Bone Media Duta Online,- Zaman dahulu kala, Taweoe, merupakan salah satu jalan yang dikenal angker.
Taweoe hanyalah simbol jalanan kosong yang tidak berpenghuni, yang jauh dari rumah atau kampung, hanya ada hamparan rumput liar , dan Timburung yang jadi simbol bahwa itu Taweoe.
Taweoe sebuah gelar Kampung /Lompo yang beralamat di Desa Binuang (dahulu) kini telah dimekarkan menjadi Desa Mattirodeceng Kecamatan Libureng Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan.
Pada Agustus tahun 2020 lalu, Taju yang baru kembali dari rantauan Kalimantan Timur, memberanikan diri untuk merubah suasana yang sunyi menjadi ramai dikunjungi warga sekitar.
Bahkan bukan hanya diramaikan oleh warga sekitar, tetapi dari tetangga desa dan kecamatan tak mau ketinggalan.
Mereka datang dengan maksud ingin menyaksikan bagaimana nikmatnya makan, Mie Ayam Taweoe" di Rumah Makan Pojok Taweoe.
Sejak berdirinya Toko Kelontong " Nizam Mart" dan Warung Makan Pojok Taweoe dan penjual pulsa dan brilink ( Nizar Cell ) hingga saat ini, terbilang tak pernah sepi. Siang' dan malam tetap ramai dikunjungi dari berbagai Desa tetangga .
Rumah Makan Pojok Taweoe, yang menjual Bakso dan Nasi Goreng, yang menjadi menu andalan Pojok Taweoe.
Sehingga pada sore dan malam hari ramai di kunjungi warga menikmati suasana pedesaan yang begitu indah, udaranya sejuk di sore hari dan pada malam hari.
Terakhir kegiatan Taweoe ,mengikuti Calici Cup dan mampu bersaing dengan tim kuat dari Bakung Riaja, Soppeng, Lamuru , dan Polewali .
Taweoe kedepannya bakal dijadikan ajang tempat berkumpul untuk menjadi simbol kebersamaan dan kemajuan warga Bimatro .
Salam Taju Taweoe
Posting Komentar untuk "Rumah Makan Pojok Taweoe Mulai Dikenal, Ramai Dikunjungi Warga "