KELONG PENDIDIKAN RELIGIUS (24)
Oleh: Bahaking RamaTujuan RAIH KESELAMATAN HIDUP DUNIA-AKHIRAT diciptakan adalah beribadah kepada Allah (QS. Adh-Dhariyat, 51: 56). Beribadah (mengabdi) hendaklah dalam keadaan suci (fitrah).
Selain manusia lahir dalam kesadaan suci, ia juga membawa potensi kebenaran (tidak kosong bagai kertas putih, sebagai teori empirisme John Locke) Potensi kesucian dan kebenaran inilah yang perlu dipelihara supaya tidak kotor (tidak dosa) Pemeliharaannya, dengan jalan ibadah (mahdhah dan ghairu mahdhah) “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Ruum, 30:30) Manusia (kita semua) dituntut memelihara diri dengan tidak melalaikan ibadah.
Pasti diyakini, bahwa menegakkan ibadah berarti dapat pahala, meninggalkannya dapat dosa. Memelihara diri dengan ibadah, kapan dan di mana saja, itulah jalan keselamatan dunia-akhirat.
KATUTUI’I KALENNU,
RILINO MANGE RIANJA,
NANU SALAMA’,
TALLASA’ ALLO RIBOKO.
Arti Bebasnya:
Perhatikanlah dirimu, di dunia hingga wafatmu, semoga engkau bisa selamat, hidup di hari kemudian.
Manusia perlu memperhatikan dan memelihara potensi kesuciannya, supaya ia tetap suci tanpa dosa.Jiwa yang suci dipanggil Allah masuk golongan hamba-Nya yang taat.
“Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya, masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku”(QS. Al-Fajr, 89:27-30) Suci tanpa dosa saat dilahirkan dan suci kembali menghadap Allah, selamatlah akhitarnya (Salama’ tallasa’ allo riboko) Semoga, Aamiin yra.
Pao-pao Gowa, Rabu, 24 Ramadan 1445 H / 3 April 2024 M.
Posting Komentar untuk " RAIH KESELAMATAN HIDUP DUNIA-AKHIRAT"