Mula2 dia bekerja sebagai calo di Tanah Abang, setelah dapat mengumpulkan sedikit modal mulai menggelar dagangannya di pinggir jalan di Tanah Abang.
Nasib rupanya memihak kepadanya, beberapa tahun kemudian, dia berhasil memiliki kios kain di dalam pasar.
Dia pun berkeluarga dan memiliki 2 anak. Bahkan tahun ini dia membangun rumah di Depok, di lingkungan perumahan dosen UI.
Karena tetangganya semua akademisi, ada Prof., DR, Phd. dll. Usman merasa malu kalau papan namanya tidak tercantum gelar seperti tetangganya.
Dibuatlah papan nama dari perak, dipesan langsung dari Kota Gadang, dengan nama:
*DR. Usman Chaniago MSc.*
Ketika ayahnya datang berkunjung, sambil bangga dia bertanya di mana anaknya kuliah, sebab setahu dia, Usman hanya berdagang.
Dengan malu-malu Usman menerangkan gelarnya di papan nama.
DR. Usman Chaniago MSc. itu artinyo:
*''Disiko Rumahnyo Usman Chaniago Mantan Supir Camat" ... !*
😆😆😆
Posting Komentar untuk "Kisah Seorang Sopir Mobil Yang Mengadu Nasib Di Jakarta"