Dirut RS.Unhas Mengritik Penanganan Covid-19 Kota Makassar

Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto

Makassar Media Duta Online,-  Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan ‘Danny’ Pomanto merespons kritikan Direktur Utama Rumah Sakit (RS) Universitas Hasanuddin (Unhas), Syafri Kamsul terkait penanganan Covid 19 di Makassar.

Danny menganggap pernyataan yang dilontarkan Syafri bisa berbuah fitnah. 

Menurutnya, Syarif tidak bisa membedakan tim yang bekerja di lapangan. Apakah itu tim detektor atau Covid 19 Hunter.

“Dia tidak tahu bedakan antara Covid-19 Hunter dengan Detektor, itukan fitnah,” sebut Danny, Selasa (14/7/2021).

Untuk itu Danny bakal mengikuti kemauan dan masukan dari Syafri. Pemkot Makassar bakal melihat sejauh mana protokol kesehatan di rumah sakit tersebut.

“Kita lihat, saya bikin surat edaran, dan saya mau lihat RS Unhas, begituji kira kira,” tukas Danny. 

Sebelumnya, Dirut RS Unhas, Syafri Kamsul  mengkritik penanganan Covid-19 di Makassar.

 Ia menilai bahwa selama ini petugas yang berada di lapangan kurang mematuhi protokol kesehatan.

Berikut kritikan Syafri yang sempat beredar di sejumlah grup percakapan WhatsApp:

“Mohon izin memberi pandangan sebagai praktisi medis, kami terus terang tidak terlibat pada perencanaan Covid Hunter ini.

Pemerintah sudah mencanangkan PPKM yang tujuannya mengurangi mobilitas masyarakat dan kontak antar personal yang bisa mentrigger penularan dari apa yang dilakukan Covid Hunter ini.

Sangat beresiko baik untuk personal Covid Hunter maupun transmisi kepada warga mengingat mereka door to door masuk ke rumah2 warga dengan melakukan pemeriksaan tensi, pengukuran suhu tubuh pasti tidak akan ada jarak .

Belum lagi APD yg tidak memadai yg mereka gunakan, seyogyanya mereka memakai APD dengan proteksi maksimum (Masker N95, Hazmat proteksi tertinggi).

 Namun kenyataannya mereka hanya dgn masker medis biasa sangat beresiko bagi personil Covid Hunter dan selanjutnya resiko pada warga yg didatangi berikutnya”. (ikbal)

Posting Komentar untuk "Dirut RS.Unhas Mengritik Penanganan Covid-19 Kota Makassar"