tersebut, Kang Ace menyampaikan pihaknya akan menampung curhatan jemaah ini. Hal ini menjadi bahan temuan Timwas untuk mengevaluasi penyelenggaraan haji 2024.
"Jadi kami ke sini untuk melakukan pengawasan untuk perbaikan. Ini nanti akan menjadi bahan evaluasi," kata Ace.
Antrean berjam-jam ini juga menjadi sorotan Cak Imin. Dia menyoroti secara khusus terkait rasio kamar mandi yang tidak imbang dengan jumlah jemaah.
"Rasio kamar mandi nggak imbang. (Jemaah) mengantre sampai 2 jam, ada yang pingsan," kata Cak Imin.
Ia juga menyoroti kebersihan di tenda dan toilet yang tidak terjaga hingga soal wastafel untuk berwudu."Kebersihan tidak terjaga. Ngapain bikin wudu pakai wastafel harusnya wudu biasa saja," katanya.
Cak Imin menyampaikan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) seharusnya memperhitungkan rasio kebutuhan toilet dengan jumlah jemaah. Jumlah jemaah Indonesia sendiri mencapai 241 ribu orang.
"Jumlah rasionya (toilet) harus dihitung, ini semua biaya, mereka semua mengekuarkan bislaya, negara mengeluarkan biaya," katanya. (maa/maa)
Tenda Sempit
Kondisi tenda sempit ini mulanya disoroti oleh Ketua Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR sekaligus Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Dia menyayangkan tenda sempit yang menyebabkan ruang gerak jemaah tak lebih dari 1 meter.
"Tadi kita menemukan fakta jumlah jemaah dengan kapasitas tenda yang tidak sesuai," kata Cak Imin saat mengunjungi Maktab 44 di Mina, Arab Saudi, Senin (17/6) pukul 22.00 waktu setempat.
Cak Imin ditemani anggota Timwas, John Kenedy Azis (anggota Komisi VIII DPR Fraksi Golkar), dan Ecky Awal Mucharam (anggota Komisi VIII DPR Fraksi Partai Keadilan Rakyat).
Cak Imin mengatakan tenda dengan pengguna berlebih ini mengakibatkan banyak jemaah yang tidak kebagian tempat tidur di dalam tenda.
"Satu orang cuma 0,8 meter, artinya 1 meter nggak nyampe, akhirnya tidur di lorong. Ini tidak boleh terulang," katanya.
Di sisi lain, Cak Imin juga mendapatkan informasi adanya tenda lain yang justru lebih luas. Menurutnya, hal ini tidak adil. Dia pun mengusulkan ke depannya agar tenda harus sama ukurannya setiap nama seperti di hotel.
"Lalu yang kedua, ada tenda yang berlebihan, leluasa. Ini nggak adil, cara pembagian yang salah," imbuhnya.
"Ke depan, tiap tenda harus ukuran per orang per nama, kayak di hotel," imbuhnya.
Simak keluhan lainnya di halaman berikutnya.
Toilet Antre Berjam-jam
Tak cuma tenda, kondisi toilet juga jadi keluhan jemaah RI. Salah satu jemaah bahkan menyampaikan ini di depan Timwas Haji DPR.
Jemaah kloter JKS10 Kabupaten Bandung Barat (KBN) di Maktab 72 Mina, Arab Saudi, mengeluhkan kapasitas toilet yang tidak memadai. Jemaah antre di toilet berjam-jam hingga terpaksa buang air kecil di samping tenda.
Hal ini disampaikan oleh seorang jemaah saat anggota Timwas Haji DPR, sekaligus Wakil Ketua Komisi VIII DPR Fraksi Golkar, Ace Hasan Sadzily, mengunjungi tenda jemaah pada Senin (17/6) pukul 22.30 waktu Arab Saudi. Kang Ace ditemani anggota Timwas lain, Arteria Dahlan (anggota Komisi III DPR).
"Di kamar mandi, jumlah kapasitas jemaah yang banyak dengan kamar mandi yang sedikit, sampai di belakang pun dijadiin (untuk) buang air kecil sama ibu-ibu," kata seorang jemaah.
Jemaah tersebut juga menyampaikan kondisi tenda bagi jemaah yang menurutnya tidak ramah lansia. Jemaah lansia harus naik turun tangga di tenda tersebut.
"Yang lansia harus naik turun tangga, ke bawah," ucapnya. "Tapi intinya kamar mandi. Kamar mandi ngantre," tambahnya.
Sementara itu, Ketua Kloter JKS10 Oma Firdaosi mengungkap persoalan tenda yang melebihi kapasitas. Pihaknya sampai berselisih dengan kloter lain karena persoalan tenda sempit ini.
"Daya tampung, kemarin kami mengalami sedikit berselisih dengan kloter yang lain. Dengan pembagian itu harus disesuaikan dengan jumlah jemaah," katanya.
Kloter JKS10 ini memiliki jumlah jemaah 440 orang. "Dengan daya tampung yang tidak memadai, ditaruh di sini. Kita 440 (orang) sehingga kemarin kekurangan 100. Jadi 50 sekarang di sana, dekat dapur," kata Oma.
"Harusnya daya tampung 440, tapi 50 ditampung di tempat lain setelah meminta kepada maktab untuk ditempatkan di tempat lain," tanya Ace kepada Oma.
Menanggapi keluhan tersebut, Kang Ace menyampaikan pihaknya akan menampung curhatan jemaah ini. Hal ini menjadi bahan temuan Timwas untuk mengevaluasi penyelenggaraan haji 2024.
"Jadi kami ke sini untuk melakukan pengawasan untuk perbaikan. Ini nanti akan menjadi bahan evaluasi," kata Ace.
Antrean berjam-jam ini juga menjadi sorotan Cak Imin. Dia menyoroti secara khusus terkait rasio kamar mandi yang tidak imbang dengan jumlah jemaah.
"Rasio kamar mandi nggak imbang. (Jemaah) mengantre sampai 2 jam, ada yang pingsan," kata Cak Imin.
Ia juga menyoroti kebersihan di tenda dan toilet yang tidak terjaga hingga soal wastafel untuk berwudu."Kebersihan tidak terjaga. Ngapain bikin wudu pakai wastafel harusnya wudu biasa saja," katanya.
Cak Imin menyampaikan pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama (Kemenag) seharusnya memperhitungkan rasio kebutuhan toilet dengan jumlah jemaah. Jumlah jemaah Indonesia sendiri mencapai 241 ribu orang.
"Jumlah rasionya (toilet) harus dihitung, ini semua biaya, mereka semua mengekuarkan bislaya, negara mengeluarkan biaya," katanya. (maa/maa)
Posting Komentar untuk "Kondisi Jemaah Haji di Mina: Berdesakan di Tenda, Antre WC Berjam-jam"