Madinah Media Duta,- Fenomena jemaah koboi tanpa visa sudah lama terjadi, bahkan informasi yang diterima dari Kementerian Luar Negeri Arab Saudi ada 100 ribuan orang Indonesia yang umrah, namun tidak kembali ke Tanah Air.
Kementerian Dalam Negeri Kerajaan Arab Saudi (KSA) telah mengingatkan bahwa jamaah haji yang tidak memiliki visa akan dikenakan sanksi berat, salah satunya deportasi ke negara asal.
Sementara itu, menurut Menteri Haji Saudi Tawfiq F Al-Rabiah otoritas Arab Saudi telah melarang keras praktik haji tanpa prosedur legal.
Pada tahun ini, otoritas KSA memperketat soal aturan serta sanksi soal izin haji, maka dari itu semua jamaah harus mengikuti prosedur formal yang sudah ditentukan.
Seperti halnya pada cerita Nenek Jami, salah satu calon jamaah Haji Indonesia asal Tuban yang ternyata tidak memiliki visa resmi Haji.
Menurut Kasi Perlindungan Jemaah (Linjam) PPIH Daerah Kerja Madinah Ahmad Hanafi, nenek Jamik diduga rombongan Haji 'koboi'.
Atau bisa dibilang Nenek Jamik tertinggal oleh rombongan Haji ilegal yang datang tanpa visa Haji.
Hanafi memasikan bahwa Nenek Jamik bukan rombongan kloter Haji Reguler Indonesia.
Hingga kini, Nenek Jamik sudah kembali dengan pihak keluarganya.
Lantas, apa yang dimaksud dengan haji koboi atau kerap dikenal dengan haji backpacker? Untuk selengkapnya simak ulasan di bawah ini.Istilah haji backpacker cukup populer di kalangan umat muslim seluruh dunia.
Dalam bahasa Indonesia, haji backpacker sama halnya dengan haji koboi yang merupakan ibadah haji, namun dilakukan dengan modal sendiri.
Haji backpacker sendiri bermodalkan visa, paspor dan sejumlah uang pribadi serta barang-barang bawaan yang disimpan di dalam tas ransel (backpack) atau koper.
Karena tidak terdaftar sebagai jamaah haji reguler, maka setiap haji backpacker ini harus menggunakan visa yang lain, misal visa turis, visa untuk umroh dan sejenisnya.
Tidak hanya itu, mereka yang ikut haji backpacker ini tidak mendapatkan fasilitas hotel ataupun makanan selayaknya jamaah haji reguler.
Sebab, semua biaya yang digunakan selama menjalani ibadah di Mekkah ini ditanggung dengan uang pribadi.
Biaya akomodasi tersebut seperti tiket pesawat, uang makan serta keperluan lainnya, semua itu ditanggung sendiri.
Meski sering ditemukan tantangan dan kendala, namun tren haji backpacker ini masih banyak diminati oleh jamaah setiap tahunnya.(*)
Posting Komentar untuk "Fenomena Jemaah Koboi Tanpa Visa Dirazia"