Jakarta Media Duta, - Tiga berita terpopuler kanal hukum pada Selasa pagi ini dimulai dari penolakan Jampidsus Febrie Adriansyah saat diminta Kabareskrim untuk lepas anggota Densus 88 yang ditangkap polisi militer. Anggota Densus 88 itu ditangkap karena menguntit Jampidsus saat sedang makan malam di sebuah restoran di Cipete, Jakarta Selatan, Ahad malam.
Berita terpopuler lain adalah Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin kompak bungkam soal dugaan personel Datasemen Khusus Antiteror (Densus) 88 terhadap Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus atau Jampidsus. Anggota Densus 88 itu baru dilepaskan setelah Jaksa Agung menelepon Kapolri.
Sejumlah personel militer dipertebal di Gedung Kejaksaan Agung, Selasa (21/5/2024) malam.
Tiba-tiba suasana begitu mencekam.
Entah apa yang terjadi, namun sempat muncul empat mobil hitam milik Brimob di depan gedung bundar tersebut.
Terdengar bunyi strobo dari mobil tersebut.Sebelumnya, ada teriakan tentang drone di atas Gedung Kejagung."Ada drone tadi di atas."
Awak media bergegas dari koridor Gedung Kartika Kejakssaan Agung menuju lapangan di depannya.Pada awalnya tak ada yang berbeda pada Selasa (21/5/2024) itu.
Selepas Ashar hingga menjelang Magrib, pejabat Pidsus Kejaksaan Agung masih sempat meladeni beberapa awak media terkait perkembangan kasus-kasus.
Saat itu pimpinan tertingginya, Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), Febrie Adriansyah menjawab sejumlah pertanyaan didampingi Direktur Penyidikan hingga Kasubdit Tindak Pidana Korupsi dan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Senda gurau masih disisipkan di sela tanya-jawab, sehingga membuat suasana hangat.Sesekali mereka tertawa. Rileks, sama sekali tidak tegang.Begitu wawancara selesai, mereka kembali masuk ke dalam gedung.
Sekira pukul 19.00 WIB, suasana perlahan berubah mencekam.Sebagian petugas pengamanan tampak bergerak ke arah lapangan di depan Gedung Kartika.
Mereka kompak berujar bahwa ada drone yang baru saja melintas.Namun belum sempat diketahui identitas drone tersebut, sebab hanya beberapa detik.Setelahnya, tim penembak drone disiagakan.
Dari pinggir lapangan dekat parkiran Gedung Utama, sekira empat orang berbaju hitam tampak bersiaga, lengkap dengan alat penembak drone.
Tak berhenti di situ, rupanya beberapa petugas pengamanan dalam Kejaksaan Agung yang berjaga di gerbang belakang (Jalan Bulungan) sudah memakai rompi hitam.
Dua Mobil Polisi Militer (PM) pun terparkir di depan gerbang sisi dalam, tak seperti hari-hari biasanya. Pengamanan Kompleks Kejaksaan Agung pun dipertebal dengan tambahan personel dari berbagai kesatuan militer.
Tampak beberapa di antara personel tambahan mengenakan pakaian dinas harian Marinir Angkatan Laut.
Kemudian sekira pukul 22.40 WIB, empat mobil hitam diduga Brimob melintas di depan gerbang Kejaksaan Agung Jalan Bulungan.
Sepersekian detik mereka berhenti dan membunyikan strobo.Kejadian ini serupa dengan semalam sebelumnya, Senin (20/5/2024).
Saat itu rombongan mobil pengurai massa (Raisa) Brimob lengkap dengan motor trailnya melintas di depan Kejaksaaan Agung sekira pukul 23.00 WIB.
Peristiwa itu sempat diabadikan dalam sebuah video yang memperlihatkan rombongan tersebut sempat berhenti di depan gerbang Kejaksaan Agung. Namun pada malam itu, pengamanan masih belum dipertebal seperti Selasa (21/5/2024).
Pada Selasa (21/5/2024) begitu empat mobil diduga Brimob melintas, dua Mobil PM yang semula parkir di sisi dalam gerbang, langsung maju ke sisi luar gerbang.
Tambahan pengamanan juga tampak dikerahkan dari berbagai unsur, termasuk Polsek Kebayoran Baru.
Sebab mobilnya tampak terparkir pula di pinggir jalan depan gerbang Kejaksaan Agung.Puluhan anggota tak berseragam juga tampak menyebar di sekitar di sekitar Jalan Bulungan pada malam itu.
Pihak Kejaksaan Agung kemudian buka suara terkait peristiwa malam tersebut.Katanya, peningkatan pengamanan merupakan hal biasa ketika Kejaksaan Agung sedang menangani perkara besar.
Diketahui saat ini Kejaksaan Agung memang sedang menangani beberapa perkara korupsi dengan kerugian negara fantastis dan diduga melibatkan tokoh-tokoh besar.
Di antara perkara tersebut yakni korupsi timah, impor gula, emas, dan lain sebagainya."Kalau peningkatan keamanan biasa-biasa saja itu kan. Kita lagi menangani perkara gede.
Eskalasi pengamanan harus kita tingkatkan," kata Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, Jumat (24/5/2024).
Sedangkan terkait drone yang melintas di atas Kejaksaan Agung sampai disiagakan tim penembaknya, Ketut mengungkapkan bahwa itu sebagai hal yang biasa.
"Mungkin drone yang mutar beberapa kali ya biasalah kita. Itu kan kantor negara atau pemerintah.
Pengamanan harus bagus," katanya. Ketut pun enggan berkomentar terkait perkara besar mana yang dimaksud, sehingga membuat Kejaksaan Agung meningkatkan pengamanannya.
Dia pun membantah adanya keterkaitan peningkatan pengamanan dengan kejadian yang diduga menimpa Jampidsus Febrie Adriansyah.
Sebagaimana pemberitaan yang beredar, Jampidsus Febrie disebut-sebut sempat diikuti oleh sejumlah orang yang diduga merupakan Anggota Densus 88 Polri.
Peristiwa terjadi saat makan malam di salah satu restoran kawasan Cipete, Jakarta Selatan beberapa waktu lalu.
"Saya saja enggak ngerti itu. Jampidsus enggak apa-apa kok. Biasa aja. Semua berjalan seperti biasa.Pengamanan itu hal yang biasa kalau eskalasi penanganan perkaranya banyak," ujarnya.(*)
Posting Komentar untuk "Polisi Militer dan Marinir Siaga di Gedung Kejagung"