Budidaya 1 Miliar Pohon Pisang Membutuhkan Anggaran Rp 57 Trilyun


Makassar Media Duta Online,- Lain lubuk lain ladangnya, lain pimpinan lain pula programnya, begitulah ibarat pepatah menggambarkan Pj.Gubernur Sulsel Dr. Bahtiar Baharuddin yang mencanangkan gerakan tanam 1 miliar pisang jenis capendis peruntukan 5000 hektar lahan di Sulsel. 

Tak tanggung - tanggung, dana yang digelontorkan dari APBD Sulsel tahun 2024 itu, sebesar Rp 30 Miliar guna menyukseskan ide sang Pj gubernur Sulsel.

Ditambah lagi, dana APBDes di seluruh wilayah Sulsel lebih dari 3.051 desa/kelurahan berdasarkan data BPS Sulsel tahun 2022, dimana tiap desa dihimbau menggunakan APBDes 40 persen dana desa dari total anggaran 1 miliar APBDes. Anggaran Rp 30 Miliar bisa membengkak. 

Bisa dibayangkan, begitu pantastisnya anggaran budidaya pisang ini. Bahkan, dalam rapat nota kesepahaman dan Ranperda di kantor DPRD Sulsel, 11/10/23 lalu, Bahtiar menyampaikan butuh dana sekitar 57 Triliun untuk penanaman 1 miliar pohon pisang. 

Tak pelak, keputusan ini mengundang pro kontra, dan yang tidak setuju, Mereka telah menggeruduk kantor DPRD Sulsel Oktober lalu. Mereka menolak penggunaan 40 persen dana APBDes dari 1 miliar. Bahkan, massa dari berbagai penjuru di Sulsel yang tergabung dalam APDESI itu menuntut mundur Pj gubernur Sulsel Dr. Bahtiar Baharuddin.

 Pasalnya, di tengah krisis pangan beras, Pj gubernur yang seharusnya membatasi peredaran beras ke luar, malah membuat kebijakan lain yang tidak substantif.

Sebulan berlalu, tampaknya, keputusan Pj. Gubernur Sulsel, tak berubah, hanya melunak dari rencana penggunaan dana APBDes 40 persen, bisa turun jadi 20 persen, bahkan dalam berbagai kesempatan Pj gubernur Sulsel seolah ingin meluruskan pemberitaan.

Bahwa pihaknya tidak menghalangi pertumbuhan dan pengembangan padi, dan jagung dengan hadirnya budidaya pisang. Benarkah ? Kini, warga Sulsel, tidak hanya bersiap menghadapi banjir air memasuki musim penghujan, namun juga siap-siaga 'kebanjiran' buah pisang.

 Setidaknya 7 (tujuh) bulan ke depan, bisa makan buah pisang sepuasnya, jika bosan, bisa diolah jadi penganan atau cake aneka model dan rasa, dari olahan tradisional sampai modern. 

Itu jika sukses, bagaimana jika gagal ? Mengapa pisang, bukan padi ? Apa dampaknya terhadap swasembada pangan di Sulsel ? Mampukah meningkatkan hidup layak para petani ?

'Hal ini ditanggapi oleh Direktur Eksekutif LSM PILHI, Syamsir Anchi"Gagasan sang Pj gubernur Sulsel itu, tentu bertujuan baik, hanya tidak tepat, ia menilai, swasembada pangan tidak akan tercapai dengan  memutuskan budidaya tanam 1 miliar pisang.

 "Pisang bukanlah makanan pokok, jelas ini langkah yang keliru," tandas Syamsir Anchi ketika dikonfirmasi, Kamis, 30 Nopember 2023 di Warkop Ardan Masogi, jalan Perintis Kemerdekaan KM 10 Tamalanrea, Makassar.

Alumni sejarah Unhas ini mengatakan, tanam 1 miliar tunas pisang serasa 'tanam paksa' dimana pelaksanaannya disebar ke desa-desa.  

Padahal para petani di desa sudah memiliki komoditas andalan, termasuk padi di kawasan Sidrap, jagung di kabupaten Jeneponto, kentang dan bawang di kabupaten Enrekang dan Toraja, cengkeh dan merica di Bulukumba dan Sinjai, dan lainnya.(*)

Posting Komentar untuk " Budidaya 1 Miliar Pohon Pisang Membutuhkan Anggaran Rp 57 Trilyun "