Pangkep Media Duta,-Salah satu pejabat dijajaran Semen Tonasa, sangat sulit ditemui, Ketua Dana Pensiun ST, A. Harun.
Setiap mendatangi kantornya dilantai satu kantor pusat Semen Tonasa di Biringere, Kecamatan Bungoro, Kabupaten Pangkep, selalu menghindar sehingga tidak bisa ditemui.
Padahal tujuan wartawan adalah untuk mengkonfirmasi mengenai pengelolaan dana pensiun yang jumlah tentu sangat besar.
Selain itu, ada informasi yang pernah diungkapkan dari salah satu karyawan perusahaan afiliasi, bahwa Dana Pensiun pernah meminta pinjam uang disalah satu perusahaan afiliasi tempatnya bekerja.
Menyangkut hal itulah wartawan media ini hendak mengkonfirmasi ke ketua DP Semen Tonasa. Tetapi sayang sekali karena ketuanya tidak pernah bisa ditemui.
Padahal tujuan wartawan media ini hanya ingin mengklarifikasi kebenaran info tersebut.
" Masa pemegang saham meminta pinjam uang keperusahaan. Seharusnya pemegang sahamlah justru yang membantu keperusahaan lain. Apabila butuh modal tambahan," komentar sumber tersebut yang tidak bersedia disebut namanya.
Selain itu, DP ST, beberapa tahun lalu ketika pak Galalande menjadi ketua DP Semen Tonasa, uang dana pensiun justru dimainkan di bursa efek Jakarta tujuannya agar dana2 pensiun bisa meraih untung.
Tetapi apa jadi justru kerugian yg didapatkan. Wartawan media ini yang saat itu masih menjadi wartawan Surat Kabar Inti Jaya, jakarta, menemui Galalande selaku ketua DP Semen Tonasa, dan tidak menghindar dari wartawan. Bahkan mengakui adanya kesalahan mengelola dana pensiun saat itu.
Haris yang karyawan DP ST, saat itu yang ditugasi untuk mengelola dana pensiun di bursa sahama Jakarta, juga mengakui adanya kerugian.
Apa sesungguhnya yang terjadi di tubuh DP Semen Tonasa, sehingga ketuanya selalu menghindari wartawan?
Wartawan media ini sebenarnya juga tidak ngotot untuk ketemu dengan ketua DP Semen Tonasa, Andi Harun, itu hak mereka untuk menghindar. " Tetapi tak eloklah seorang pejabat yang diperlukan komentarnya selalu menghindari.
Wartawan itu tugasnya mencari kebenaran, bukan untuk menentukan kebenaran. Rusaknya sistim pemerintahan karena banyaknya korupsi yang pelakunya selalu menyembunyikan diri dari media dan seolah olah mereka bersih,
" tutur sumber dari wartawan seinior di Makassar.
Menurut Syamsir Anchi, SS, Direktur Eksekutif LSM Pusat Informasi Lingkungan Hidup Indonesia ( PILHI), Dana pensiunan karyawan Semen Tonasa, harus dikelola secara transfaran dan dicairkan kepada eks karyawan sesuai aturan yg berlaku.
Jika, tidak sda penjelasan atau klarifikasi terkait dana pensunan ini, maka ini berpotensi terjadi dugaan pengalihan dana, TPPU, korupsi.
" Harus jelas besaran dan jumlah dana pensiun, dan dikelola secara terbuka, peruntukannya dan tujuannya," komentar Syamsir Anchi. ( rm)
Posting Komentar untuk "Ketua Dana Pensiun Semen Tonasa, Alergi Dengan Wartawan"