Lebih lanjut, banjir juga berdampak pada empat fasilitas pendidikan, delapan fasilitas ibadah, satu kantor desa, dan 200 hektar lahan pertanian warga.
Sebagai bentuk respon cepat, BPBD Kabupaten Luwu Utara bersama unsur TNI-Polri, aparat desa, dan relawan melakukan evakuasi dan penanganan darurat di lokasi.
Pemerintah setempat juga telah melakukan perpanjangan Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Alam Banjir No. 100.3.3.2/172/IV/2024 selama 90 hari, terhitung mulai tanggal 7 April - 5 Juli 2024.
Hingga kini, berdasarkan pantauan visual dilaporkan air sudah mulai berangsur surut. Terkait cuaca, apabila merujuk prakiraan yang dikeluarkan BMKG dua hari kedepan (26/5) untuk wilayah Kabupaten Luwu Utara masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan.
Kondisi banjir yang melanda rumah warga di empat desa Kecamatan Mappedeceng, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, Kamis (23/5/2
Menyikapi hal ini, BNPB menghimbau kepada warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan potensi risiko bencana hidrometeorologi.
Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lama diharapkan warga yang tinggal di sekitar aliran sungai untuk dapat melakukan evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman.
Selain itu, mengingat sudah mulai memasuki peralihan musim, hendaknya untuk membekali informasi seputar prakiraan cuaca melalui InfoBMKG dan potensi risiko bencana melalui InaRISK BNPB.(*)
Posting Komentar untuk "Luwu Utara Kembali Dilanda Bencana Banjir 812 Jiwa Terdampak "