Bone Media Duta Online, - Oknum Sekretaris Desa (Sekdes) di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), Andi Tenri Rawe menutup kantor Desa Corawali usai dicopot dari jabatannya. Aksi Tenri itu membuat pelayanan kantor desa dipindahkan di sebuah gudang.
"Pemindaan pelayanan masyarakat ini di gudang saya hanya sementara," kata Kepala Desa Corawali Muksin kepada detikSulsel, Jumat (26/5/2023).
Kantor Desa Corawali yang berada Kecamatan Barebbo ditutup sejak Selasa (23/5). Sementara gudang dijadikan tempat pelayanan sementara berada tidak jauh dari lokasi kantor desa.Muksin menyampaikan pengalihan pelayanan masyarakat ke gudang pribadi miliknya guna menghindari konflik. Dia tak ingin masyarakat ribut dengan kondisi ini.
"Ini juga dilakukan untuk menghindari riak-riak di masyarakat terkait konflik yang ada," ucapnya.
Muksin mengaku tidak mengetahui pasti maksud dari penutupan tersebut. Dia juga mengaku memilih mengalah dan menunggu legalitas terkait kepemilikan tanah tersebut.
"Kita mengalah saja hingga ada legalitas yang jelas, yang pasti pelayanan masyarakat tetap berjalan," paparnya.
Sementara itu, salah satu warga desa Corawali bernama Sultan membenarkan penutupan kantor desa dilakukan oleh sekretaris desa sendiri. Ia mendengar Sekdes mengakui bahwa lokasi pembangunan desa tersebut merupakan miliknya.
"Betul (kantor desa ditutup) oleh pihak Sekdes. Dia mengklaim bahwa itu miliknya," kata warga Desa Corawali yakni Sultan, kepada detikSulsel, Jumat (26/5).
Sultan menjelaskan sepengetahuannya tanah tersebut milik warga bernama Baco Tang yang sebelumnya dihibahkan untuk pembangunan masjid. Belakangan tanah hibah itu dibangun kantor desa karena tanah sebelahnya terdapat masjid.
"Tanah hibah itu awalnya mau dibangun masjid. Lalu dialihkan pembangunan kantor desa, karena manfaatnya juga sama untuk kemaslahatan masyarakat," katanya.
Sekdes Akui Tutup Kantor Desa gegara Dicopot
Sementara itu, Sekdes Corawali Andi Tenri Rawe membenarkan penutupan sebagian kantor desa yang diklaim sebagai miliknya tersebut dilakukan olehnya. Hal itu dilakukan buntut dari pemberhentiannya sebagai Sekdes.
"Iya betul, ini ada kaitannya dari pemberhentian saya sebagai Sekdes. Pesan ibu saya, kalau saya tidak aktif lagi dalam perangkat desa maka tutup saja ruangan tersebut," tegasnya.
Tenri mengaku ruangan yang berada di bagian belakang kantor desa merupakan tanah warisan dari orang tuanya. Dia juga menyinggung ruangan di kantor desa itu dibangun memakai uang pribadi.
"Ruangan tersebut dibangun sebelum ada dana desa dan dibangun memakai uang pribadi waktu orang tua saya saat menjabat sebagai kepala desa," pungkasnya.(*)
Kantor Desa Corawali yang berada Kecamatan Barebbo ditutup sejak Selasa (23/5). Sementara gudang dijadikan tempat pelayanan sementara berada tidak jauh dari lokasi kantor desa.Muksin menyampaikan pengalihan pelayanan masyarakat ke gudang pribadi miliknya guna menghindari konflik. Dia tak ingin masyarakat ribut dengan kondisi ini.
"Ini juga dilakukan untuk menghindari riak-riak di masyarakat terkait konflik yang ada," ucapnya.
Muksin mengaku tidak mengetahui pasti maksud dari penutupan tersebut. Dia juga mengaku memilih mengalah dan menunggu legalitas terkait kepemilikan tanah tersebut.
"Kita mengalah saja hingga ada legalitas yang jelas, yang pasti pelayanan masyarakat tetap berjalan," paparnya.
Sementara itu, salah satu warga desa Corawali bernama Sultan membenarkan penutupan kantor desa dilakukan oleh sekretaris desa sendiri. Ia mendengar Sekdes mengakui bahwa lokasi pembangunan desa tersebut merupakan miliknya.
"Betul (kantor desa ditutup) oleh pihak Sekdes. Dia mengklaim bahwa itu miliknya," kata warga Desa Corawali yakni Sultan, kepada detikSulsel, Jumat (26/5).
Sultan menjelaskan sepengetahuannya tanah tersebut milik warga bernama Baco Tang yang sebelumnya dihibahkan untuk pembangunan masjid. Belakangan tanah hibah itu dibangun kantor desa karena tanah sebelahnya terdapat masjid.
"Tanah hibah itu awalnya mau dibangun masjid. Lalu dialihkan pembangunan kantor desa, karena manfaatnya juga sama untuk kemaslahatan masyarakat," katanya.
Sekdes Akui Tutup Kantor Desa gegara Dicopot
Sementara itu, Sekdes Corawali Andi Tenri Rawe membenarkan penutupan sebagian kantor desa yang diklaim sebagai miliknya tersebut dilakukan olehnya. Hal itu dilakukan buntut dari pemberhentiannya sebagai Sekdes.
"Iya betul, ini ada kaitannya dari pemberhentian saya sebagai Sekdes. Pesan ibu saya, kalau saya tidak aktif lagi dalam perangkat desa maka tutup saja ruangan tersebut," tegasnya.
Tenri mengaku ruangan yang berada di bagian belakang kantor desa merupakan tanah warisan dari orang tuanya. Dia juga menyinggung ruangan di kantor desa itu dibangun memakai uang pribadi.
"Ruangan tersebut dibangun sebelum ada dana desa dan dibangun memakai uang pribadi waktu orang tua saya saat menjabat sebagai kepala desa," pungkasnya.(*)
Posting Komentar untuk "Kantor Desa Ditutup Pelayanan Dialihkan ke Gudang"