Wajo Media Duta,- Banjir yang melanda 14 kecamatan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan, menggenani puluhan ribu hektare yang terdampak bencana banjir. Selain komoditas padi, juga terdapat lahan komoditas lainnya seperti jagung dan cabai tak luput dari musibah banjir. Upaya penanganan kini tengah dilakukan.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten (DKPP)Wajo, Muhammad Ashar, pihaknya terus berupaya mencarikan solusi petani yang merugi akibat banjir yang menggenangi lahan pertanian dengan melakukan koordinasi kepada pihak-pihak terkait.
Kata Ashar, kendala terbesar yang dihadapi oleh petani yakni masalah benih, tentu saja, sebutnya, petani kesulitan untuk mendapatkan benih pertanian karena lahan-lahan petani terdampak banjir.
“Kami sudah mengusulkan ke Kementerian Pertanian RI untuk bantuan benih pertanian ini. Setidaknya petani kita membutuhkan benih padi dan jagung sebanyak 116 ton.
Dan untuk itu kami sudah melaporkan jumlah lahan pertanian yang terdampak bencana banjir di sejumlah kecamatan di Kabupaten Wajo, kendati itu masih data sementara,” ungkap Muhammad Ashar, Kepada HeraldSulsel, Senin, (20/5/ 2024).
Paling tidak, data tersebut menggambarkan dampak bencana banjir di Kabupaten Wajo di sektor pertanian. Berikut rekapitulasi sementara jumlah lahan pertanian yang terdampak bencana alam banjir di Kabupaten Wajo yang dikumpulkan per bulan Mei 2024 ;
Untuk komiditas padi di Kecamatan Tempe sebanyak 131.00 Ha, Tanasitolo 520.00 Ha, Maniangpajo 438.00 Ha, Belawa 914.60 Ha, Sabbangparu 1.031.24 Ha,Pammana 467.00 Ha, Pitumpanua 815.00 Ha, Bola 160.00 Ha, Keera 179.00 Ha, total 4.655.84 Ha.
Sementara untuk Komiditas Jagung 135.00 Ha, Belawa 1.463.00, Sabbangparu 722.00 Ha, Pammana 722 Ha, Pitumpanua, 50.00 Ha, Bola 5.00 Ha, Keera 42.00 Ha, total sebanyak 3.139.00 Ha, sementara untuk komoditas cabai Tanasitolo 128.00 Ha, Belawa 711.00 Ha, Sabbangparu 722.00, Keera 3.00 total 842.00 Ha.
“Karena iklim dan cuaca sehingga produksi pertanian di Wajo mengalami penurunan. Tahun 2022 ke 2023 lalu, kita mengalami penurunan produksi padi hampir 200 ton akibat dampak elnino yang sebelumnya 954.000 ton dalam waktu 2022 ke 2023 produksi padi hanya 800.000 ton sehingga mengalami penurunan, demikian halnya dengan tahun 2024 lahan pertanian kita terdampak banjir.
Mudah-mudahan dengan adanya bantuan bibit dari Kementerian Pertanian RI, permasalahan krisis bibit pertanian karena bencana alam dapat segera teratasi,” pungkas Ashar. (ars/han)
Posting Komentar untuk "DPKP Wajo Upayakan Bantuan Kementan Terkait Ribuan Hektare Sawah Terendam Banjir"