Antara tahun 1978 - 1979 saya bekerja sebagai kuli bangunan ketika kantor pusat PT Semen Tonasa, yang terletak di Desa Tonasa Kecamatan Balocci, Kabupaten Pangkep, mulai dibangun.
Walaupu saat itu saya sudah tinggalkan kampung halaman di Balocci setelah tamat dari Sekolah Rakyat ( SR ), kemudian melanjutkan pendidikan di Sekolah Tehnik Negeri di kota Makassar dan selanjutnya ke STM di Gunungsari Makassar.
Tetapi disaat tiba masa liburan semester saya balik ke kampung di Balocci, yang selalu membuat saya kangen karena suhu udaranya sangat nyaman yang kebetulan dikelilingi pegunungan.
Padan suatu waktu ketika saya liburan semester selama dua minggu lamanya teman - teman yang ada di kampung datang menemui saya dan mengajak saya untuk bekerja menjadi buruh bangunan yang digaji setiap pekannya.
Sebelumnya sudah ada beberapa orang teman menjadi buruh dalam pembangunan kantor pusat PT. Semen Tonasa. Dengan itu saya pun tertarik. Ada pun gaji setiap buruh bangunan pada waktu itu berkisar 25 ribu rupiah perminggu.
Sayapun mengiyakan kepada teman untuk berkerja sebagai buruh karena saya punya waktu selama liburan sekolah. Saya ingat persis pada hari saya menjadi buruh bangunan, yaitu hari senin.
Dan tampa sepengetahuan ayah saya, langsung saya berangkat bersama teman - teman ke Tonasa pada subuh hari, dengan berjalan kaki yang berjarak kurang kebih 7 kilometer dari kampung saya Balocci. Begitu tiba, langsung menyapaikan ke mandor, yang bernama Tiala.
Kami diterima dengan bersama beberapa orang teman dan hari itu juga saya resmi menjadi buruh bangunan yang ditempatkan pada bagian pengecoran yang saya kerjakan adalah menyuapi moleng untuk mengaduk bahan baku semen pasir dan kerikil.
Beberpa hari kemudian selah - selah jari kaki saya terasa perih karena termakan cairan semen cor. Tetapi betapa nikmatnya ketika tiba hari Sabtu untuk gajian, semua rasa letih hilang setelah menerima gaji mandor.
Terkadang juga lembur hingga sampai jam 10 malam. Soal makan tidak ada masalah karena sehari harinya ditanggung. Sehabis lembur langsung balik lagi ke kampung bersama teman - teman ditengah kegelapan malam menyusuri jalan bebatuan yang tidak beraspal membuat kaki terasa tersiksa sepanjan jalan.
Jam 5 subuh balik lagi ke Tonasa karena jam 8 harus kerja lagi. Sejarah pembangunan kantor pusat Semen Tonasa yang berlokasi di Desa Tonasa, yang berdiri kokoh di poros jalan ke Balocci, menjadi kenangan pribadi saya. Karena saya termasuk salah satu menjadi buruh saat itu dalam pembangunan kantor Semen Tonasa tersebut.
Setiap saya pulang kekampun di Balocci, saya dapat menyaksikan sisah - sisah dari kantor pusat Semen Tonasa yang saat ini tinggal bangunan yang rapuh dan tak berpenghuni.
Padahal disitulah awal dari sebuah sejarah Semen Tonasa yang kini sudah memiliki kantor pusat yang megah di Desa Biringere, Kecamatan Bungoro dengan berlantai 6, yang dikeliling pemandangan yang indah dengan pegunungan kars. Apalah artinya sebuah sejarah kalau hanya untuk terlupakan dan terabaikan. ( ramli )
Posting Komentar untuk " Menjadi Kuli Bangunan di Semen Tonasa"