Makassar Media Duta Online, - Wali Kota Makassar Danny Pomanto menghindari hal-hal yang bisa memicu kriminalisasi oleh oknum jelang tahun politik.
Proyek Pengelolaan Sampah Energi Listrik (PSEL) enggan ditandatangani oleh Danny jika tidak ada kepastian atau jaminan hukum yang melindunginya.
Danny menilai, proyek ini besar potensinya untuk dipolitisasi, sama dengan kasus PDAM yang sedang bergulir sekarang ini.
"Saya tidak mau tandatangan, karena nanti lagi di SK PDAM-kan lagi. Kalau mau sesuai jalur kita bisa dikriminalisasi lagi, saya nda mau. Selama tidak ada jaminan saya (tidak mau) tandatangan itu," tegasnya saat ditemui di kediamannya Jl Amirullah, Senin (17/7/2023).
Untuk keberlanjutan proyek tersebut, Danny menegaskan menunggu perintah resmi secara tertulis dari Aparat Penegak Hukum (APH) sebelum memberikan tanda tangan.
Danny trauma dengan kejadian PDAM yang menyeret namanya, ia sudah berkali-kali dimintai keterangan menyangkut dugaan korupsi Rp20 miliar tersebut.
"Saya sudah rasakan juga (dikriminalisasi). Biarmi (PSEL) demi keselamatan, siapa yang mau lindungi kita. Jadi bulan-bulanan politik. Kita mau buat baik," ujarnya.
Beberapa lokasi yang sempat dibeberkan di antarnya di Jl Kapasa Raya, Kelurahan Kapasa, Kecamatan Tamalanrea, kemudian titik kedua yaitu di Jl Insinyur Sutami, Kelurahan Parang Loe, Kecamatan Tamalanrea.
Dan titik terakhir di samping kawasan TPA Tamangapa Antang saat ini yang terletak di Kelurahan Tamangapa, Kecamatan Manggala.
"Itu main-main politik lagi, nah Hasrullah (pakar) bilang itu cocok di TPA. Itu keliru karena itu Industri. Ini bukan tempat pembuangan sampah yang mau dibikin, tapi industri. Ini industri, adalah kawasan sekitar KIMA. Itu kan ada tata ruangnya," tegasnya.
"Itu politik itu, mereka bersaing. Tegak lurus sama hukum saja, tata ruang industri dan pergudangan di situ. Ini kita bikin industri bukan tempat sampah. Tidak pernah ada land use industri itu di Manggala," sambungnya.
Diketahui, ada tiga investor asing bersaing untuk memenangkan proyek PSEL tersebut.
Pengumuman seharusnya disampaikan pada 14 Juli lalu, hanya saja ada perubahan jadwal lantaran belum adanya persetujuan atau SK dari Danny Pomanto.
Menanggapi itu, Danny mengatakan sudah menyampaikan agar pemenangnya tetap diumumkan sesuai dengan evaluasi.
"Umumkan saja pemenangnya, saya bilang sesuai dengan evaluasi. Tetapi kan persoalannya tidak ada SK. Jangan sampai orang pelesetkan lagi saya tidak mau (beri) SK karena jagoanku tidak menang.
Kan begitu putar-putar, saya bilang umumkan saja penilaian, saya tidak mau lihat, angkanya saya tidak mau lihat, umumkan supaya transparan," pungkasnya. (*)
Posting Komentar untuk "Danny Pomanto Sudah Trauma Enggan Asal Tandatangan di Proyek PSEL"