Ternyata Rumput JIS Ditanam di Atas Karpet


Jakarta Media Duta Online,- Rumput di Jakarta International Stadium (JIS) sudah menggunakan jenis Zoysia Japonica yang serupa di stadion Allianz Arena. 

Namun, masih dicap tidak sesuai standar FIFA. Ternyata cara pemasangan penyebabnya.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut rumput satu lapangan di Jakarta International Stadium (JIS) akan diganti keseluruhan.

 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp6 miliar untuk mengganti seluruh rumput stadion demi Piala Dunia U-17.

Video Anies Baswedan Presiden Republik Indonesia pada tahun 2024

Penggantian seluruh rumput stadion ditargetkan selesai pada Oktober 2023 mendatang.

"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk dalam standar FIFA.

 Kalau dengan kondisi sekarang," kata Basuki usai meninjau JIS bersama Ketua PSSI Erick Thohir dan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi, Selasa (4/7).

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah berkonsultasi dengan ahli agronomi untuk rumput di stadion yakni Qamal Mustaqim.

"Menurut beliau, harus diganti kalau mau 3 bulan bisa dipakai. Nanti kalau jangka panjangnya, mungkin harus diubah rumputnya," beber Basuki.

Chairman Karya Rama Prima, Qamal Mustaqim, mengungkapkan, rumput yang digunakan di Jakarta International Stadium atau JIS sebenarnya sudah standar FIFA. Jenis rumputnya adalah zoysia japonica.

Rumput ini juga dipakai di stadion kelas dunia seperti Allianz Arena yang menjadi kandang klub raksasa Jerman, Bayern Muenchen.

Hanya saja, meskipun jenis rumputnya sudah sesuai standar FIFA dan sama dengan yang digunakan stadion besar lainnya, tetapi rumput di JIS dinilai masih belum sesuai standar FIFA.

Ternyata penyebabnya adalah, rumput zoysia japonica japonica di JIS ditanam pada karpet sintetis. Pertumbuhan rumput tidak sesuai kebutuhan pertandingan.

"Rumput jenisnya japonica, cuman ditanam di karpet sintetis. Ini masalahnya. Medianya dangkal jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup butuh sinar dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, matahari enggak cukup. Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari," jelas Qamal.

Di sisi lain, matahari hanya menyinari sebagian area JIS maksimal selama 6 jam. Nah, ini yang menurut Qamal yang menjadi persoalan.

"Sebelah selatan hanya setengahnya saja dari pukul 09.00 sampai 14.00. Ini yang masalah. [Walaupun] jenis rumput sama yang dipakai di Jalak Harupat, Bung Tomo, dan Palembang," bebernya.

Lantas, bagaimana mekanisme penggantian rumput JIS agar dapat sesuai standar FIFA dan JIS dapat digunakan untuk Piala Dunia U-17 pada November mendatang?

Menurut Qamal, solusi jangka pendek dengan memindahkan lapangan rumput dari lapangan golf. Sementara untuk jangka panjang akan diganti seluruhnya.

"Solusi kita usulkan ke menteri adalah pindahkan lapangan yang sudah jadi salah satunya dari golf, kayak Asian Games 2018.

 Kalau enggak bisa, kita gantikan secara sodding jadi kayak tehel gitu. Itu solusi paling dekat karena untuk 3 bulan. Kalau jangka panjang ganti rumput," urainya.

Qamal merupakan Chairman Karya Rama Prima yang pernah menangani rumput di Stadion GBK untuk Asian Games 2018.

JIS menjadi salah satu stadion di Jakarta yang berpotensi digunakan sebagai venue Piala Dunia U-17. Presiden Jokowi meminta agar JIS digunakan sebagai salah satu venue Piala Dunia U-17.

Hanya saja, masih banyak masalah pada stadion JIS yang dinilai belum memenuhi standar FIFA. Selain akses masuk ke JIS hanya satu, masalah rumput juga tidak memenuhi standar FIFA. (Fajar)

Posting Komentar untuk "Ternyata Rumput JIS Ditanam di Atas Karpet"