Saa itu, MA dalam perjalanan dari kampungnya menuju rumah sakit di Kota Makale, ibu kota Tana Toraja.
Namun, kondisi jalan yang sulit membuat perjalanan MA sangat lama sehingga harus melahirkan di pinggir jalan di wilayah Lembang Makkodo, Kecamatan Simbuang.
Awalnya MA ke Puskesmas Lekke', Kecamatan Simbuang, karena sudah dekat waktu melahirkan.
Karena fasilitas dan kondisi Puskesmas Lekke tidak memadai, sehingga petugas puskesmas merujuknya ke salah satu rumah sakit di Makale.
Dalam perjalanan, mobil yang ditumpangi MA bersama salah satu bidan puskesmas yang mendampingi terhenti di Lembang Makkodo karena material longsor yang menutupi jalan belum dibersihkan.
Keluarga MA kemudian mencari kendaraan roda dua untuk digunakan melanjutkan perjalanan menuju Makale.Tak lama kemudian, MA mengalami pendarahan.
Tak ada jalan lain, dibantu bidan yang mendampinginya, MA melahirkan di tepi jalan di bawah terik matahari beralaskan sarung. Sayangnya, bayi yang dilahirkan MA meninggal
Atas kejadian itu, Ayub Manuel Pongrekun, Ketua Umum Pemuda Toraja Indonesia (PTI) menaruh rasa prihatin dan duka cita mendalam atas peristiwa menyedihkan yang dialami oleh Maru’.
“Kami, atas nama Pengurus Pusat Pemuda Toraja Indonesia menyampaikan bela sungkawa yang mendalam kepada MA yang harus kehilangan anaknya karena lambat mendapatkan penangan medis akibat akses jalan menuju Ibu kota kabupaten sangat buruk,” ungkap Ayub, Kamis (16/5/2024).
Menyikapi kejadian yang dialami oleh MA, Ayub selaku Ketua Umum Pemuda Toraja Indonesia mendesak pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan soal kejelasan kelanjutan pembangunan ruas jalan poros menuju Simbuang - Mappak.
Ayub mengingatkan, Pemeritah Provinsi Sulawesi Selatan telah mengganggarkan 17 miliar rupiah untuk pembangun jalan poros akses ruas jalan Masuppu-Pasobbo-Matangli di wilayah Simbuang-Mappak, Tana Toraja pada 2023 lalu. Bahkan, lanjut Ayub, proyek jalan ini sudah mulai dikerjakan.
"Namun saat Bahtiar Baharuddin dimandatkan sebagai Pj Gubernur Sulawesi Selatan, ia menarik anggaran itu secara tiba-tiba sehingga proyek pengerjaan jalan ruas Simbuang-Mappak terhenti," lanjut Ayub.
"Untuk itu Pemuda Toraja Indonesia mendesak PJ Gubernur Sulawesi Selatan untuk melanjutkan proyek pembangunan ruas jalan Simbuang-Mappak karena akses jalan penghubung dua kecematan di kabupaten Tana Toraja selama ini tidak pernah tersentuh pembangunan sama sekali sehingga membuat masyarakat di dua kecematan ini terisolir," tegas Ayub.
"Haruskah ada seorang ibu yang harus kehilangan calon anaknya lagi baru pemerintah provinsi Sulawesi Selatan memperhatikan ruas jalan ini," pungkasnya.(adv/dy)
Posting Komentar untuk "Ibu Bersalin di Pinggir Jalan Simbuang Tana Toraja"