Poto: Truk mengangkut material proyek Jalan Anabanua-Turumpakkae, Kabupaten Wajo. Dokumen Sopir Proyek
Wajo Media Duta, - PT Rahim selaku kontraktor proyek Jalan Anabanua-Turumpakkae, Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel) dituding belum membayar gaji sopir pengangkut material. Total tunggakan gaji sopir disebut-sebut mencapai Rp 80 juta.
"Saya mulai kerja dari bulan Agustus 2023 di PT Rahim, saat itu lancar pembayaran sampai bulan Oktober. Pada bulan November, Desember, Januari, dan Oktober tidak dibayar. Sudah 4 bulan tidak dibayar dengan total lebih Rp 60 juta," ujar sopir truk asal Soppeng Agus kepada detikSulsel, Sabtu (9/3/2024).
"Di bulan November itu ada 3 mobilku yang turun, bulan Desember hingga Februari sisa 2 mobil. Sekarang saya sudah berhenti karena sudah tidak dibayar," bebernya.
"Saya datang di kantornya ini sekarang untuk menagih. Tapi belum ada tanda-tanda," sambung Agus.
Sopir asal Soppeng lainnya, Aldi juga mengaku belum dibayar selama 2 bulan. Dia menyebut jumlah tunggakan PT Rahim sebanyak Rp 19,3 juta.
"Saya dipanggil turun pada bulan Oktober 2023 dan saya belum dibayar untuk bulan November dan Desember dengan total Rp 19,3 juta," ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Manager CV. Rahasina bernama Cakra. Dia mengatakan perusahaannya menerima pekerjaan Jalan Anabanua-Turumpakkae di Kabupaten Wajo setelah bekerja sama dengan PT. Rahim.
"Saya kerja sama dengan Suryanto. Saya punya mobil 3, tetapi ada juga mobil teman yang punya merek CV. Rahasina ikut menempel seperti Agus 3 mobil, dan Aldi 1 mobil," ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya terpaksa membayar sendiri gaji karyawan sebab PT Rahim tak kunjung melakukan pembayaran. Padahal, kata dia, pihaknya sudah berulang kali melakukan penagihan.
"Kalau saya kemarin turun menagih di sana dibilangnya tidak ada uang. Intinya sekarang saya bayar sopirku untuk gajinya, kalau uangku dari PT Rahim belum ada," jelasnya.
"Kalau total keseluruhan saya belum dibayar banyak-banyak karena beberapa bulan belum dibayar. Tetapi belum saya total karena belum saya kumpul notanya," sambung Cakra.
Sementara Perwakilan PT Rahim, Wardi mengaku, semua mobil dilabeli CV. Rahasina. Apalagi kata dia, pengelola pekerjaan ada juga yang berasal dari CV Rahasina.
"Ada orangnya CV. Rahasina juga. Kalau terkait tagihan kami secara keseluruhan, proyek kami sedang proses perpindahan manajemen baru," kata Wardi dalam wawancara terpisah.
"Jadi sementara diaturkan segala sesuatunya untuk pembayaran tagihan-tagihan,"ucapnya. (hmw/asm)
"Saya mulai kerja dari bulan Agustus 2023 di PT Rahim, saat itu lancar pembayaran sampai bulan Oktober. Pada bulan November, Desember, Januari, dan Oktober tidak dibayar. Sudah 4 bulan tidak dibayar dengan total lebih Rp 60 juta," ujar sopir truk asal Soppeng Agus kepada detikSulsel, Sabtu (9/3/2024).
Agus mengatakan dia awalnya membawa 3 mobilnya ke Wajo untuk mengangkut material. Namun dia kini menyetopnya karena belum dibayar.
"Di bulan November itu ada 3 mobilku yang turun, bulan Desember hingga Februari sisa 2 mobil. Sekarang saya sudah berhenti karena sudah tidak dibayar," bebernya.
"Saya datang di kantornya ini sekarang untuk menagih. Tapi belum ada tanda-tanda," sambung Agus.
Sopir asal Soppeng lainnya, Aldi juga mengaku belum dibayar selama 2 bulan. Dia menyebut jumlah tunggakan PT Rahim sebanyak Rp 19,3 juta.
"Saya dipanggil turun pada bulan Oktober 2023 dan saya belum dibayar untuk bulan November dan Desember dengan total Rp 19,3 juta," ucapnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Manager CV. Rahasina bernama Cakra. Dia mengatakan perusahaannya menerima pekerjaan Jalan Anabanua-Turumpakkae di Kabupaten Wajo setelah bekerja sama dengan PT. Rahim.
"Saya kerja sama dengan Suryanto. Saya punya mobil 3, tetapi ada juga mobil teman yang punya merek CV. Rahasina ikut menempel seperti Agus 3 mobil, dan Aldi 1 mobil," ungkapnya.
Menurutnya, pihaknya terpaksa membayar sendiri gaji karyawan sebab PT Rahim tak kunjung melakukan pembayaran. Padahal, kata dia, pihaknya sudah berulang kali melakukan penagihan.
"Kalau saya kemarin turun menagih di sana dibilangnya tidak ada uang. Intinya sekarang saya bayar sopirku untuk gajinya, kalau uangku dari PT Rahim belum ada," jelasnya.
"Kalau total keseluruhan saya belum dibayar banyak-banyak karena beberapa bulan belum dibayar. Tetapi belum saya total karena belum saya kumpul notanya," sambung Cakra.
Sementara Perwakilan PT Rahim, Wardi mengaku, semua mobil dilabeli CV. Rahasina. Apalagi kata dia, pengelola pekerjaan ada juga yang berasal dari CV Rahasina.
"Ada orangnya CV. Rahasina juga. Kalau terkait tagihan kami secara keseluruhan, proyek kami sedang proses perpindahan manajemen baru," kata Wardi dalam wawancara terpisah.
"Jadi sementara diaturkan segala sesuatunya untuk pembayaran tagihan-tagihan,"ucapnya. (hmw/asm)
Posting Komentar untuk "Kontraktor Jalan Proyek Wajo Belum Bayar Gaji Sopir Nunggak Rp 80 Juta"